81
5.2. Pengaruh Sikap Terhadap Tindakan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentase responden yang memiliki sikap kategori baik tentang pencegahan penyakit malaria lebih sedikit
dibandingkan responden yang memiliki sikap tentang pencegahan penyakit malaria kategori sedang dan buruk berulang. Hal ini menunjukkan faktor sikap merupakan
variabel yang mempengaruhi tindakan. Secara statistik juga menunjukkan ada pengaruh yang bermakna p0,05.
Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003 bahwa sikap terdiri dari berbagai tingkatan seperti menerima, merespon, menghargai dan bertanggungjawab. Mengacu
kepada tingkatan sikap yang disebutkan di atas dapat dijelaskan bahwa tingkatan sikap penderita malaria Kabupaten Rokan Hilir terhadap penyakit malaria yang
persentase terbesar pada kategori baik dapat dikelompokkan pada tingkatan menerima dan mampu merespon, namun kurang mampu menghargai ataupun bertanggung
jawab. Secara keseluruhan sikap responden tergolong pada kategori kurang dalam program pencegahan penyakit malaria.
Hal yang sama dilaporkan oleh Maulana 2003, bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat yang rendah terbukti secara statistik berhubungan dengan angka
kejadian malaria, artinya masyarakat yang mempunyai pengetahuan yang rendah tentang penularan, pencegahan, dan pengobatan malaria mempunyai risiko menderita
penyakit malaria. Melihat keberadaan sikap masyarakat dikaitkan dengan program
82
pencegahan penyakit malaria di daerah endemis seperti Kabupaten Rokan Hilir tentunya tidak cukup hanya sekedar menerima dan merespon. Karena kemauan
penderita untuk berpartisipasi akan lebih baik apabila penderita sebagai sasaran program mampu menghargai dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program
yang dilaksanakan pemerintah. Selanjutnya Saifuddin 2004 melaporkan bahwa secara statistik terdapat
hubungan yang bermakna antara kejadian malaria dengan keadaan saluran pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Hal ini ditandai
dengan kondisi penderita malaria yang memiliki rumah dengan saluran pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu sebesar 61,5. Aspek
pengetahuan, sikap dan tindakan dalam pengelolaan lingkungan sangat menentukan keberhasilan penanggulangan penyakit malaria.
Sejalan dengan Depkes RI 1999 bahwa pengetahuan masyarakat tentang modifikasi dan manipulasi lingkungan sebagai salah satu upaya yang bertujuan untuk
mencegah, menghilangkan atau mengurangi tempat perindukan nyamuk tanpa menyebabkan pengaruh yang tidak baik terhadap kualitas lingkungan hidup manusia,
dan menghasilkan suatu keadaan sementara yang tidak menguntungkan bagi vektor untuk berkembang biak di tempat perindukan nyamuk penyebab malaria perlu
dikembangkan sebagai bentuk peningkatan partisipasi masyarakat dalam program pencegahan penyakit malaria.
83
Kemauan masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan malaria sesuai dengan uraian dalam Depkes RI 2001 yang menyatakan dalam menurunkan angka
kejadian penyakit malaria, sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk mendukung program yang dilaksanakan pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam
bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga, maupun masyarakat umum ikut bertanggungjawab terhadap kesehatan diri, keluarga maupun kesehatan
masyarakat dan lingkungannya.
5.3. Pengaruh Tindakan Terhadap Angka Kesakitan Malaria