Faktor-faktor Kolaborasi Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Pengarang Berkolaborasi Pada Jurnal Makara Seri Kesehatan Tahun 2005-2007

3. Sinergy intelektual, pertukaran visi yang strategis, pertukaran etos kerjasama, memperjelas objek umum, keahlian khusus dan kemampuan pelengkap, kesempatan pelatihan dan kerjasama supervisi. Setiap pihak yang berkolaborasi pasti hanya ingin berkolaborasi dengan pihak yang dapat memberikan kontribusi yang menguntungkan baik dalam hal intelektual maupun fisik. Karena ketika suatu pihak tidak mampu memberikan kontribusinya dalam penelitian yang sedang dilakukan, maka tidak ada untungnya suatu pihak berkolaborasi dengan pihak lainnya yang dianggap mampu memberikan kontribusi yang menguntungkan terhadap hasil penelitian. Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa, apapun bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh peneliti atau pengarang, tujuannya adalah untuk menghasilkan karya bersama. Setiap kolaborasi dilakukan karena adanya hasil yang saling menguntungkan diantara pihak yang berkolaborasi.

2.5. Faktor-faktor Kolaborasi

Kolaborasi memiliki beberapa variasi bentuk yang disusun dari penawaran nasihat dan wawasan, pengetahuan umum kepada partisipan yang aktif dalam penelitian tertentu. Kontribusi pada kolaborasi ini juga dapat berubah-ubah levelnya mulai dari yang sangat substansial sampai pada yang paling tidak berarti. Seorang peneliti kadang tidak terlihat sebagai seorang kolaborator dan berperan sebagai partner dari seorang penulis yang bertindak sebagai penyedia peralatan. Katz 1997:5, menyatakan ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya kolaborasi: 1. Changging patterns or levels of funding 2. The desire of recearchers to increase their scientific popularity, visibility, and recognition 3. Escalating demand for the rationalisation of scientific manpower 4. The requirements of ever more complex and often large-scale instrumentation 5. Increasing specialization in science 6. The advancement of scientific disciplines which means that a researcher requires more and more knowledge in order to make significant advances, a demand which often can only be met by pooling one’s knowledge with others 7. The growing profesionalisation of science, a factor which was probably more important in earlier years than now 8. The need to gain experience or to train apprentice researchers in the most effective way possible 9. The increasing desire to obtain cross-fertilisation across disciplines 10. The need to work in close physical proximity with others in order to benefit from their skills and tacit knowledge Universitas Sumatera Utara Faktor-faktor kolaborasi tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut: 1. Mengubah pola atau tingkat pembiayaan 2. Keinginan peneliti untuk meningkatkan popularitas ilmiah dan penghargaan 3. Meningkatkan tuntutan akan rasionalisasi pada tenaga manusia secara ilmiah 4. Syarat-syarat dalam pemakaian peralatan yang lebih kompleks 5. Meningkatkan spesialisasi dalam ilmu pengetahuan 6. Peningkatan disiplin ilmiah yang berarti bahwa seseorang peneliti membutuhkan pengetahuan yang lebih dan lebih lagi supaya dapat membuat kemajuan yang signifikan, sebuah tuntutan yang hanya sering dijumpai dengan menyatukan pengetahuan seseorang dengan yang lainnya 7. Menumbuhkan profesionalisasi dalam ilmu penngetahuan, faktor yang mungkin lebih penting pada tahun yang lalu dibandingkan sekarang 8. Kebutuhan untuk mencapai pengalaman atau untuk meneliti magang para peneliti dengan cara yang paling efektif dan memungkinkan untuk dilakukan 9. Meningkatkan keinginan untuk menghasilkan fertilisasi silang dengan disiplin 10. Kebutuhan untuk bekerja dalam kedekatan fisik dengan yang lain supaya memperoleh keuntungan dan keahlian dan pengetahuan terpendam yang mereka miliki Sedangkan menurut Czajkowski 2008:1 the six collaboration