Seng tidak dianggap beracun, tetapi jika senyawa ZnO yang baru dibentuk terhirup, penyakit yang disebut oxide shakes atau zinc chills kadang-kadang bisa
muncul. Perlu ventilasi yang cukup untuk ruangan yang menyimpan seng oksida untuk menghindari konsentrasi yang lebih dari 5 mgl .
2.2 Paving Block
Paving block merupakan produk bahan bangunan dari semen yang digunakan sebagai salah satu alternatif penutup atau pengerasan permukaan
tanah. Paving blok dikenal juga dengan sebutan bata beton concrete block atau cone blok.
Berdasarkan SNI 03-0691-1996 paving blok bata beton adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan
perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton. Klasifikasi paving block bata beton
dibedakan menurut kelas penggunaannya. Mutu A digunakan untuk jalan dengan kuat tekan 35 MPa – 40 MPa, mutu B digunakan untuk pelataran parkir dengan
kuat tekan 17 MPa – 20 MPa, mutu C digunakan untuk pejalan kaki dengan kuat tekan 12,5 MPa – 15 MPa dan mutu D digunakan untuk taman dan penggunaan
lain dengan kuat tekan 8,5 MPa – 10 MPa. Dan menurut ASTM C 134-95, densitas untuk beton konvensional adalah 2,3 grcm
3
. Persyaratan mutu untuk masing-masing jenis dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Persyaratan mutu setiap jenis bata beton menurut SNI 03-0691-1996
Jenis Kuat Tekan MPa
Ketahanan Aus mmmnt Penyerapan air
Rata-rata Minimum
Rata-rata Minimum
Rata-rata max A
40 35
0,090 0,103
3 B
20 17
0,130 0,149
6 C
15 12,5
0,160 0,184
8 D
10 8,5
0,219 0,251
10
Universitas Sumatera Utara
Paving block yang dikerjakan dengan mesin dan otomatis preprogrammed hasilnya tentu lebih baik, lebih kuat dan lebih rapat disbanding
secara manual karena adanya getaran dan pemadatan serta kontinuitas produksi yang terpercaya.
Paving block mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1976 sebagai bahan penutup dan pengerasan permukaan tanah. Paving blok sangat luas
penggunaannya untuk berbagai keperluan, mulai dari keperluan yang sederhana sampai penggunaan yang memerlukan spesifikasi khusus. Paving blok dapat
digunakan untuk pengerasan dan memperindah trotoar jalan di kota-kota, pengerasan jalan di komplek perumahan atau kawasan pemukiman, memperindah
taman, pekarangan dan halaman rumah, pengerasan areal parkir, areal perkantoran, pabrik, taman dan halaman sekolah, serta di kawasan hotel dan
restoran. Paving blok bahkan dapat digunakan pada areal khusus seperti pada pelabuhan peti kemas, bandar udara, terminal bis dan stasiun kereta. Di
Indonesia penggunaan paving blok sudah banyak dijumpai, seperti pada trotoar jalan dan alun-alun di ibu kota provinsi atau kabupaten terlihat menggunakan
paving blok. Diantara berbagai macam allternatif penutup permukaan tanah, paving
blok lebih memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk, ukuran, warna, corak dan tekstur permukaan, serta kekuatan. Penggunaan paving blok juga dapat
divariasikan dengan jenis paving atau bahan bangunan penutup tanah lainnya. Paving block untuk lantai dapat berwarna seperti warna aslinya atau diberi zat
pewarna pada komposisinya atau dicoating dikapsul bagian luarnya, selain memperindah juga dapat mengurangi daya serap air dan dapat digunakan dalam
ruangan maupun di luar ruangan. Bentuk umum paving block yang ada di pasaran adalah seperti gambar di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Bentuk paving block. http:images.googles.co.idimagres?imgurl
Proses pembuatan paving blok relatif mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan persyaratan khusus lokasi. Karena itu untuk melakukan usaha
pembuatan paving blok hampir merata dapat di lakukan di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sumber bahan baku.
2.3 Semen