Kesehatan Reproduksi Hubungan Seksual Pra-Nikah

i. Petting merupakan seluruh perilaku yang non intercourse hanya sebatas pada menggesekkan alat kelamin. j. Intercourse senggama merupakan aktivitas seksual dengan memasukkan alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin wanita.

2.4. Kesehatan Reproduksi

Sesuai dengan defenisi WHO 1992 dalam Anshor 2006, kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi, fungsi serta prosesnya. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai factor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses-proses reproduksi yang dialaminya. Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai wawasan kesehatan reproduksi yang baik adalah: 1. Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi aspek tumbuh kembang remaja. 2. Mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginannya dan pasangannya. 3. Pengenalan mengenai Penyakit menular seksual dan HIVAIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi. Universitas Sumatera Utara 4. Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi. 5. Peran dan pengaruh media terhadapa perilaku seksual. 6. Kekerasan seksual dan bagaimana menghadapinya. 7. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif. 8. Hak-hak reproduksi.

2.5. Hubungan Seksual Pra-Nikah

Hubungan seksual ialah masuknya penis ke dalam vagina. Bila terjadi ejakulasi pengeluaran cairan sperma dengan posisi alat kelamin laki-laki berada dalam vagina memudahkan pertemuan sel telur yang menyebabkan terjadinya pembuahan dan kehamilan, sedangkan hubungan seksual pra-nikah merupakan tindakan seksual yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hokum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu Anonim,2005 Berbagai perilaku seksual remaja yang belum saatnya untuk melakukan hubungan seksual secara wajar antara lain dikenal sebagai berikut : 1. Masturbasi atau onani yaitu suatu kebiasaan buruk berupa manipulasi terhadap alat genital dalam rangka menyalurkan hasrat seksual pemenuhan kenikmatan yang sering kali menimbulkan guncangan pribadi dan emosi. 2. Berpacaran dengan berbagai perilaku seksual yang ringan seperti sentuhan, pegangan tangan sampai ciuman dan sentuhan-sentuhan seks yang pada dasarnya adalah keinginan untuk menikmati dan memuaskan dorongan seksual. Universitas Sumatera Utara 3. Berbagai kegiatan yang mengarah kepada pemuasan dorongan seksual yang pada dasarnya menunjukkan tidak berhasilnya seseorang dalam mengendalikan atau kegagalan dalam mengalihkan dorongan tersebut kek kegiatan lain yang masih dapat dikerjakan. Contohnya , menonton atau membaca hal-hal yang berbau pornogafi, dan berfantasi. Dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual selalu muncul pada remaja , oleh karena itu bila ada penyaluran yang tidak sesuai pra-nikah maka harus dilakukan usaha untuk memberi pengertian dan pengetahuan mengenai hal tersebut. Gunarsa, dkk, 2000. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seks untuk pertama kali : - Waktu saat mengalami pubertas. Saat itu mereka tidak pernah memahami tentang apa yang dialaminya. - Kontrol sosial kurang tepat yaitu terlalu ketat atau terlalu longgar. - Frekuensi pertemuan dengan pacarnya. Mereka mempunyai kesempatan untuk melakukan, pertemuan yang makin sering tanpa kontrol yang baik sehingga hubungan akan makin mendalam. - Kondisi keluarga yang yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak-anak untuk memasuki masa remaja dengan baik. - Status ekonomi. Mereka yang hidup dengan fasilitas yang berkecukupan akan mudah mendapatkan akses ke tempat-tempat rawan yang memungkinkan adanya kesempatan melakukan hubungan seksual. Sebaliknya kelompok yang ekonomi Universitas Sumatera Utara lemah tetapi banyak kebutuhantuntutan, mereka mencari kesempatan memanfaatkan dorongan seksnya demi mendapatkan sesuatu. - Tekanan dari teman sebaya. Kelompok sebaya kadang-kadang saling ingin menunjukkan kematangannya. Misalnya : mereka pria ingin menunjukkan bahwa mereka mampu membujuk pasangannya untuk melakukan hubungan seks. - Adanya keinginan untuk menunjukkan cinta pada pacarnya. - Penerimaan aktifitas seksual dari pacarnya. - Terjadi peningkatan rangsangan seksual akibat peningkatan kadar hormon seksual. 2.6. Dampak Dari Melakukan Hubungan Seksual Pra-Nikah 2.6.1 Aspek Medis