bulan, tidak satu orang pun diantaranya yang memberikan ASI Eksklusif. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan tidak keluarnya
ASI setelah 30 menit bayi lahir sehingga petugas kesehatan langsung memberikan susu formula. Selain itu, karena faktor ibu yang bekerja dapat menyebabkan ketidakberhasilan
pemberian ASI Eksklusif. Pemberian ASI Eksklusif sangat berkaitan langsung dengan ibu. Dalam hal ini ibu
bertindak sebagai pelaku utama yang memegang peranan penting terhadap keberhasilan program ASI Eksklusif. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate Tahun 2009.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum tercapainya target pemberian ASI
Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif
di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate Tahun 2009.
Sri Juliani : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Binjai Estate Tahun 2009, 2009.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara umur ibu dengan pemberian ASI Eksklusif. b. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif. c. Untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif. d. Untuk mengetahui hubungan antara pendapatan keluarga dengan pemberian ASI
Eksklusif. e. Untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan pemberian ASI Eksklusif.
f. Untuk mengetahui hubungan antara manajemen laktasi dengan pemberian ASI
Eksklusif. g. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif. h. Untuk mengetahui hubungan antara sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi Tenaga Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Estate dalam upaya peningkatan Cakupan Program dengan memberikan penyuluhan
pada masyarakat tentang ASI Eksklusif. 1.4.2. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Binjai agar meningkatkan
motivasi dan kinerja tenaga kesehatan khususnya di Puskesmas Binjai Estate dalam memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang ASI Eksklusif.
Sri Juliani : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Binjai Estate Tahun 2009, 2009.
1.4.3. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kota Binjai agar mengawasi Rumah Sakit, Rumah Bersalin, dan seluruh tempat kerja di Kota Binjai untuk menyediakan fasilitas
Laktasi, Pojok Laktasi serta mengawasi promosi dan penjualan produk susu formula untuk bayi usia 6 bulan.
Sri Juliani : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Binjai Estate Tahun 2009, 2009.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Air Susu Ibu ASI
Air Susu Ibu ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam- garam anorganik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar mamma dari ibu, yang berguna
sebagai makanan bagi bayinya. Air Susu Ibu ASI merupakan makanan yang mudah didapat, selalu tersedia, siap diminum tanpa adanya persiapan yang khusus dengan temperatur
yang sesuai dengan bayi. Air Susu Ibu ASI memiliki kandungan zat gizi yang lengkap dan sempurna untuk keperluan bayi serta mengandung zat gizi yang lengkap dan sempurna untuk
keperluan bayi serta mengandung zat anti infeksi. Oleh karenanya Air Susu Ibu ASI merupakan satu-satunya makanan terbaik dan paling cocok untuk bayi Perinasia, 2004.
Banyak keunggulan Air Susu Ibu dibanding dengan susu sapi, antara lain: 1. Air Susu Ibu mengandung zat makanan yang dibutuhkan bayi dalam jumlah yang cukup
dengan susunan zat gizi yang sesuai untuk bayi. 2. Air Susu Ibu sedikit sekali berhubungan dengan udara luar, sehingga Air Susu Ibu bersih dan
kecil kemungkinan tercemar oleh kuman bibit penyakit. 3. Air Susu Ibu selalu segar dan temperatur Air Susu Ibu sesuai dengan temperatur tubuh
bayi. 4. Mengandung zat kekebalan immunoglobulin. Antibodi dalam Air Susu Ibu dapat
bertahan di dalam saluran pencernaan bayi karena tahan terhadap asam dan enzim proteolitik saluran pencernaan dan membuat lapisan pada mukosanya sehingga mencegah
bakteri patogen dan enterovirus masuk ke mukosa usus. 5. Air Susu Ibu tidak menimbulkan alergi.
Sri Juliani : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Binjai Estate Tahun 2009, 2009.