Kekuatan Hukum Alat Bukti Alas Hak yang Dibuat Dihadapan Notaris

C. Kekuatan Hukum Alat Bukti Alas Hak yang Dibuat Dihadapan Notaris

Akta yang dibuat oleh Notaris merupakan suatu alat pembuktian, sehingga dalam membuat suatu akta, seorang Notaris harus memperhatikan norma-norma tersebut di sampaing kode etik dan ketentuan perundang-undangan lainnya. Menurut Pasal 30 RBg pada Pasal 1888 KUH Perdata bahwa kekuatan pembuktian dari surat-surat bukti terletak pada aktanya yang asli. Bertitik tolak dari pasal ini, kekuatan pembuktian dari akta Notaris terletak dalam minuta aktanya. Menurut Pasal 16 UUJN, minut akta Notaris itu tetap disimpan oleh Notaris dan tidak akan diberikan kepada siapapun kecuali undang-udang menentukan lain. Hal ini adalah penting, sebab sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan utama pembuatan akta otentik akta Notaris adalah untuk dipergunakan sebagai alat pembuktian dari grose dan salinan dari akta Notaris tersebut, telah diatur dalam Pasal 302 RBg, yang menyatakan antara lain: bahwa grose-grose dan salinan-salinan pertama mengandung kekuatan bukti yang setaraf dengan aktanya. 74 Akta Notaris sengaja dibuat untuk dijadikan bukti tentang suatu peristiwa hukum dan ditandatangani. Hal ini sesuai dengan Pasal 1867 KUH Perdata yang menyatakan bahwa akta itu dibuat sebagai tanda bukti berfungsi untuk memastikan suatu peristiwa hukum dengan tujuan menghindari sengketa, maka 74 Victor M. Situmorang dan Cormentyana Sitanggang, Grose Akta Dalam Pembuktian dan Eksekusi, Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hal. 115. Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008 pembuatan akta harus sedemikian rupa sehingga apa yang diinginkan untuk dibuktikan itu dapat diketahui dengan mudah dari akta yang dibuat. Akta yang dibuat dihadapan Notaris adalah akta otentik, hal ini sesuai dengan Pasal 1 UUJN. Akta otentik akan menjadi sah karena hukum apabila akta tersebut memenuhi persyaratan sebagai alat bukti dan mempunyai kekuatan pembuktian hukum yang sempurna. Maksudnya adalah akta tersebut telah mempunyai kekuatan pembuktian keluar, baik dalam bentuk formil maupun materil, karena itu kedudukannya sama dengan undang-undang, yaitu apabila suatu pihak mengajukan sebuah akta resmi, maka apa yang tertulis di dalam akta itu harus dipercayai oleh Hakim. Kecuali jika ada bukti-bukti lain yang mempunyai derajat atau nilai yang mempunyai kekuatan yang melumpuhkan. Disamping mempunyai bukti sempurna, akta otenttik mempunyai kekuatan mengikat kepada pihak-pihak yang mendatangani akta ini. Sedangkan terhadap pihak ketiga, akta otentik mempunyai kekuatan bukti bebas. Letak kekuatan pembuktian yang istimewa dari suatu akta otentik menurut Pasal 1870 KUH Perdata adalah suatu akta otentik memberikan diantara para pihak beserta ahli warisnya atau orang-orang yang mendapat hak dari mereka suatu bukti yang sempurna tentang apa yang dimuat di dalamnya. Akta otentik juga memberikan suatu bukti yang sempurna, dalam arti bahwa akta otentik sudah tidak memerlukan penambahan pembuktian. Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008 Sebagaimana dikatakan oleh R. Subekti, bahwa akta otentik merupakan suatu alat bukti yang mengikat dan sempurna. 75 Berkaitan dengan pembuktian akta Notaris sebagai alat bukti, dapat dibedakan menjadi tiga macam pembuktian, yaitu: 1. Kekuatan pembuktian lahiriah uitwendige bewijsracht; yaitu syarat- syarat formal yang diperlukan agar akta Notaris dapat berlaku sebagai akta otentik. 2. Kekuatan pembuktian formal formele bewijskracht; yaitu kepastian bahwa sesuatu kejadian dan fakta tersebut dalam akta betul-betul dilakukan oleh Notaris atau diterangkan oleh pihak-pihak yang menghadap. 3. Kekuatan pembuktian material materiele bewijskracht; yaitu kepastian bahwa apa yang tersebut dalam akta itu merupakan pembuktian yang sah terhadap pihak-pihak yang membuat akta atau mereka yang mendapat hak dan berlaku untuk umum, kecuali ada pembuktian sebaliknya tegenbewijs. 76 D. Akibat Hukum dari Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi Atas Tanah yang Dibuat Dihadapan Notaris Dalam hal menyaksikan atau mengkonstatir keadaan yang sebenarnya, Notaris membatasi diri dan hanya melaksanakan tugasnya sesuai dengan apa yang ditulisnya dalam aktanya sehingga betul-betul dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini disebabkan karena Notaris tidak berkewajiban untuk menyaksikan peristiwa yang sebenarnya yang terjadi di lapangan karena yang diperlukan oleh Notaris dalam membuat aktanya adalah bukti-bukti tertulis yang jelas di hadapan Notaris. 