Pengertian Kekerasan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT

Juppa Marolob Haloho : Peranan Lembaga Sosial Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Studi di LBH-APIK Medan, 2008. USU Repository © 2009 angka kekerasan dalam rumah tangga dan memberikan perlindungan hukum terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga. e. Bagi korban, keluarga korban, dan masyarakat untuk tidak takut melaporkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan meminta pendampingan terhadap korban kepada lembaga sosial yang ada.

E. KEASLIAN PENULISAN

Tulisan berjudul ”Peranan Lembaga Sosial dalam Memberikan Perlindungan Hukum terhadap Korban KDRT Studi di LBH-APIK” adalah karya asli penulis berdasarkan pembelajaran, pemahaman, dan penelitian yang dilakukan oleh penulis sendiri. Tulisan dengan judul ”Peranan Lembaga Sosial dalam Memberikan Perlindungan Hukum terhadap Korban KDRT Studi di LBH- APIK” belum pernah dibuat oleh penulis lain. Jika ada tulisan yang berjudul sama dengan tulisan ini, pasti memiliki pokok bahasan dan substansi yang berbeda.

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kekerasan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT

Penggunaan kata ”kekerasan” sangat sering di dengar di tengah masyarakat. Tetapi kadang orang menggunakan kata itu hanya dalam ruang pengertian yang sangat sempit misalnya hanya terbatas kepada tindakan fisik, bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga mengacu kepada perbuatan fisik.Terminologi kekerasan atau violence diartikan sebagai ”... the threat, attempt, or use of physical force by one or more persons that result in physical or non Juppa Marolob Haloho : Peranan Lembaga Sosial Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Studi di LBH-APIK Medan, 2008. USU Repository © 2009 physical harm to one or more other persons”. 9 Suatu perbuatan melanggar hukum yang melukai orang lain atau harta benda orang lain. Dalam literatur Amerika ada beberapa kata untuk pengertian ”kekerasan” misalnya tort, battery, dan assault. 10 Tort is a wrongful injury to a person or a person’s property. Tort yang dilakukan dengan sengaja disebut dengan “assault” sedangkan tort yang dilakukan karena suatu kelalaian disebut dengan “battery”. 11 Assault are any willful attempt or threat to inflict injury upon the person of another; any intentional display of force such as would give the victim reason to fear or expect immediate bodily harm; an assault may be committed without actually touching or striking or doing bodily harm to the person or another. Black’s Law Dictionary mengartikan bahwa: 12 Hukum Amerika mengartikan bahwa Assault is an attempt by one person to make harmful or offensive contact with another individual without consent actual physical is not necessary. Kesengajaan yang mengakibatkan penderitaan bagi orang lain atau pihak lain; kesengajaan yang menunjukkan suatu kekuatan misalnya membuat korban ketakutan dan merasa akan mendapat kerusakan tubuh; kesengajaan ini dapat dilakukan tanpa kontak fisik atau melakukan suatu perbuatan yang merusak bagian tubuh kepada orang atau pihak lain. 13 9 Neil Alan Weiner,dkk. 1990. Violence: Patterns, Causes, Public Policy. dalam Perempuan, Kekerasan dan Hukum, Aroma Elimina Martha Jogjakarta: UII Press, 2003 hlm. 21, 45. 10 Budi Sampurna, Pembuktian dan Penatalaksanaan Kekerasan terhadap Perempuan Tinjauan Klinis dan Forensik dalam Achie Sudiarti Luhulima Ed., op. cit., hlm. 53 11 Ibid 12 Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary, with pronounciation, fifth edition, 1983, St. Paul Minn West Publishing Co., USA. 13 Budi Sampurno, op. Cit dalam Achie Sudiarti Luhulima Ed., loc. cit. Suatu kesengajaan yang dilakukan oleh seseorang untuk membuat suatu penderitaan bagi orang lain tanpa memperdulikan apakah perbuatan tersebut dilakukan dengan kontak fisik secara langsung. Juppa Marolob Haloho : Peranan Lembaga Sosial Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Studi di LBH-APIK Medan, 2008. USU Repository © 2009 Black’s Law Dictionary mengartikan bahwa: Criminal Battery defined as the unlawful application of force to the person or another, may be divided into its three basic elements : 1. The defendant’s conduct act or ommission 2. His ‘mental state’ which may be intent to kill or injure, or criminal negligence, or perhaps the doing of unlawful act. 3. The harmful result to the victim, which may be a bodily injury or an offensive touching. 14 Suatu tindakan kekerasan kepada orang lain yang harus memenuhi tiga elemen yaitu perbuatan pelakunya, keadaan jiwa pelaku dan akibat perbuatan pelaku kepada korban. Dari pengertian di atas, kekerasan ialah perbuatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik, dilakukan secara aktif maupun dengan cara pasif tidak berbuat, dikehendaki oleh pelaku, dan ada akibat yang merugikan pada korban fisik atau psikis yang tidak dikendaki oleh korban. Istilah kekerasan dalam rumah tangga dalam literatur barat umumnya dipergunakan secara bervariasi, misalnya domestic violence, family violence, wife abuse. 15 14 Henry Black Campbell, op. cit. 15 Aroma Elimina Martha, 2003, Perempuan, Kekuasaan dan Hukum, Jogjakarta: UII Press, hlm.31. lihat juga hlm. 46. Dalam terjemahan bebas, istilah kekerasan dalam rumah tangga KDRT berarti kekerasan yang dilakukan atau yang terjadi dalam ruang lingkup rumah tangga. Pasal 1 angka 1 UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga No. 23 Tahun 2004 UU PKDRT memberikan pengertian bahwa: Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, danatau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga . Juppa Marolob Haloho : Peranan Lembaga Sosial Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Studi di LBH-APIK Medan, 2008. USU Repository © 2009 Pengertian diatas sama dengan pengertian yang berlaku di literatur barat tort, assault, battery yaitu perbuatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik, dilakukan secara aktif maupun dengan cara pasif tidak berbuat, dikehendaki oleh pelaku, dan ada akibat yang merugikan pada korban fisik atau psikis yang tidak dikendaki oleh korban, dalam hal ini yang menjadi korban kekerasan ialah orang- orang yang berada dalam rumah tangga.

2. Sejarah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Rumah Tangga Dalam Penggunaan Monosodium Glutamat di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kotamadya Medan Tahun 2002

1 39 72

Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Mewujudkan Program Medan Green and Clean (MdGC) Melalui Pengelolaan Bank Sampah di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2012

4 108 164

Tinjauan Hukum Terhadap Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Putusan Pengadilan Negeri Medan No.1345/Pid. B/2010/PN/Medan)

0 66 146

Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur Kota Medan

10 114 91

Implementasi Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga oleh Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

0 41 88

Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 2 Kecamatan Medan Belawan

0 35 85

Penelantaran Istri Oleh Suami Sebagai Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Penerapan Hukumnya (Studi Kasus No: 378/Pid.B/2007/PN-Medan) dan (STUDI KASUS No: 1921/Pid.B/2005/PN-Medan)

1 44 93

Advokasi Sosial Untuk Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di LBH Apik Jakarta

4 66 182

PDAL PERANAN LEMBAGA SOSIAL RIFKA ANNISA DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI ISTRI KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA.

0 3 11

PENDAHULUAN PERANAN LEMBAGA SOSIAL RIFKA ANNISA DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI ISTRI KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA.

0 4 16