BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1.
SIKLUS I
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi oleh peneliti yang direncanakan dalam dua siklus dengan rincian siklus I
diadakan 4 kali pertemuan dan di siklus II dalam 3 kali pertemuan. Waktu yang diperlukan dalam tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Pada tiap-tiap siklus
dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan Planning
Pada tahap perencanaan awal ini peneliti memulai dengan mewawancarai guru bidang study dan siswa dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran
matematika dikelas. Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa banyak siswa yang mengeluhkan mats pelajaran matematika karena dianggap suatu pelajaran
yang sulit dan bikin pusing, hal tersebut dibuktikan dengan adanya rekapan hasil nilai ulangan harian siswa yang belum mencapai KKM karena rendahnya
pemahaman siswa akan konsep matematika itu sendiri. Setelah itu barn kemudian peneliti mengidentifikasi penyebab permasalahan yang timbal dalam proses
kegiatan pembelajaran dikelas. Dapat diketahui bahwa salah satu penyebab dari rendahnya pemahaman siswa tersebut adalah kurangnya penggunaan metode yang
tepat serta alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.Dari permasalahan tersebut diatas, peneliti berupaya merancang suatu desain
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui metode demonstrasi.
Perencanaan dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang menggunakan metode demonstrasi, lembar kerja siswa, instrumen
penelitian,serta alat peraga yang akan digunakan. Adapun materi ajar yang akan digunakan dalam penelitian adalah operasi penjumlahan dan penguranganbilangan
37
bulat negatif. Dengan indikator pembelajaran yang digunakan antara lain: 1
Menjelaskan pengertian bilangan bulat 2
Menentukan nilai bilanganbulat dengan alat peraga manik-manik 3
Membandingkan nilai bilangan bulat 4
Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative 5
Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika 6
Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative 7
Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
8 Melakukan operasi hitung campuran Menjelaskan penggunaan bilangan
bulat negative 9
Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negative
10 Melakukan operasi hitung campuran
b. Pelaksanaan Tindakan
Didalam pelaksanaan tindakan, peneliti berupaya menerapkan penggunaan metode demonstrasi yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa
akan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.
Adapun kegiatan guru dan siswa pada proses kegiatan belajar secara rinci dalah sebagai berikut:
b.1 Pertemuan pertama Pada pertemuan awal ini guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu tentang
bilangan bulat, kemudian menuliskan beberapa soal penjumlahan dan meminta siswa untuk mengerjakan secara individu, namun ternyata banyak siswa yang
belum memahami langkah yang digunakan untu menyelesaikan soal tersebut, terlebih pada soal bilangan bulat negatif. Untuk itu, guru memperkenalkan sebuah
alat peraga yang sudah disiapkan sebelumnya untuk menyelesaikan soal penjumlahan tersebut. Terlebih dahulu guru menjelaskan cara penggunaan alat
peraga manik-manik kepada siswa, dan siswa diminta membentuk lambing
bilangan dengan alat peraga tersebut. Guru kembali menjelaskan bahwa alat perag tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal penjumlahan.siswa menyimak
penjelasan giaru dengan seksama.
b.2 Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua ini guru mencoba bertanya kepada siswa tentang cara
membentuk bilangan dengan alat peraga tersebut. Kemudian menjelaskan langkah yang digunakan dalam menyelesaikan soal penjumlahan dengan cara
mendemonstraikan di depan kelas, siswa pun memperhatikan peragaan tersent.n un sedikit sekali siswa yang berani mengungkapkan pendapat atau bertan atau
bahkan menjawab pertanyaan guru, tampaknya mereka masih belum berani untuk melakukan hal itu.terbukti ketika siswa diminta maju untuk mendemonstrasikan
peragaan soal penjumlahan di depan, hanya dua siswa yang berani dan ketika dipesilahkan untuk betanya, mereka hanya terdiam, tidak ada yang bertanya.
b.3 Pertemuan ketiga Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan soal pengurangan, caranya
hampir sama dengan soal penjumlahan kemarin, namun dalam hal ini siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan masalah yang di berikan. Siswa
berusaha mengerjakannya dengan baik, namun tampak siswa masih kebingungan dengan soal pengurangan tersebut, terkadang mereka masih mengerjakannya
dengan cara penjumlahan.Guru tetap membimbing siswa dalam memecahkan masalah tersebut. Setelah selesai, siswa diminta untuk menyimpulkan.
Gurumemberi kesempatan kepada siswa unuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.
b.4 Pertemuan keempat Pertemuan kali ini adalah saatnya untuk melakukan tes akhir siklus, banyak
siswa yang belum siap meskipun sudah diberitahu sebelumnya. Guru menanamkan rasa percaya diri pada anak agar anak yakin dengan kemampuan
yang dimiliki.dengan membaca bismillah bersama-sama kemudian gum membagi
soallatihan kepada siswa, tidak lupa guru tetap membimbing dan mengarahkan anak agar dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar Setelah selesai
mengerjakan, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan soal yang diberikan kemudian guru berpesan agar tetap diulang terus dirumah, minggu
depan hasilnya akann dibagikan ke siswa.
c. Hasil Pengamatan
a Lembar observasi aktifitas guru
Hasil observasi aktivitas guru disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Data hasil observasi aktivitas guru
Kegiatan yangdiamati
Pertemuan ke Jumlah skor
Persentase
Aktivitas guru selama tindakan
I 27
61,4 II
30 68,2
III 34
72,3 IV
36 81,8
Rata-rata siklus 127
70,9
Pada tabel diatas menunjulkkan bahwa aktivitas guru dan tiap pertemuanmengalami peningkatan,tampak jelas pada basil prosentase perolehan di
tiappertemuannya dengan perolehan rata-rata sinus 70,9, dengan itu guru sudah mulai menerapkan metode demonstrasi dengan dengan baik meskipun masih
terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. b.
lembar observasi aktivitas siswa Pada pelaksanaan siklus I ini, sebagian siswa mulai berani menyampaikan
pendapatnya. Disamping itu siswa juga mulai memiliki rasa percaya din dan tidak malu lagi untuk maju ke depan kelaatatuk. lebih jelasnya hasil observasi tentang
aktivitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan disajikan pada tabel dibawah ini:
tabel 4.2 data hasil observasi aktivitas siswa siklus I No
Aspek yang diamati Pertemuan ke nilai
I II
III IV
1. Berani bertanya dan menjawab
pertanyaan 1
2 3
3
2. Memahami penggunaan alat peraga
manik-manik 2
2 2
3
3. Membentuk bilangan dengan alat
peraga 2
3 3
4
4. Melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan dengan alat peraga
2
2 3
3
5. Melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan tanpa alat peraga
2
2 3
3
6. Mengerjakan soal-soal yang
diberikan 2
3 cn
3
7. Menuliskan peragaan demonstrasi
dalam kallimat matematika 2
2 3
3
Jumlah skor 13
16 20
22 Persentase
46,4 57,1 71,4 78,5 Jumlah akhir siklus
71 Rata-rata siklus
63,35
Berdasarkan tabel tersebut tampak jelas bahwa aktivitas siswa pun mulai meningkat dan tiap pertemuan dengan rata-rata siklus mencapai 63,35. hal ini
menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat digunakan untuk menyampaikan materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif, meskipun
belum mencapai skor maksimal.
b Hasil tes Pemahaman
Adapun hasil tes pemahaman di akhir siklus I disajikan pada tebel berikut ini:
tabel 4.3 Data hasil tes pemahaman akhir siklus I Tahap kegiatan
Nilai rata-rata kelas siswa Tes pemahaman akhir siklus
62
Berdasarkan tabel diatas, perolehan hasil tes akhir siklus I belum menunjukkan peningkatan pemahaman siswa karena belum mencapai ketuntasan
belajar yang telah ditetapkan yakni 70. c
Catatan lapangan Catatan ini merupakan hasil observasi peneliti dan observer selama
diberikannya tindakan pada kegiatan pembelajaran.catatan tersebut disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 data hasil catatan lapangan. Pertemuan
ke Catatan yang diperoleh
Keterangan
I Pada awal pertemuan siswa tampak
malu dan segan untuk bertanya terkait dengan materi atau alat peraga yang
disiapkan. siswapun masih merasa
kesulitan dalam menggunakan alat
peraga manik-manik. Hal
ini disebabkan karena selama ini siswa tidak pernah
menggunakan alat
peraga dalam
belajar dan hanya menggunakan metode yang
terkesan monoton,
yakni ceramah.
II Pertemuan kedua berlangsung lancar,
siswa mulai menikmati pelajaran,
namun masih terdapat beberapa siswa yang masih tampak bingung dalam
menggunakan alat peraga manik-
manik. untuk itu siswapun enggan maju mendemonstraikn soal penjumlahan ke
depan kelas. Siswa masih bingung dalam
membedakan bentuk
menghadap kanan atau kiri dan
terkadang lupa mana yang
bernilai positif dan mana yang bernilai negatif
III Pada
pertemuan ini kondisi kelas tampak nyaman untuk belajar, semua
siswa menyimak materi dengan baik, meskipun masih terdapat siswa yang
masih bingung dalam menyelesaikan soal pengurangan.
Siswa masih terpaku dngan soal penjumlahan, jadi terkadang
lupa bahwa itu soal pengurangan, karena langkah
yang ditempuh cukup lebih rumit dibandingkan dengan soal
IV Pertemuan kali ini siswa tampak serius
dalam mengerjakan
soal yang
diberikan.terdapat beberapa
siswa yang tampak gusar dalam
mengerjakannya,tapi ada jugs siswa yang tekun.
