Pengujian Kuat Impak Pengukuran Kekerasan

3.4.3 Pengujian Kuat Tekan

Pengujian kuat tekan bata dilakukan untuk mengetahui kuat tekan hancur sampel yang diuji. Pengujian dilakukan setelah bata dikeringkan selama 28 hari. jumlah bata yang diuji terdiri dari : 3 buah bata dengan 50 sludge, 3 buah bata dengan campuran 60 sludge, 3 buah bata dengan campuran 70 sludge, 3 buah bata dengan campuran 80 sludge, 3 buah bata dengan campuran 90 sludge dan 3 buah bata dengan campuran 100 sludge. Pengujian tekanan dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine kapasitas 5000 kg gambar 3.6. Sampel yang akan diuji diukur diamaternya, sehingga dapat dihitung luas permukaannya. Jarum penunjuk pada alat diatur sehingga menunjukkan angka nol. Beban diletakkan di atas sampel yang berbentuk silinder sehingga pada alat tertera beban maksimal yang dapat ditahan benda sampai sampel retak. Kemudian dihitung kuat tekannya dengan menggunakan persamaan 2.3. Gambar 3.6 Pengujian kuat tekan

3.4.4 Pengujian Kuat Impak

Kuat impak adalah suatu kriteria penting untuk mengetahui kegetasan suatu bahan. Pengujian kuat tekan menggunakan sampel berbentuk balok. Pengujian dilakukan setelah bata dikeringkan selama 28 hari. Jumlah bata yang diuji terdiri dari : 3 buah bata dengan 50 sludge, 3 buah bata dengan campuran 60 sludge, 3 buah bata dengan campuran 70 sludge, 3 buah bata dengan campuran 80 sludge, 3 buah bata dengan campuran 90 sludge dan 3 buah bata dengan campuran 100 sludge. Pengujian impak menggunakan alat Iberttest gambar 3.7. Pengujian impak bertujuan untuk mengetahui nilai pukul sampel yang diuji. Diukur lebar dan tinggi sampel dengan menggunakan jangka sorong, lalu dihitung luas benda uji. Universitas Sumatera Utara Sampel diletakkan pada dua tumpuan sehingga bagian yang ditekikdipukul terletak di tengah-tengah. Lalu ayunan dilepas dari kedudukan semula dan dibaca nilai impak pada skala penunjuk. Kemudian dihitung nilai impaknya dengan menggunakan persamaan 2.4. Gambar 3.7 Pengujian Impak

3.4.5 Pengukuran Kekerasan

Kekerasan dapat juga didefinisikan sebagai ketahanan bahan terhadap penetrasi pada permukaan. Pengujian kekerasan menggunakan sampel berbentuk silinder. Pengujian dilakukan setelah bata dikeringkan selama 28 hari. Jumlah bata yang diuji terdiri dari : 3 buah bata dengan 50 sludge, 3 buah bata dengan campuran 60 sludge, 3 buah bata dengan campuran 70 sludge, 3 buah bata dengan campuran 80 sludge, 3 buah bata dengan campuran 90 sludge dan 3 buah bata dengan campuran 100 sludge.Pengujian kekerasan dilakukan dengan menggunakan alat digital Equotip Hardness Tester, di mana hasil dapat langsung dibaca dan diperoleh dalam satuan HB Hardness of Brinnel. Masing-masing sampel diukur sampai tiga kali dan diambil rata-ratanya. Kekerasan menyatakan ketahanan suatu bahan. Pengukuran dilakukan seperti gambar 3.8. Gambar 3.8 Pengukuran kekerasan Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Densitas

Contoh perhitungan untuk menentukan densitas sampel untuk komposisi 1 dengan menggunakan persamaan 2.1. massa benda uji m = 134,7 gr volume benda uji v = 58,9 cm 3 Maka : Densitas V m = ρ = 3 9 , 58 7 , 134 cm gr = 2,29 grcm 3 untuk perhitungan densitas rata-rata: Densitas rata-rata = 3 28 , 2 3 , 2 29 , 2 + + grcm 3 = 3 87 , 6 grcm 3 = 2,29 grcm 3 Hal yang sama dilakukan untuk komposisi 2 sampai komposisi 6, sehingga diperoleh tabel di bawah ini tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara