Bekasi, sebagai observer yang secara kolaboratif membantu melakukan penelitian dan pengamatan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pemimpin perencanaan pelaksanaan tindakan, sekaligus pembuat laporan. Sebagai pemimpin perencanaan
tindakan dalam penelitian ini, maka pada pra penelitian peneliti melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV MI
Sirojul Athfal Bekasi. Berdasarkan hasil pengamatan proses dan hasil belajar ini akan diperoleh data tentang kondisi awal siswa yang akan menjadi dasar bagi
penelitian unuk membuat rencana siklus pertama. Rencana ini merupakan hasil diskusi dan refleksi antar peneliti dan kolaborator berdasarkan catatan lapangan
yang dibuat.
Adapun posisi peneliti dalam penelitian tersebut sebagai peneliti utama dalam penelitian. Artinya keikutsertaan peneliti dikategorikan pada peran aktif dalam
pelaksanaan pembelajaran atau tindakan.Disini peneliti langsung melakukan kegiatan pembelajaran dan berusaha sebanyak mungkin mengumpulkan data yang
sesuai dengan fokus masalah yang diteliti. Dengan keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran atau penelitian diharapkan data yang diperoleh lebih akurat
dan terarah.
E. Tahapan Intervensi tindakan
Penelitian tindakan ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang diawali dengan pra penelitian survei penelitian dan dilanjutkan dengan tindakan melalui
beberapa siklus. Mengingat penelitian ini dibatasi oleh ruang dan waktu maka dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap siklus terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu: a Perencanaan, b Pelaksanaan tindakan, c
Pengamatan dan d refleksi.
Adapun uraian tahapan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pra penelitian
1.1 Peneliti meminta izin ke pihak sekolah untuk mengadakan penelitian
tindakan kelas dengan memberikan surat izin penelitian. 1.2
Mengumpulkan data awal tentang kegiatan pembelajaran siswa di kelas dengan melakukan wawancara pada guru bidang studi dan siswa.
1.3 Setelah mengadakan tinjauan ternyata ditemukan beberapa masalah yaang
salah satunya adalah penggunaan metode yang kurang tepat dalam pembelajaran, sehingga berpengaruh dalam pemahaman siswa akan materi
yang diajarkan, untuk itu peneliti akan mencoba menggunakan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa akan operasi
penjumlahan dan pengurangan pada materi bilangan bulat.
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan planning
Berdasarkan permasalahan yang diperoleh, maka peneliti merencanakan skenario pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan tingkat kemampuan
awal siswa berdasarkan hasil kesepakatan bersama dengan observer untuk menyusun skenario pembelajaran. Adapun skenario pembelajarannya sebagai
berikut: a.
Menyiapkan rencana pembelajaran RPP yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
b. Merancang LKS yang akan digunakan dalam proses pengamatan lapangan
saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran c.
Menyiapkan alat dan bahan yang perlukan saat berlangsungnya pembelajaran
d. Merencanakan strategi yang tepat agar dapat menunjang keberhasilan
kegiatan pembelajaran e.
Menyiapkan format instrumen pengamatan dan instrumen penilaian f.
Menyiapkan soal latihan pada tiap-tiap pertemuan
b. Tahap Pelaksanaan tindakan acting
Pertemuan pertama
Pada tahap ini peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa tentang bilangan bulat serta mengenalkan alat peraga manik-manik untuk menyelesaikan
soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Kemudian menjelaskan cara penggunaan alat peraga tersebut kepada siswa dengan warna biru sebagai
lambang positif +1 dan kuning sebagai lambang negatif -1, dan jika keduanya disatukan maka bernilai nol 0. setelah itu meminta siswa mendemonstrasikan
dan menebak nilai lambang bilangan yanga dibentuk. Pertemuan kedua
Pada tahap ini peneliti mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan alat peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat
negatif, kemudian membagi siswa dalam 2 kelompok untuk mengerjakan soal lks. Pertemuan ketiga
Pada tahap ini peneliti mendemonstrasikan langkah – langkah penggunaan
alat peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat negatif. Kemudian memberikan beberapa soal pengurangan untuk dikerjakan
dengan cara mendemonstrasikannya dan menuliskan hasilnya pada lembar kerja masing-masing.
Pertemuan keempat Pada tahap ini peneliti mengadakan tes ahir siklus I dengan memberikan soal
untuk dikerjakan siswa yang terdiri dari 6 soal essay. c.
Tahap pengamatan observasi Pada tahap ini yang lebih berperan adalah observer, yang mengamati jalannya
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga manik-manik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung yang berpedoman
pada lembar observasi yang telah disiapkan serta catatan lapangan.
d. Tahap analisis dan refleksi
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus I,dan jika
nilai rata-rata siswa belum mencapai KKM, maka penelitian tindakan akan dilanjutkan ke siklus II.
3. Siklus II
Tahap Perencanaan planning Pada tahap ini peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
RPP yang telah diperbaiki sesuai dengan kekurangan dan kelebihan pada siklus I. Disamping itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan
siswa, dan lembar kerja siswa. Tahap pelaksanaan tindakan
a. Pertemuan pertama
Pada tahap ini peneliti menjelaskan ulang tentang langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat negatif dengan
alat peraga manik-manik. Kemudian meminta siswa maju satu persatu untuk mencoba mendemonstrasikan soal yang diberikan.
b. Pertemuan kedua
Pada tahap ini peneliti menjelaskan ulang langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat negatif dengan alat peraga
manik-manik, kemudian meminta siswa maju satu persatu untuk mencoba mendemonstrasikan soal yang diberikan.
c. Pertemuan ketiga
Pada tahap ini peneliti mengadakan tes akhir siklus II dengan memberikan soal sebanyak 6 soal essay.
Tahap pengamatan observasi Pada tahap ini yang lebih berperan adalah observer, yang mengamati jalannya
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga manik-manik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung yang berpedoman
pada lembar observasi yang telah disiapkan serta catatan lapangan. Tahap analisis dan refleksi
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus II,jika
nilai rata-rata dan pemahaman siswa belum mencapai KKM, maka penelitian tindakan akan dilanjutkan ke siklus III dan seterusnya.
F. Hasil Intervensi yang diharapkan
Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dalam penelitian ini ditujukan pada keberhasilan penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan pemahaman
siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Keberhasilan yang diharapkan dapat pula diamati melalui dua pengamatan, yaitu
aspek proses dan aspek hasil pembelajaran.
Melalui aspek proses, keberhasilan yang diharapkan dapat dilihat jika telah tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, metode yang digunakan
telah sesuai dengan materi pembelajaran dan rencana-rencana kegiatan yang telah dibuat dapat dilaksanakan dengan baik. Aspek proses ini dapat diamati dari hasil
pengisisan lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer. Melalui aspek hasil, keberhasilan yang diharapkan terjadi apabila pada tiap
siklus menunjukkan peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal tentang bilangan bulat negatif, khususnya pada operasi
penjumlahan dan pengurangan. Jika nilai rata-rata siswa belum mencapai skor perolehan rata-rata minimal 70, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Dan penelitian dianggap berhasil jika nilai rata – rata dan pemahaman siswa
mencapai 70 atau lebih.
G. Data dan Sumber Data