Semua siswa
berusaha mengerjakan soal yang
diberikan dengan baik dan penuh rasa percaya diri.
Pada tabel tersebut diatas menjelaskan bahwa masih terdapat kekurangan dan kelebihan pada tindakan yang diberikan, sehingga siswa bisaberperilaku
demikian, untuk itu harus ada yang lebih ditingkatkanlagi. d
Refleksi Penggunaan metode demonstrasi pada materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat negatif mampu membawa sedikit perubahan pada proses kegiatan belajar siswa, meskipun belum maksimal.hal ini disebabkan karena selama ini
siswa hanya menerima tanpa adanya tindakan yang dilakukan siswa selain duduk dan mendengarkan guru menjelaskan materi, tanpa adanya bantuan alat peraga
dalam menyampaikannya. Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil tindakan sikius I, menunjukkan
bahwa perlakuan yang diberikan ini belum mencapai ketuntasan yang diharapkanyakni nilai rata-rata siswa 70,namun pada tes akhir siklus I perolehan
siswa hanya 62, oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan ke siklus II, dan diharapkan adanya perbaikan tindakan untuk meningkatkan pemahaman
siswa akan operasi penjurnlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti merencanakan tindakan perbaikan
yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Adapun kekurangan dan
rencana tindakan perbaikan siklus I disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 data kekurangan dan tindakan perbaikan siklus I Kekurangan yang ditemui
Rencana tindakan perbaikan • Siswa belum terbiasa menggunakan alat
peraga dalam
menerima materi
pelajaran. • Guru
mengupayakan kegiatan
yang lebih mengaktifkan siswa sehingga
siswa terbiasa
menggunakan alat
peraga • Siswa belum semuanya memahami
cara penggunaan alat peraga dalam menyelesaikan soal penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat negatif.
• Guru harus menjelaskan ulang langkah-langkah yang digunakan
dalam menyelesaikan
soal penjumlahan
dan pengurangan
bialangan bulat negatif dengan • Siswa masih tanipak bingung dalam
mengerjakan soal
latihan yang
diberikan. • Guru
harus lebih memotivasi
siswa dalam belajar agar tercipta rasa percaya din yang kuat dalam din
para siswa. Berdasarkan keterangan diatas terlihat bahwa pemberian tindakan dengan
metode demonstrasi pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif belum terlaksana secara optimal, sehingga hasilnya belum mencapai
ketuntasan yang telah ditetapkan.untuk itu perlu adanya perbaikan, dan proses perbaikan itu sendiri akan dilaksanakan pada siklus II
2. SIKLUS II
a. Perencanaan
Tahap ini merupakan hasil perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I, terdiri dan 3x pertemuan dengan waktu 2x35 menit tiap pertemuannya.dimulai
dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, instrumen soal, lembar observasi dan lks.
Adapun materi yang diajarkan masih berkisar tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan perbaikan pada kegiatan belajar
didalamnya.indikator pembelajaran yang digunakan antara lain sebagai berikut: a
Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative b
Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
c Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative
d Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
e Melakukan operasi hitung campuranMenjelaskan penggunaan
bilangan bulat negative f
Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negative
g Melakukan operasi hitung campuran
b. Tindakan Pelaksanaan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Urituk lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut: 1.
Pertemuan Pertama Guru menjelaskan kembali cara penggunaan alat peraga dalam menyelesikan
soal penjumlahan.dan meminta siswa untuk maju mendemonstrasikan soal peragaan, kemudian menuliskannya di buku masing-masing.siswapun tampak
senang, sudah tidak malu atau takutbahkan ada beberapa siswa yang bertanya. akan materi yang belum dipahami. Ketika diberi soal latihan pun, siswa tampak
semangat mengerjakannya, meskipun ada beberapa siswa yang masih tampak
bingung dalam menyelesaikannya, guru pun mendekati dan membimbing siswanya dalam pengerjaan soal tersebut.
2. Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua ini guru mendemonstrasikan cara penggunaan alat peraga dalam menyelesaikan soal pengurangan, setelah itu membagi siswa
menjadi 3 kelompok untuk memecahkan masalah soal pengurangan bersama.para siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan tertib dan tenang. namun dalam soal
kali ini siswa masih terpaku dengan soal penjumlahan, jadi terkadang maih suka tertukar langkahnya. Guru menjelaskan kembali dengan teliti dan kesabaran.
