2.3. Langkah mengakhiri Demonstrasi Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan
memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa
memahami proses demonstrasi tersebut atau tidak. Selain memberikan tugas yang reelevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses
demonstrasi itu untuk perbaikan salanjutnya.
5. Alat Peraga Media Pembelajaran
a. Pengertian Alat Peraga
Alat Peraga merupakan sebuah alatbenda yang digunakan untuk membantu guru dalam penyampaian materi kepada siswa, sehingga siswa lebih fokus dalam menerima pelajaran.
Menurut Sudjana 2009, alat peraga adalah sebuah alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan
efisien
17
.Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat,
meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit dan realistik
serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan. Alat Peraga sangat diperlukan dalam memberikan pembelajaran untuk dapat memahaminya
dengan lebih jelas. Namun alat peraga bukanlah pengganti pelajaran lisan atau tulisan, tetapi sebagai pelengkap dari pembantu agar pelajaran dapat bertahan lama dalam ingatan peserta didik
dan mudah untuk di utarakan pada saat nanti ketika diperlukan. Adapun beberapa contoh alat peraga yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu:
a. Gambar Gambar adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya saling dikenal dan saling
dipakai, karena gambar disenangi oleh anak berbagai unur, diperoleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak mengita waktu persiapan.
b. Peta
17
File::E.Pengertian dan Tujuan Alat peraga Pendidikan_Fairuz El Said.htm
Peta bisa menolong mereka mempelajari bentuk dan letak negara-negara serta kota-kota yang disebut Al-kitab.Salah satu yang harus diperhatikan, penggunaan peta sebagai alat peraga
hanya cocok bagi anak besarkelas besar. c. Papan tulis
Peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana mengajar.Papan tulis dapat dirima dimana-mana sebagai alat peraga yang efektif.Tidak perlu menjadi seorang seniman
untuk memakai papan tulis. Kalimat yang pendek, beberapa gambaran orang yang sederhana sekali, sebuah diagram, atau empat persegi panjang dapat menggambarkan orang, kota atau
kejadian. d. Boks pasir
Anak kelas kecil dan kelas tengah sangat menggemari peragaan yang menggunakan boks pas
ir. Boks pasir dapat diciptakan “peta” bagi mereka khususnya bagi kelas tengah karena pada umur tersebut mereka sudah mengetahui jarak dari desa ke desa. Pepak.sabda.org.and
omtions.blogspot.com Selain alat peraga yang disebutkan di atas, media mengajar yang paling dikenal di dalam
pelayanan anak sering disebut dengan istilah singkat, alat peraga berbentuk fleschard, wayang, boneka jari, rumah palestina dan sebagainya.
Adapun alat peraga yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat peraga manipulasi, dimana peneliti buat dari kertas warna yang di bentuk menjadi setengah
lingkaran warna biru untuk melambangkan bilangan positif, dan setengah lingkaran warna kuning untuk melambangkan bilangan negatif, dan jika kedua setengah lingkaran tersebut
digabungkan akan menjadi satu buah lingkaran penuh dan mempunyai nilai nol. Hal ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat melalui metode demonstrasi.
b. Kelebihan dan Kekurangan penggunaan alat peraga
1. Kelebihan alat peraga: 1. Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
2. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan
4.Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan.
2. Kekurangan alat peraga yaitu: 1. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru.
2. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan 3. Perlu kesediaan berkorban secara materiil
c. Karakteristik Media Pembelajaran Alat peraga
18
1. Suatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indra
2. Terdapat makna pesan yang akan disampaikan kepada peserta didik
3. Digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran 4.
Dapat digunakan secara massa, baik kelompok atau perorangan 5.
Dapat tahan lama, bentuk dan warnanya menarik
d. Fungsi Alat Peraga
a. Membangkitkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
b. Menyajikan materi ke dalam bentuk yang lebih konkrit, siswa pada tingkat yang lebih
rendah akan lebih memahami dan mengerti apa yang diajarkan. c.
Memungkinkan konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit d.
Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. e.
Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena mrupakan bagian yang integral dari situasi mengajar
e. Kegunaan media pendidikan Alat Peraga dalam proses Pendidikan
19
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis
b. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
c. Dapat mengatasi sikap pasif peserta didik
18
Syarif hidayat, Teori dan Prinsip Pendidikan, Jakarta:Pustaka Mandiri, 2013, h.115.
19
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, Jakarta:Rajawali pers, 2010, h.17.
d. Dapat mempersamakan persepsi dan pengalaman
B. Hasil Penelitian yang relevan
Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kajian hasil penelitian yang sesuai dengan apa yang akan peneliti lakukan diantaranya yaitu:
a. Andri Setiawan 104017000540 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh strategi
berhitung Different Strategies terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi operasi bilangan bulat. Dilaksanakan di SDIT Cordova Pondok Jati, Tangerang. Memberikan kesimpulan
bahwa
20
: 1.
Secara deskriptif perbandingan hasil balajar matematika kelas eksperimen relatif lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol, terlihat pada nilai rata-rata kelas eksperimen
yaitu sebesar 75,67 dan kelas kontrol 72,05. 2.
Pengujian dengan uji t menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen tidak secara nyata terbukti lebih baik dibandingkan dengan kelaas kontrol. Kesimpulan uji diperoleh dengan
membandingkan t
hi
t
=0,6071 terhadap t
tab
= 1,6896 pada taraf signifikan α = 5. Maka kesimpulannya bahwa Ho diterima, yaitu Strategi berhitung tidak lebih baik daripada
algoritma tradisional, atau tidak terdapat pengaruh penggunaan Strategi berhitung terhadap hasil belajar siswa.
b. Rida Rindjani 104017000522 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh metode
problem posing terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Dilaksanakan di SMPN 3 Tangerang, memberikan kesimpulan bahwa
21
: 1.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen 64,9 dan kelas kontrol 46,5.
2. Pengujian hipotesis dengan uji t, diperoleh t
hit
t
tab
. Maka Ho ditolak. Dengan begitu terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemahaman konsep matematika,
karena ternyata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. c.
Muhamad Arifin 102017023946 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh penerapan
20
Andri Setiawan, Skripsi: Pengaruh Strategi Berhitung Different Strategis terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Operasi Bilangan Bulat, Jakarta:FITK UIN, 2007.
21
Rida Rindjani, Skripsi: Pengaruh Metode Problem Posing terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa, Jakarta:FITK UIN, 2007.