Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisai dan abad ke-21 sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan keinginan dan kebutuhan manusia semakin bertambah. Oleh sebab itu keinginan dan kebutuhan manusia pada zaman modern ini demikian banyaknya dan Kompleks, sehingga tidak mungkin dapat dipenuhi dengan berusaha sendiri. Oleh karena itu manusia membentuk suatu wadah yaitu organisasi yang merupakan suatu lembaga tempat berkumpulnya sejumlah manusia yang mempunyai rangkaian proses kerjasama yang terikat dalam suatu hubugan formil guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu organisasi mempunyai beberapa tujuan diantaranya yaitu memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan masa yang akan datang yang senantiasa berusaha dikejar dan diwujudkan oleh organisasi tersebut. Selain itu tujuan organisasi berfungsi sebagai patokan yang dapat di pergunakan oleh anggota organisasi maupun kalangan luar untuk menilai keberhasilan organisasi. Misalnya mengenai segi efektivitas maupun efisiensi. Etzioni 1985 : 7 Tujuan daripada organisasi diatas dapat berupa laba, pemberian pendidikan, pemeliharaan kesehatan dan sebagainya. Meskipun tujuan dari setiap organisasi itu berbeda-berbeda namun ciri-ciri organisasi itu tetaplah sama, yaitu perilakunya terarah pada tujuan dalam arti organisasi itu mengejar tujuan dan sasaran yang dapat dicapai secara lebih efisiensi dan efektif dengan tindakan yang dilakukan secara bersama-sama. Universitas Sumatera Utara Dalam setiap organisasi, bahwa efektivitas merupakan unsur pokok dalam efektivitas untuk mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan dalam perencanaan dengan pencapaian sasaran atau tujuan yang akan dicapai. Secara sederhana efekfitivitas dapat di artikan sebagai suatu bentuk penyelesaian yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Steers 1985 : 209 ada 4 faktor yang mempengaruhi efektivitas yaitu : 1. Ciri Organisasi 2. Ciri Lingkungan 3. Ciri Bekerja 4. Kebijakan dan Praktek Manajemen Dari keempat faktor diatas, menurut Richard M. Steers salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas adalah ciri organisasi. Sedangkan salah satu karakteristik organisasi adalah struktur organisasi. Dengan demikian agar tercapainya tujuan yang telah di tetapkan secara efektif, maka bagi suatu organisasi hendaklah dapat menyusun suatu struktur atau hubungan pekerjaan tertentu diantara bermacam-macam komponen dari kesatuan secara keseluruhan. Dalam hal ini struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang mempolahkan hubungan diantara orang-orang maupun bidang-bidang kerja dalam organisasi tersebut sehingga jelas kedudukannya, wewenang dan tanggung jawab masing- masing dalam suatu kebulatan yang teratur. Seperti yang dikemukan oleh Pfiffner dkk Dalam Sutarto, 1998 : 41 yaitu :“Organization structure is the relationship of workers and their activities to oeanother and the whole, the parts being the tasks, jobs, or functions and the respective of the personnel who perform them. ”Struktur organisasi adalah hubungan antara para pegawai dan aktivitas-aktivitas mereka satu sama lain serta terhadap keseluruhan, bagian-bagiannya Universitas Sumatera Utara adalah tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan dan fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang melaksanakannya. Dengan demikian struktur organisasi dapat dianggap sebagai suatu kerangka yang merupakan titik pusat bagi manusia agar dapat mengabungkan usaha-usaha mereka dengan baik, sehingga efektivitas dapat tercapai. Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas sebagai salah satu lembaga Pemerintah Dinas Kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terlepas dari peraturan dan dari tuntutan masyarakat yang menerima pelayanan tersebut. Salah satu tujuan dari Puskesmas adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik- baiknya sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Berdasarkan visi daripada pembangunan kesehatan adalah ingin mencapai penduduk dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah RI. Pelayanan kesehatan yang bermutu dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan profesi. Wujud nyata visi tersebut harus berupa pemeliharaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau dengan mengikut sertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat dan swasta. Berdasarkan visi tersebut menurut William C. Hsiao 2000 merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dalam sistem kesehatan, yaitu: good health for all citizens, financial risk protection for all, equal access for everyone to quality health care, and satisfaction of the people. Di Indonesia salah satu strategi pelaksanaan cita-cita ini adalah Universitas Sumatera Utara dengan memantapkan kemandirian masyarakat yang seluas-luasnya dalam peran serta kesehatan bagi Semua. Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia WHO tahun 1948 tertulis bahwa “Health is a fundamental human right”, yang mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi manusia dan sehat sebagai investasi. Serta berdasarkan, dalam Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang mengamanatkan bahwa kesehatan merupakan salah satu aspek dari hak asasi manusia, yaitu sebagaimana dalam pasal 28 H ayat 1 : “setiap orang berhak hidup sejahterah lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. http:Majalah Kesehatan Inovasi Oline, 2007. Pusat Kesehatan Masyarakat dirasakan mempunyai arti yang besar bagi masyarakat khususnya masyarakat ekonomi lemah, sehingga Puskesmas haruslah dapat memberikan tingkat pelayanan seoptimal mungkin dalam usaha menjaga citra yang baik di mata masyarakat ditengah-tengah kebutuhan pelayanan kesehatan yang semakin meningkat. Dengan adanya pelayanan yang baik, diharapkan masyarakat dapat mencapai kepuasan yang pada akhirnya akan berdampak pada tujuan organisasi. Agar kegiatan yang dijalankan oleh Puskesmas tersebut dapat mencapai hasil yang maksimal maka seluruh kegiatan harus terpadu dan terarah. Untuk mewujudkan hal itu maka sudah tentu diperlukan sebuah struktur organisasi yang baik. Di dalam struktur organisasi tersebut harus terlingkup semua kegiatan yang ada dan juga kegiatan-kegiatan tersebut telah terkelompok secara baik. Universitas Sumatera Utara Namun berbagai laporan dari masyarakat berdasarkan hasil pengamatan pra penelitian dilapangan bahwa frekuensi keluhan akan pelayanan kesehatan makin meningkat, meskipun dibarengi dengan pengadaan fasilitas dan pengawasan mekanisme pelayanan oleh pemerintah. Laporan dan berita semacam itu tentu merupakan control sosial yang konstruktif dan harus ditanggapi secara serius. Dengan adanya keluhan seperti petugas Puskesmas yang malas, kasar tidak ramah, jarang hadir, menunggu terlalu lama bila berobat dan sebagainya, ini menunjukan suatu kelemahan akan mekanisme pelayanan. Juga sering terdengar keluhan dari masyarakat bahwa bila berobat mereka tidak tahu harus kebagian mana. Mungkin pada Puskesmas tersebut tidak terdapat masing-masing bagian yang secara jelas mengatur kegiatan-kegiatannya. Sehingga masyarakat merasa tidak diperhatikan bila berobat dan menimbulkan rasa malas serta kebingungan bagi masyarakat itu sendiri . Dengan adanya keluhan-keluhan dari masyarakat tersebut maka mereka enggan untuk berobat ke Puskesmas sebagai organisasi formal yang bergerak dibidang kesehatan dalam memberikan pelayanan harus berusaha mengikutsertakan peran serta dari masyarakat. Hal-hal yang telah dikemukankan diatas, penulis merasa tertarik memilih judul skripsi yaitu : “Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan”. Studi Di Puskesmas Lubuk Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan Singingi. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah