Menyusui memerlukan persiapan, dan persiapan itu harus sudah dimulai sejak masa hamil antenatal, segera setelah melahirkan dan masa pasca persalinan. Kepada calon ibu perlu
diajarkan cara memberikan ASI pertama, upaya yang perlu dilakukan untuk memperbanyak ASI, serta cara perawatan payudara selama menyusui Arisman, 2004.
Berdasarkan penelitian Raden dan Dasuki di RSUP dr. Sarjito tahun 1994, proporsi pemberian ASI Eksklusif oleh ibu yang b
erusia ≤ 35 tahun 45,5 lebih tinggi dari ibu yang berusia 35 tahun 30,5, namun secara statistik tidak terdapat hubungan bermakna antara
umur dan pemberian ASI Eksklusif tersebut, sehingga usia diatas 35 tahun tidak dapat menyebabkan resiko untuk menyusui secara non eksklusif.
Sedangkan penelitian Alkatiri 1996, menyatakan bahwa ada hubungan antara umur ibu dengan pemberian ASI Ekslusif. Ibu yang lebih muda kemampuan laktasinya lebih baik
daripada ibu yang sudah tua, hal ini dapat dilihat dari usia ibu 20-35 tahun dimana kesehatan reproduksinya masih baik belum mengalami penurunan sehingga untuk memproduksi ASI
masih lancar dibandingkan ibu yang usianya 35 tahun kesehatan reproduksinya mulai menurun dan menyebabkan produksi ASI juga mulai berkurang apalagi jika jumlah kelahiran
sebelumnya banyak atau lebih dari tiga, ibu dapat menghentikan kehamilannya dengan cara ber-KB.
D. Pendidikan
Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam menentukan kualitas manusia dengan kata lain bahwa pendidikan ibu yang lebih tinggi akan membuat pemahaman akan
pentingnya ASI Eksklusif akan semakin baik serta dapat merawat dan memelihara kesehatan baru lahir Wahyuni, 1998.
Sri Juliani : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Binjai Estate Tahun 2009, 2009.
Tingkat pendidikan ibu mempunyai pengaruh dalam pola pemberian ASI, makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin rendah prevalensi menyusui secara Eksklusif. Dalam
penelitian Wahyuni 1998, diperoleh kecenderungan ibu-ibu berpendidikan sekolah lanjut atas untuk tidak lagi memberikan ASI pada bayinya.
Pendidikan bertujuan untuk mengubah pengetahuanpengertian, pendapat dan konsep- konsep, mengubah sikap dan persepsi serta menanamkan tingkah lakukebiasaan yang baru
pada pendidikan rendah serta meningkatkan pengetahuan yang cukupkurang bagi responden yang masih memakai adat istiadat lama Notoatmodjo, 1993.
E. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan kegiatan formal yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yang berpengaruh terhadap orang lain dan kegiatan yang dilakukan orang tua bersifat
menghasilkan uang sehingga pendapatan keluarga dapat memadai kebutuhan anak guna pertumbuhan dan perkembangan anak Irawati, 2005.
Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Masyarakat pekerja memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan, dimana dengan berkembangnya IPTEK dituntut adanya Sumber
Daya Manusia SDM yang berkualitas dan mempunyai produktifitas yang tinggi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan Maiza, 2003
Menurut Anorage 2001, pekerjaan merupakan suatu kesempatan untuk mengembangkan diri dan berbakti, melalui pekerjaan seseorang dapat mengembangkan
kemampuannya yang bermanfaat bagi diri sendiri, anggota keluarga, masyarakat bangsa dan negara.
Sri Juliani : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Binjai Estate Tahun 2009, 2009.
Sedangkan menurut pendapat Arifin 2008, yang menyatakan bahwa ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI Eksklusif pada bayinya adalah dengan mempersiapkan ASI
perah dan memberikan ASI perasperah-nya pada bayi selama ibu bekerja. Selain itu dengan ba
ntuan “Tempat Kerja Sayang Ibu” maka memungkinkan ibu menyusui secara eksklusif.
F. Pendapatan Keluarga