factor categories synthesized from current literature are: 1. Trust and partner ccompatibility 2. Common and unique purpose 3. Shared governance and joint decision making 4. Clear understanding of roles and responsibilities 5. Open and frequent communication 6. Adequate financial and human resources Yang diterjemahkan bahwa ada enam faktor kolaborasi dalam literatur ilmiah: 1. Kepercayaan dan kecocokan antar rekan kerja 2. Tujuan umum dan khusus 3. Pengaruh yang sama dan kerjasama pembuatan keputusan 4. Peraturan dan tanggung jawab yang jelas 5. Komunikasi yang terbuka dan sering 6. Sumber daya manusia dan keuangan yang cukup Universitas Sumatera Utara Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya kolaborasi, diantaranya: 1. Kolaborasi bisa terjadi jika sebuah karya tidak dapat ditangani secara perorangan sehingga membutuhkan bantuan dari pihak lain 2. Ada anggapan bahwa karya bersama lebih baik dari karya perorangan 3. Semakin kompleks masalah yang diteliti maka karya itu semakin membutuhkan kolaborasi dengan ahli-ahli yang lain 4. Adanya keinginan pengarangpeneliti untuk meningkatkan popularitas 5. Pendanaan yang cenderung berjumlah besar dalam melakukan kegiatan peniliti Ada 3 kriteria utama yang menentukan suksesnya sebuah kolaborasi: There are three main criteria 1. Goalsplanning, collaboration goals and the plan for reaching them must be shared by all participating organizations. The collaboration must also be aligned with the missionsand visions of all participating organizations. Resources must be identified to accomplish the plan, and the plan must be frequently reviewed and updated as new information becomes available. 2. Trust, the propessional relationship between collaborators must be based on mutual respect and an interest in collaborating in a win-win manner. A collaboration may take years to develop to the point that all participants possess the trust needed to share organization-related information and maximize their core competencies. 3. Impact, the result of collaboration must be that all participating organization can better serve their customer. However, collaborators must be flexible in realizing mutual benefit. Although a collaboration must provide tangible benefit to each organization, it must also focus on complementary core competencies and strengths in order to generate a win for all customers. Tiga kriteria utama agar kolaborasi sukses dapat diterjemahkan sebagai berikut: 1. Tujuanpencapaian; tujuan dan perencanaan kolaborasi dalam penelitian harus ditukar oleh semua anggota partisipan organisasi. Kolaborasi harus disesuaikan dengan misi dan visi semua partisipananggota organisasi. Sumber-sumber harus diidentifikasi untuk melaksanakan rencana, dan rencana harus sering ditinjau dan diperbaharui sebagai informasi baru 2. Kepercayaan, hubungan kerja yang potensial antara kolaborator harus didasarkan atas ras saling menghormati dan ketertarikan dalam kegiatan kolaborasi sebagai pemenang. Sebuah kegiatan kolaborasi dapat berlangsung dalam beberapa tahun Universitas Sumatera Utara untuk mengembangakan poin yang dimiliki seluruh anggota dalam bertukar informasi yang berhubungan dengan organisasi dan memaksimalkan kompetensi utama mereka. 3. Akibat, hasil dari kolaborasi menjadikan semua anggota organisasi dapat melayani pelanggan mereka lebih baik. Kolaborator harus fleksibel dalam menyadari keuntungan-keuntungan. Meskipun kolaborasi menyediakan keuntungan yang terhitung untuk setiap organisasi, kolaborasi harus fokus dalam melengkapi kompetensi utama dan kekuatan untuk menghasilkan seorang pemenang untuk pelanggan.Stack,2008:5 Dalam kolaborasi terdapat prinsip saling membantu. Bantuan tersebut bisa berupa nasihat, gagasan atau kritik yang biasa disebut dengan kolaborasi teoritis sedangkan jika bantuan berupa kegiatan biasa disebut dengan kolaborasi teknis.

2.6. Hambatan Berkolaborasi