Pengaruh Pengetahuan Terhadap Tindakan

79

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Tindakan

Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan baik dan sedang tentang pencegahan penyakit malaria lebih sedikit dibandingkan responden yang memiliki pengetahuan tentang pencegahan penyakit malaria kategori buruk berulang. Hal ini menunjukkan faktor pengetahuan merupakan variabel yang mempengaruhi tindakan. Secara statistik juga menunjukkan ada pengaruh yang bermakna p0,05. Tingkat pengetahuan penderita tentang program pencegahan penyakit malaria terkait dengan tingkat pendidikan penderita itu sendiri, artinya penderita dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi kemungkinan pengetahuannya tentang penyakit malaria juga semakin baik dibandingkan penderita yang berpendidikan rendah. Demikian juga dengan tingkat pendidikan penderita umumnya adalah yang berpendidikan rendah SD dan SLTP, hal ini menunjukkan penderita yang berpendidikan rendah kurang memahami perilaku yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit malaria sehingga pengetahuannya tentang penyakit malaria juga pada kategori baik. Melihat keberadaan pengetahuan penderita dikaitkan dengan program pencegahan penyakit malaria di daerah endemis tentunya tidak cukup hanya 80 sekedar mengetahui dan memahami. Karena kemauan penderita untuk melakukan tindakan pencegahan akan lebih baik apabila penderita sebagai sasaran program mampu mengaplikasikan dan menganalisis pelaksanaan program pencegahan malaria yang dilaksanakan pemerintah. Sesuai pendapat Notoatmodjo 2003 bahwa pengetahuan terdiri dari berbagai tingkatan yaitu: tahu know, memahami comprehension, aplikasi aplication, analisis analysis, sintesis synthesis, dan evaluasi evaluation. Mengacu kepada tingkatan pengetahuan yang disebutkan diatas dapat dijelaskan bahwa tingkatan pengetahuan penderita malaria di Kabupaten Rokan Hilir tentang penyakit malaria yang persentase terbesar pada kategori baik dapat dikelompokkan pada tingkatan mengetahui dan mampu memahami, namun secara keseluruhan tingkat pengetahuan responden pada kategori kurang dan belum sampai pada tahap mengaplikasikan, menganalisis, mensistesis ataupun mengevaluasi. Hal ini mendukung pendapat Budarja 2001 bahwa sebesar 85,2 masyarakat yang berpendidikan rendah mempengaruhi perilaku dalam kejadian malaria. Dengan demikian faktor pendidikan yang rendah menyebabkan masyarakat berperilaku yang buruk dalam kehidupannya sehingga lebih banyak menderita malaria dibandingkan yang berpendidikan tinggi. 81

5.2. Pengaruh Sikap Terhadap Tindakan