BAB II EKSISTENSI NOTARIS DALAM MELAKUKAN PEMBUATAN
AKTA PELEPASAN HAK DENGAN GANTI RUGI DI KABUPATEN DELI SERDANG
A. Gambaran Umum Status Tanah di Kabupaten Deli Serdang
Penelitian ini dilaksanakan sehubungan dengan pembuatan akta yang dilakukan di hadapan Notaris yang disebut dengan Akta Notaril. Untuk hal
tersebut diteliti Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi, disingkat dengan PHGR yang berisikan substansi tentang perjanjian jual beli hak atas tanah-tanah yang
belum bersertipikat yang ada bangunan dan atau tanaman diatasnya maupun tidak. Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi merupakan salah satu akta otentik
yang pembuatannya dilakukan oleh Notaris dan mempunyai kekuatan pembuktian formil, artinya para pihak benar-benar menerangkan bahwa apa yang telah ditulis
dalam akta itu mempunyai kekuatan pembuktian materiil, maksudnya semua keterangan yang diberikan dan tertulis di dalam akta tersebut adalah benar dan
berlaku terhadap pihak ketiga.
28
28
Menurut Pasal 1868 dan 1870 KUH Perdata, segala akta yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris harus diterima sebagian besar oleh Hakim dimuka Pengadilan, kecuali apabila dapat
dibuktikan sebaliknya. Akta Notaris dapat mengikat dalam hukum sebab akta Notaris mempunyai tiga macam kekuatan pembuktian, yaitu:
1 Kekuatan pembuktian lahiriah uitwendingebewijskracht
2 Kekuatan pembuktian formal formale bewijskracht
3 Kekuatan pembuktian materiil material bewijskracht
Kedua pasal tersebut diatas merupakan pangkal berpijak bagi para Notaris sebab apabila pembuatan undang-undang lupa memasukkan ketentuan pasal ini berarti lembaga Notaris kehilangan tempat
berpijak. Dengan adanya kedua pasal tersebut, lembaga Notaris sangat dibutuhkan dalam masyarakat Vide Varia Peradilan, Majalah Hukum Bulanan Tahun IV, 28 November 1988.
Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008
Fungsi Notaris dalam pelaksanaan jual beli hak atas tanah adalah untuk membuktikan dan memastikan bahwa telah terjadi suatu perbuatan hukum yaitu
jual-beli dengan tujuan untuk menghindari terjadinya sengketa dikemudian hari antara para pihak.
Maka pembuatan akta harus dibuat sedemikain rupa sehingga hal-hal yang ingin dibuktikan dapat diketahui dengan mudah di dalam akta Notaris yang
dibuat. Penelitian ini dilakukan terhadap 12 dua belas orang Notaris yang dipilih atas dasar banyaknya akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi yang dibuat Notaris
tersebut di Kabupaten Deli Serdang. Dipilihnya Kabupaten Deli Serdang sebagai tempat penelitian karena
wilayah Kabupaten Deli Serdang berbatasan langsung dengan Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara, sehingga berbagai kebutuhan
masyarakat cukup tinggi. Salah satunya adalah kebutuhan akan penggunaan jasa Notaris khususnya di bidang pertanahan.
Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 22 kecamatan, yaitu: Gunung Meriah, STM Hulu, Sibolangit, Kutalimbaru, Pancur Batu, Namorambe, Biru-biru, STM
Hilir, Bangun Purba, Galang, Tanjung Morawa, Patumbak, Deli Tua, Sunggal, Hamparan Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan, Batang Kuis, Beringin, pantai
Labu, Lubuk Pakam dan Pagar Merbau. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil pencacahan lengkap sensus penduduk 2005 adalah
Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008
1.582.213 jiwa, dengan luas administrasi wilayah adalah 249.772 Ha.
29
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 telah diterbitkan sebanyak 98.178 bidang
sertipikat hak atas tanah dengan luas seluruhnya 961.396.270 m
2
96.139,627 Ha yang terdiri dari:
Hak milik : 65.879 bidang 92.536.147 m
2
Hak guna usaha : 244 bidang 583.492.545 m
2
Hak guna bangunan : 31.473 bidang 13.426.329 m
2
Hak pakai : 573 bidang 247.520.376 m
2
Hak pengelolaan : 9 bidang 24.420.873 m
2
Dengan demikian, jumlah keseluruhan luas wilayah Kabupaten Deli Serdang yang telah bersertipikat hanya 38,49 persen, sedangkan yang belum
bersertipikat mencapai 61,51 persen dari luas wilayah.
30
Dilihat dari luasnya wilayah Kabupaten Deli Serdang yang masih belum bersertipikat yang dikuasai langsung oleh masyarakat pada saat ini, berpotensi
mengakibatkan banyaknya perbuatan hukum yang dilakukan oleh masyarakat atas tanah tersebut termasuk diantaranya pengalihan hak atas tanah yang dilakukan
dihadapan Notaris. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Bahrum, SH, bahwa pada
umumnya alas hak yang digunakan masyarakat untuk pendaftaran tanah di BPN Deli Serdang adalah SK Camat, hingga saat ini diperkirakan mencapai 60 persen
29
Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka 2005, hal.15.
30
Hasil Wawancara dengan Ibu Sontian Siahaan, SH, selaku Kepala Seksi Pemetaan di Badan Pertanahan Nasional BPN Kabupaten Deli Serdang.
Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008
dari permohonan pendaftaran hak atas tanah, sedangkan akta Notaris lebih kurang 32 persen, dan selebihnya 8 merupakan alas hak yang lain. Namun pada
beberapa tahun belakangan, khususnya lima tahun terakhir 2002 – 2007, alas hak akta Notaris menunjukkan laju peningkatkan yang cukup tinggi setiap tahun.
Hal ini dimungkinkan terjadi akibat dari semakin banyaknya Notaris yang berpraktek di Kabupaten Deli Serdang dimana sampai saat ini sudah berjumlah
120 orang.
31
B. Permasalahan Umum Status Hak Atas Tanah di Deli Serdang