Dari grafik dapat dilihat bahwa variasi limbah sludge pertamina berbanding terbalik dengan daya serap air bata konstruksi konstruksi. Semakin besar persen
komposisi sludge maka daya serap airnya semakin kecil.. Hal tersebut dikarenakan limbah sludge pertamina lebih berat dari pasir, maka sludge pertamina cenderung
padat dan lebih banyak menutupi pori-pori sehingga air yang diserap semakin sedikit. Pengujian daya serap air setelah bata konstruksi konstruksi mengalami massa
pengeringan selama 28 hari. Nilai serapan air bata konstruksi konstruksi untuk variasi komposisi 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 limbah sludge pertamina, berturut-
turut adalah 4,44, 4,22, 3,98, 3,35, 3,19 dan 2,94.
4.3 Pengujian Kuat Tekan
Contoh perhitungan untuk menentukan kuat tekan pada sampel pada komposisi 1 dengan menggunakan persamaan 2.3 adalah sebagai berikut:
Beban maksimum P = 2900 kgf
= 2900 x 9,8 = 28420 N Luas permukaan A
= ¼ π d
2
= ¼ 3,145 cm
2
= 19,625 cm
2
Maka : F =
A P
=
4
10 625
, 19
28420
−
x
Nm
2
= 14,48 MPa
Untuk perhitungan kuat tekan rata-rata : Kuat tekan rata-rata F
=
3 98
, 13
98 ,
14 48
, 14
+ +
= 14,48 Mpa
Hal yang sama dilakukan untuk komposisi 2 sampai komposisi 6, sehingga diperoleh tabel di bawah ini tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Data hasil pengujian kuat tekan No.
Agregat Semen
d cm
Luas cm
2
Beban Maksimum
kgf Gaya
Tekan N
Kuat Tekan
MPa
Rata- rata
MPa Sludge
Pasir
1. 50
50 30 gr
5,0 5,0
5,0 19,625
19,625 19,625
2900 3000
2800 28420
29400 27440
14,48 14,98
13,98 14,48
2. 60
40 30 gr
5,0 5,0
5,0 19,625
19,625 19,625
3400 3460
3430 33320
33908 33614
16,97 17,27
17,12 17,12
3. 70
30 30 gr
5,0 5,0
5,0 19,625
19,625 19,625
3800 3725
3650 37240
36505 35770
18,97 18,60
18,23 18,60
4. 80
20 30 gr
5,0 5,0
5,0 19,625
19,625 19,625
3795 3820
3770 37191
37436 36946
18,95 19,07
18,83 18,95
5. 90
10 30 gr
5,0 5,0
5,0 19,625
19,625 19,625
3750 3850
3800 36750
37730 37240
18,72 19,22
18,97 18,97
6. 100
30 gr 5,0
5,0 5,0
19,625 19,625
19,625 4115
3900 3685
40327 38220
36113 20,55
19,48 18,40
19,48
Dari tabel 4.3 maka dapat dibuat grafik hubungan antara nilai kuat tekan terhadap perubahan komposisi bahan seperti gambar dibawah ini.
Grafik Komposisi Bahan -vs- Kuat Tekan
Gambar 4.3 Grafik kuat tekan bata konstruksi terhadap variasi persentase limbah sludge pertamina
5 10
15 20
25
50 60
70 80
90 100
k u
a t
te k
a n
M P
a
komposisi bahan
Universitas Sumatera Utara
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa variasi limbah sludge pertamina berbanding lurus dengan kuat tekan bata konstruksi konstruksi, semakin bertambah
variasi limbah sludge pertamina maka kuat tekan dari bata konstruksi pun semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan limbah sludge pertamina mengisi kekosongan
pada semen dan pasir, sehingga penambahan sludge dapat meningkatkan kekuatan bata konstruksi. Pengujian kuat tekan ini dilakukan setelah bata konstruksi mengalami
masa pengeringan selama 28 hari. Kuat tekan bata konstruksi untuk variasi komposisi 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 limbah sludge pertamina, berturut-turut adalah
14,48MPa, 17,12 MPa, 18,60 MPa, 18,95 MPa, 18,97 MPa dan 19,48. Ditinjau menurut persyaratan kuat tekan minimum bata konstruksi beton SNI 03-0691-1996,
bata konstruksi konstruksi dengan campuran limbah sludge pertamina memenuhi syarat kuat tekan minimum untuk bata konstruksi mutu B.
4.4 Pengujian Kuat Impak