Untuk mengetahui apakah peralatan dibutuhkan dalam kolaborasi, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 13. Peralatan
No item Jawaban
Frekuensi Persentasi
5 a. Setuju
7 33,33
b. Tidak Setuju 14
66,66 Jumlah
21 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana jawaban responden terhadap apakah para pengarang berkolaborasi karena membutuhkan peralatan, bahwa 7 orang atau 33,33 memilih
setuju, 14 orang atau 33,33 memilih tidak setuju. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua responden melakukan kolaborasi
karena alasan membutuhkan peralatan. Berdasarkan tafsiran yang digunakan dalam penelitian, jika persentase jawaban responden yang memilih btidak setuju
≥50 maka disebut sebagai faktor kolaborasi. Dengan demikian peralatan tidak merupakan faktor kolaborasi.
4.7. Kolaborasi dengan Peneliti Ahli dan Junior
Kolaborasi dengan peneliti lain sangatlah penting karena setiap peneliti memiliki kelebihan masing-masing yang dapat disumbangkan dalam penelitian yang dilakukan.
4.7.1. Melakukan Kolaborasi dengan Ahli
Untuk mngetahui apakah pengarang melakukan kolaborasi dengan konsultan ahli dalam hal pengumpulan data, pengolahan serta analisis data dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 14. Kolaborasi dengan ahli
No item Jawaban
Frekuensi Persentasi
6 a. Setuju
12 57,14
b. Tidak Setuju 9
42,86 Jumlah
21 100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana jawaban responden terhadap apakah para pengarang berkolaborasi karena membutuhkan konsultan ahli dalam hal pengumpulan data,
pengolahan serta analisis data, bahwa 12 orang atau 57,14 memilih setuju, 9 orang atau 42,86 memilih tidak setuju
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pengarang melakukan kolaborasi dengan konsultan ahli dalam hal pengumpulan data,
pengolahan serta analisis data adalah setuju. Karena jika melakukan kolaborasi dengan orang yang sudah ahli di bidang tersebut sangat membantu.
Berdasarkan tafsiran yang digunakan dalam penelitian, jika persentase jawaban responden yang memilih a setuju
≥50 maka disebut sebagai faktor kolaborasi. Dengan demikian melakukan kolaborasi dengan ahli merupakan faktor kolaborasi.
4.7.2. Kolaborasi dengan Peneliti Junior Asisten
Untuk mengetahui apakah pengarang melakukan kolaborasi dengan para mahasiswa yang merupakan peneliti junior asisten dapat dilihat pada tabel ini:
Tabel .15. Kolaborasi dengan peneliti Junior
No item Jawaban
Frekuensi Persentasi
7 a. Setuju
9 42,85
b. Tidak Setuju 12
57,14 Jumlah
21 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana jawaban responden terhadap apakah para pengarang berkolaborasi dengan junior, bahwa 9 orang atau 42,85 memilih setuju, 12 orang
atau 57,14 memilih tidak setuju. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa
pengarang tidak setuju melakukan kolaborasi dengan peneliti junior. Berdasarkan tafsiran yang digunakan dalam penelitian, jika persentase jawaban responden yang memilih b tidak setuju
≥50 maka disebut sebagai faktor kolaborasi. Dengan demikian melakukan kolaborasi dengan peneliti junior asisten tidak merupakan faktor kolaborasi.
Universitas Sumatera Utara
4.8. Kolaborasi Karena Kegiatan Proyek