menyimpang seperti melakukan hubungan seksual di luar nikah adalah menambah pengetahuan dengan mengikuti seminar atau pelatihan tentang remaja dan kesehatan
reproduksinya. Menurut pendapat Dianawati 2006, pendidikan seks bertujuan mengurangi jumlah remaja melakukan perilaku seksual sebelum menikah.
Sejalan dengan pendapat diatas maka bisa diambil kesimpulan bahwa pendidikan seksual tetaplah mempunyai peranan yang sangat penting, baik dengan
berdiskusi dengan orang tua atau guru, bisa juga dengan mengikuti seminar ataupun pelatihan tentang remaja dan kesehatan reproduksinya.
5.3.10. Kategori Pengetahuan Responden
Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang hubungan seksual pra-nikah ada pada kategori sedang yaitu
berjumlah 51 orang 74,9, sedangkan sebagian kecil ada pada kategori kurang yaitu sebanyak 4 orang 5,7.
Berdasarkan tabel 4.20 diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang hubungan seksual pra-nikah berdasarkan jenis kelamin ada pada
kategori sedang dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 34 orang 48,6 dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 17 orang 24,2, sedangkan sebagian kecil ada
pada kategori kurang dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 4 orang 5,7. Berdasarkan tabel 4.21 diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan
responden tentang hubungan seksual pra-nikah berdasarkan wilayah tempat tinggal ada pada kategori sedang dengan wilayah tempat tinggal di Belawan sebanyak 42
orang 60, sedangkan sebagian kecil ada pada kategori kurang dengan wilayah tempat tinggal juga di belawan sebanyak 1 orang 1,4
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.22 diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang hubungan seksual pra-nikah berdasarkan uang sakubulan ada pada
kategori sedang dengan uang sakubulan 151.000 – 300.000 sebanyak 27 orang 38,6, sedangkan sebagian kecil ada pada kategori kurang dengan uang sakubulan
150.000 sebanyak 1 orang 1,4 Dari keempat tabel yang menggambarkan kategori pengetahuan responden
secara keseluruhan mengelompokkan pengetahuan responden di kategori sedang. Responden masih kurang memahami dampak dari melakukan hubungan seksual,
sehingga memungkinkan responden untuk melakukan hubungan seksual pra-nikah. Hal ini sesuai dangan pendapat Notoatmodjo 2005, yaitu pengetahuan merupakan
salah satu faktor mendasari terjadinya perilaku seseorang sehingga pengetahuan responden yang berada pada tingkat sedang kemungkinan dapat menyebabkan
responden untuk tetap melakukan hubungan seksual pra-nikah. Itu berarti perlu adanya upaya peningkatan kadar pengetahuan responden.
5.4. Sikap Responden Tentang Hubungan Seks Pra-nikah