Beranjak dari pemaparan diatas, peneliti menganggap perlu untuk mengetahui bagaimana sebenarnya perilaku siswa di SMU HANG TUAH Belawan tentang
hubungan seks pra-nikah.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana Gambaran Perilaku Siswa Tentang
Hubungan Seks Pra-Nikah di SMU Hang Tuah Kecamatan Medan Belawan Tahun
2009.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang hubungan seks pra-nikah.
1.3.2. Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum di atas, maka tujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa tentang hubungan seks pra-nikah. 2. Untuk mengetahui gambaran sikap siswa tentang hubungan seks pra-nikah.
3. Untuk mengetahui gambaran tindakan siswa tentang hubungan seks pra-nikah
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan bagi pihak sekolah agar dapat mengenalkan pendidikan seks
pada siswa dan siswinya.
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan baik dari kalangan
akademis dan peneliti. 3.
Sebagai masukan bagi pelaksana pelayanan kesehatan sekolah agar dapat memberikan dan mengenalkan pendidikan seks remaja kepada anak didik.
4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
di FKM-USU.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
2.1.1. Defenisi Perilaku
Menurut Notoatmodjo 2003 perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar. Menurut Robert kwick 1974 perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Menurut Ensiklopedia
Amerika perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Skiner 1938 seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku
merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-
faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku
dibedakan menjadi dua yaitu : 1.
Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat
emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. 2.
Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini
merupakan faktor dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
Universitas Sumatera Utara