Jumlah 21
100
Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana jawaban responden terhadap apakah para pengarang berkolaborasi karena ingin mendapatkan karya yang berkualitas tinggi, bahwa 19
orang atau 90,48 memilih setuju, 2 orang atau 9,52 memilih tidak setuju. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
pengarang melakukan kolaborasi untuk mendapatkan karya yang berkualitas tinggi, karena semakin banyak yang berkolaborasi maka semakin banyak ide yang membantu agar karya yang
dihasilkan semakin baik. Berdasarkan tafsiran yang digunakan dalam penelitian, jika persentase jawaban
responden yang memilih a setuju ≥50 maka disebut sebagai faktor kolaborasi. Dengan
demikian kolaborasi karena ingin mendapatkan karya yang berkualitas tinggi merupakan faktor kolaborasi.
4.10. Mempersingkat Waktu Penelitian
Penelitian yang dilakukan secara kolaborasi akan mempersingkat waktu karena semakin banyak pengarang yang memberikan kontribusi yang dimiliki masing-masing pengarang. Untuk
mengetahui bahwa para pengarang berkolaborasi karena untuk mempersingkat waktu penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel.18. Mempersingkat waktu
No item Jawaban
Frekuensi Persentasi
10 a. Setuju
14 66,6
b. Tidak Setuju 7
33,33 Jumlah
21 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana jawaban responden terhadap apakah para pengarang berkolaborasi untuk mempersingkat waktu penelitian, bahwa 14 orang atau 66,6
memilih setuju, 7 orang atau 33,33 memilih tidak setuju. Dari data di atas dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju kalau pengarang melakukan kolaborasi untuk mempersingkat waktu penelitian. Jadi pengarang berkolaborasi dengan pengarang yang
lain untuk mempersingkat waktu penelitian merupakan faktor kolaborasi. Berdasarkan tafsiran yang digunakan dalam penelitian, jika persentase jawaban
responden yang memilih a setuju ≥50 maka disebut sebagai faktor kolaborasi. Dengan
demikian melakukan kolaborasi untuk mempersingkat waktu penelitian merupakan faktor kolaborasi.
4.11. Kepercayaan Kecocokan
Kolaborasi yang terjalin diantara pengarang harus saling mempercayai agar penelitian yang akan dilakukan berjalan dengan lancar.
4.11.1. Kepercayaan
Untuk mengetahui apakah kolaborasi antar pengarang dapat dilakukan dengan pengarang yang lain karena saling mempercayai diantara pengarang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 19. Kepercayaan
No item Jawaban
Frekuensi Persentasi
11 a. Setuju
21 100
b. Tidak Setuju -
- Jumlah
21 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana jawaban responden terhadap apakah para pengarang berkolaborasi karena saling mempercayai antara yang satu dengan yang lain dalam
penelitian adalah setuju. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa responden menyatakan bahwa pengarang yang
berkolaborasi harus saling mempercayai antara yang satu dengan yang lain dalam penelitian. Berdasarkan tafsiran yang digunakan dalam penelitian, jika persentase jawaban responden yang
memilih a setuju ≥50 maka disebut sebagai faktor kolaborasi. Dengan demikian kepercayaan
antar pengarang merupakan faktor kolaborasi.
4.11.2. Kecocokan
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui apakah melakukan kolaborasi dengan pihak lain karena merasa cocok untuk melakukan kerjasama dengan pengarang tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 20. Kecocokan
No item Jawaban
Frekuensi Persentasi
12 a. Setuju
21 100
b. Tidak Setuju -
- Jumlah
21 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana jawaban responden terhadap apakah para pengarang berkolaborasi karena merasa cocok, bahwa 21 orang atau 100 memilih setuju.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semua responden menyatakan setuju kalau pengarang melakukan kolaborasi dengan pihak lain karena merasa cocok untuk melakukan
kolaborasi. Ini merupakan faktor kolaborasi. Berdasarkan tafsiran yang digunakan dalam penelitian, jika persentase jawaban
responden yang memilih a setuju ≥50 maka disebut sebagai faktor kolaborasi. Dengan
demikian kecocokan antar pengarang merupakan faktor kolaborasi.
4.12. Komunikasi