Pengetahuan Responden Tentang Dampak Buruk Melakukan Hubungan Seksual Pra-nikah

raja singa, kandida. Klamidia, HIVAIDS sebanyak 59 orang 84,3. Menurut Adiningsih 2007, dampak melakukan hubungan seksual pra-nikah dari aspek medis adalah : 1 Terjadinya kehamilan yang tak diinginkan KTD, 2 Aborsi, 3 Meningkatkan resiko terkena kanker rahim, 4 Terjangkit Penyakit Menular Seksual PMS. Menurut Dianawati 2006, salah satu akibat yang di timbulkan akibat aktivitas seksual yang tidak sehat adalah munculnya berbagai macam penyakit menular seksual PMS diantara lain seperti : 1 Gonorea, 2 Sifilis raja singa, 3 Herpes, 4 Klamidia, 5 Candida, 6 Chancroid, 7 HIV, 8 AIDS, dll. Sejalan dengan pendapat diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengetahuan sebagian responden tentang penyakit yang tergolong penyakit menular seksual PMS sudah baik.

5.3.9. Pengetahuan Responden Tentang Dampak Buruk Melakukan Hubungan Seksual Pra-nikah

Untuk pengetahuan responden tentang dampak buruk melakukan hubungan seksual pra-nikah bagi remaja berdasarkan tabel 4.17 sebagian besar adalah pilihan 1 dan 2 yaitu Psikologis remaja menjadi terganggu dan memiliki rasa cemas dan mentalitas memburuk, kesehatan reproduksi terganggu, hubungan keluarga memburuk dan pendidikan terganggu sebanyak 54 orang 77,1. Menurut pendapat Iriany 2005, dari aspek-psikologis, melakukan hubungan seksual pra-nikah akan menyebabkan remaja menjadi memiliki perasaan dan kecemasan tertentu, sehingga bisa mempengaruhi kondisi kualitas sumber daya manusia remaja atau SDM di masa yang akan datang. SDM disini maksudnya Universitas Sumatera Utara adalah Kualitas Mentalis. Kualitas mentalis remaja laki-laki dan perempuan yang terlibat perilaku seksual pra-nikah akan rendah bahkan cenderung memburuk. Mereka tidak memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi, karena dibayangi masa lalunya. Cepat menyerah pada nasib, tidak sanggup menghadapi tantangan dan ancaman hidup, rendah diri dan berkompetisi. Sejalan dengan pendapat di atas, maka bisa disimpulkan bahwa responden telah mengetahui dampak psikologis dari melakukan hubungan seksual pra-nikah. Untuk pengetahuan responden tentang bagaimana cara agar bisa terhindar dari perilaku seks menyimpang seperti melakukan hubungan seksual di luar nikah berdasarkan tabel 4.18 diatas sebagian besar memilih menambah pengetahuan dengan mengikuti seminar atau pelatihan tentang remaja dan kesehatan reproduksinya sebanyak 49 orang 70,30. Tukan 1993, ketika remaja sedang mengalami masa pubertas mempunyai dorongan atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan cenderung mulai timbul rasa ketertarikan pada lawan jenisnya. Mereka bingung harus bertanya kepada siapa, apakah kepada teman atau bahkan kepada orangtuanya sendiri. Di pihak lain, arus informasi memberikan tawaran yang mengarah ke permasalahan seksual yang vulgar. Dan menurut Tukan 1993, bahwa hanya pada pendidikan seks, organ reproduksi tersebut diutarakan dengan menyajikan pertimbangan-pertimbangan atau konsekuensi bila terjadi hubungan seks. Atau dengan kata lain pendidikan seks adalah bertujuan memberikan pengetahuan tentang organ-organ seksual atau organ-organ reproduksi manusia, bagaimana cara kerjanya dan dampaknya bila disalahgunakan. Agar bisa terhindar dari perilaku seks Universitas Sumatera Utara menyimpang seperti melakukan hubungan seksual di luar nikah adalah menambah pengetahuan dengan mengikuti seminar atau pelatihan tentang remaja dan kesehatan reproduksinya. Menurut pendapat Dianawati 2006, pendidikan seks bertujuan mengurangi jumlah remaja melakukan perilaku seksual sebelum menikah. Sejalan dengan pendapat diatas maka bisa diambil kesimpulan bahwa pendidikan seksual tetaplah mempunyai peranan yang sangat penting, baik dengan berdiskusi dengan orang tua atau guru, bisa juga dengan mengikuti seminar ataupun pelatihan tentang remaja dan kesehatan reproduksinya.

5.3.10. Kategori Pengetahuan Responden