Juppa Marolob Haloho : Peranan Lembaga Sosial Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Studi di LBH-APIK Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Pengertian diatas sama dengan pengertian yang berlaku di literatur barat tort, assault, battery yaitu perbuatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik,
dilakukan secara aktif maupun dengan cara pasif tidak berbuat, dikehendaki oleh pelaku, dan ada akibat yang merugikan pada korban fisik atau psikis yang tidak
dikendaki oleh korban, dalam hal ini yang menjadi korban kekerasan ialah orang- orang yang berada dalam rumah tangga.
2. Sejarah Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Kekerasan dalam rumah tangga yang pada umumnya ditujukan kepada perempuan sudah sejak lama terjadi. Hal ini menyebabkan kekerasan dalam
rumah tangga tidak mudah untuk dihapuskan karena sudah mengakar akibat suatu budaya, penafsiran yang salah terhadap ajaran agama atau alasan lain. Bahkan
mungkin saja kekerasan dalam rumah tangga sudah terjadi sepanjang peradaban manusia hanya tidak diketahui bahwa itu merupakan suatu bentuk kekerasan.
Nawal El Saadawi menceritakan bahwa seorang perempuan yang berada dalam budaya patriarki secara khusus di daerah timur tengah harus menderita
akibat suatu budaya yaitu bahwa untuk menjaga keperawanan sampai dia menikah dan menjaga harga diri orang tua dan keluarga, seorang perempuan harus
disunat pemotongan klitoris yang sebenarnya memberikan beberapa dampak negatif baginya. Peristiwa ini sudah terjadi ratusan tahun.
16
16
Nawal El Saadawi, op. cit, hlm.75
Penyunatan dikenal di Eropa sampai akhir abad ke-19 sebagaimana juga di negara-negara seperti di
Mesir, Sudan, Somalai, Etiopia, Kenya, Tanzania, Ghana, Guinea, dan Nigeria. Catatan pada masa lalu menyebutkan pada masa kerajaan Pharaoh dari Mesir
Juppa Marolob Haloho : Peranan Lembaga Sosial Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Studi di LBH-APIK Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Kuno dan Herodotus menyebutkan adanya penyunatan perempuan 700 tahun sebelum Kristus lahir.
17
Sebagai perbandingan, sejarah kekerasan suami terhadap istri pada awalnya berasal dari common law Inggris 1896, yang memberikan kekuasaan
dan hak kepada suami untuk mendidik atau memberi disiplin kepada istri dengan cara menggunakan alat tongkat, yang disebut dengan istilah ”Rule of Thumb”,
dengan cara suami boleh memukul istri dengan tongkat yang tidak lebih besar dari ibu jari. Di Inggris, masalah ini adalah masalah privat dan masalah yang berat
sehingga polisi segan mencampuri pertikaian dalam keluarga.
18
Kekerasan dalam rumah tangga yang dulu dianggap mitos dan persoalan pribadi privat kini telah menjadi fakta dalam rumah tangga dan persoalan
kekerasan dalam rumah tangga sudah menjadi domain publik. Strauss mengemukakan beberapa alasan mengenai kekerasan dalam rumah tangga yang
tadinya bersifat pribadi menjadi masalah umum :
19
Pertama, para ilmuwan sosial dan masyarakat umum menjadi semakin peka terhadap kekerasan.
Kedua, munculnya gerakan perempuan yang memainkan peran khususnya dengan mengungkap tabir permaslahan rumah tangga dan menyampaikan
permaslahan mengenai perempuan yang teraniaya secara terbuka.
Ketiga, adanya kenyataan perubahan model konsensus masyarakat yang diungkapkan oleh para ilmuwan sosial, dan tantangan berikutnya adalah
bagaimana menghasilkan model konflik atau aksi sosial mengantisipasi perubahan tersebut.
Keempat, ada kemungkinan lain, dengan ditunjukkan penelitian mengenai kekerasan dalam tumah tangga yang dapat dilakukan untuk mengungkap
lebih mendalam sisi kekerasan dalam rumah tangga.
17
Ibid, hlm. 77
18
Aroma Elimina Martha, op. cit, hlm. 38
19
Ibid
Juppa Marolob Haloho : Peranan Lembaga Sosial Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Studi di LBH-APIK Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Perjuangan gerakan perempuan di setiap negara membuahkan hasil dengan dibentuknya ruang pelayanan khusus di kepolisian yang secara khusus menangani
tindak kekerasan terhadap perempuan termasuk kekerasan dalam rumah tangga. Di Indonesia, hasil perjuangan gerakan perempuan ialah terbentuknya UU
PKDRT No. 23 Tahun 2004 yang memerintahkan dibentuknya ruang pelayanan khusus RPK di lembaga Kepolisian Negara Republik Indonesia.
20
1. kekerasan fisik yaitu perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat;
Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap persoalan kekerasan dalam rumah
tangga semakin besar dan sudah menjadi domain publik.
3. Jenis dan Ruang Lingkup Kekerasan Dalam Rumah Tangga