3. Pertemuan ketiga
Para siswa mengerjakan soal tes akhir dengan tenang, mereka berusaha mengerjakannya dengan penuh rasa percaya diri, dalam hal ini guru membimbing
dan mengarahkan agar tetap yakin akan kemampuan diri sendiri, jangan terpaku dengan jawaban teman.
c. Hasil Pengamatan
a. Lembar observasi aktifitas guru
Hasil observasi aktivitas guru dapat disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Data hasil observasi aktivitas guru siklus II Kegiatan yang
diamati Pertemuan ke
Jumlah skor Persentase
Aktivitas guru selama tindakan
I 36
81,8 II
39 88,6
III 40
90,9 Rata-rata siklus
115 87,1
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru dari tiap pertemu[an mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah skor yang
diperoleh pada saat mengajar tiap pertemuannya, dengan ini guru telah berupaya memperbaiki kinerjanya agar mampu menyampaikan materi yang diembannya.
b. Lembar Observasi Aktifitas Siswa
Hasil observasi tentang aktifitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7 Data hasil observasi aktifitas siswa siklus II
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa aktifitas siswa selama No
Aspek Yang Diamati Pertemuan ke Nilai
I II
III 1.
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan 3
4 4
2. Memahami penggunaan alat peraga
3 3
3 3.
Membentuk bilangan dengan alat peraga 3
4 4
4. Melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan dengan alat peraga 3
3 3
5. Melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan tanpa alat peraga 3
3 3
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan
3 3
4 7.
Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kalimat matematika
3 3
4 Jumlah Skor
21 23
25 Prosentase
75 82,1 89,3
Jumlah akhir siklus 69
Rata-rata siklus 82,13
diberi tindakan pun mengalami peningkatan berdampak positif, dari yang awalnya tidak berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru dengan perlakuan
melalui metode demonstrasi ternyatamenjadi berani. Disamping itu, siswa juga beranrusias untuk memahami pelajaran, hal ini bisa dilihat dari prosentase yang di
peroleh pada tiap pertemuan.
c. Hasil Tes Pemahaman
Adapun hasil tes pemahaman siswa siklus II disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.8 Data hasil tes pemahaman akhir siklus II
Tahap Kegiatan Nilai Rata-rata kelas siswa
Tes Pemahaman akhir siklus 74
Berdasarkan tabel di atas, perolehan hasil tes akhir siklus II menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa dilihat dari nilai rata-rata siswa siklus I
yang hanya 62, pada siklus Ii ini menjadi 74. Dengan begitu pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat telah mencapai
ketuntasan belajar yang ditetapkan yakni 70.
d. Catatan Lapangan
Hasil catatan lapangan yang diperoleh disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.9 Data catatan lapangan siklus II
Pertemuan ke Catatan yang diperoleh
Keterangan
I Pada awal pertemuan di siklus II ini
siswa tmpak
bingung, kenapa
materinya diulang kembali. Namun setelah dijelaskan para siswa pun
mengikuti dengan baik. Justru ada beberapa siswa yang tampak senang
dengan pengulangan ini karena mereka senang dngan metode yang digunakan.
Hal ini
disebabkan karena siswa merasa
sudah pernah diajarkan materi tersebut, jadi
tampak bingung ketika harus diulang kembali.
II Pertemuan
kedua siswa
tampak menikmati kegiatan pembelajaran di
kelas, banyak siswa yang berantusias untuk
maju mendemonstrasikan
peragaan didepan kelas, siswa sudah tidak malu atau takut.
Siswa sudah
mulai terbiasa
dengan penggunaaan
alat peraga alam kegiatan
belajar dikelas.
III Pada pertemuan ini kondisi kelas
tenang, siswa mengerjakan soal yang diberikan dengan teliti, siswa tampak
berusaha mengerjakan soal sendiri, meskipun masih ada beberapa siwa
yang tampak bingung mengerjakannya namun tidak membuat gaduh suasana.
Siswa mengharapkan nilai maksimal dalam
tes akhir siklus ini.
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang berarti pada perilaku siswa, yang tadinya belum berani, enjadi berani dan idak malu lagi.
Mulai tumbuh rasa percaya diri pada siswa itu sendiri.
d. Refleksi
Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II ini, guru telah berupaya memperbaiki penggunaan metode demonstrasi dalam menyampaikan materi
pelajaran agar dengan mudah bisa dipahami oleh siswa. Alhasil siswa pun tampak senang dan menikmati pelajaran dengan baik. Siswa menjadi lebih aktif dan tidak
malu lagi untuk maju ke depan kelas, dan berani bertanya ataupun menjawab. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pemberian tindakan pada siklus
I ini, diperoleh hasil bahwa tes pemahaman akhir siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yakni dari nilai rata-rata pemahaman siswa 62 menjadi 74 dan telah
mencapai ketuntasan yang diharapkan yakni nilai rata-rata siswa 70. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga mengalami peningkatan, untuk itu penelitian ini dihentikan sampai
pada siklus II saja.
B. Analisis Data