75 R. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, PT. Intermasa, Jakarta, 1985, hal. 107. 76 G.H.S. Lumban Tobing, Op. cit., hal. 55-59 Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008 Notaris harus dapat menilai kekuatan pembuktian dari akta yang telah dibuatnya. Ada kalanya kekuatan pembuktian lahiriah lebih kuat daripada kekuatan pembuktian formal dan material. Hal ini disebabkan karena isi akta tersebut terlalu banyak mengandung unsur tindakan hukum. Akta Notaris yang dibuat dengan cara menyimpang dari ketentuan yang berlaku merupakan akta yang mengandung cacat hukum dan akta yang seperti ini menurut Pasal 1869 KUH Perdata hanya mempunyai kekuatan sebagai alat bukti surat di bawah tangan apabila ditandatangani oleh para pihak yang bersangkutan. Sebagai contoh, akta yang mengandung cacat hukum adalah akta yang dibuat tanpa prosedur pembuatan yang ditetapkan dalam Pasal 38 UUJN mengenai bentuk dan sifat akta. Penghadap tidak memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 38 UUJN, akta yang dibacakan oleh Notaris tanpa dihadiri oleh saksi-saksi sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 40 UUJN, isi akta bertentangan dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku, dan lain-lain. Akta Notaris yang mengandung cacat hukum itu menjadi bukti ketidak- profesionalan dari Notaris yang membuat. Sebagai konsekwensinya Notaris yang bersangkutan wajib bertanggung jawab menurut Pasal 1365 KUH Perdata terhadap malpraktek Notaris. 77 77 Varia Peradilan, Majalah Hukum Bulanan, Tahun IV, 28 November 1988, hal. 154. Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008 Sebagai akibat dari akta yang dibuat oleh Notaris sampai terjadinya malpraktek Notaris adalah tindak pidana yang dapat mengakibatkan Notaris dijatuhi hukuman. Sedangkan akibat hukum terhadap akta yang dibuatnya itu adalah akta tersebut dianggap tidak sah dan dapat dibatalkan namun tidak terhadap perbuatan yang telah dilakukan oleh para pihak. Atas dasar itulah seorang Notaris ketika telah berpraktek tidak boleh bekerja hanya dengan mengandalkan pengetahuan yang ada saja tetapi harus terus menerus dan senantiasa menambah ilmu pengetahuannya dengan terus belajar. Akibat hukum yang ditimbulkan dari akta yang dibuat dihadapan Notaris adalah akan tetap dinilai sah dan dapat dijadikan sebagai alat bukti yang kuat. Notaris dalam membuat akta-akta otentik yang bersifat keperdataan harus sesuai dengan pengertian Notaris yang terdapat dalam Pasal 1 UUJN dan peraturan perundang-undangan lainnya. Terhadap akta-akta yang dibuat baik oleh Notaris hanya akan menimbulkan akibat hukum dari masing-masing maksud dan tujuan pembuatan akta tersebut. Demikian juga halnya, mengenai akta pelepasan hak atas tanah yang dibuat dengan akta Notaris, maka akan mempunyai akibat hukum yang legal sah terhadap akta yang telah dibuatnya itu. Jika di kemudian hari ternyata si pemilik tanah atau si pembeli tanah hendak mendaftarkan tanahnya yang belum bersertipikat guna memperoleh kepemilikan hak yang baru, maka akta Notaris ini dapat diterima oleh BPN untuk dijadikan sebagai alas hak yang sah atas tanah tersebut. Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008

BAB IV KEWENANGAN CAMAT DALAM PEMBUATAN SURAT

Dokumen yang terkait

KEKUATAN ALAT BUKTI AKTA OTENTIK YANG DIBUAT OLEH NOTARIS DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PERDATA DI KEKUATAN ALAT BUKTI AKTA OTENTIK YANG DIBUAT OLEH NOTARIS DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SLEMAN.

0 6 12

Kajian Yuridis Gugatan Pembatalan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak atas Tanah dengan Ganti Rugi yang dibuat dihadapan Notaris (Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 80 Pdt.G 2015 PN.Lbp)

0 0 17

Kajian Yuridis Gugatan Pembatalan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak atas Tanah dengan Ganti Rugi yang dibuat dihadapan Notaris (Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 80 Pdt.G 2015 PN.Lbp)

0 0 2

Kajian Yuridis Gugatan Pembatalan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak atas Tanah dengan Ganti Rugi yang dibuat dihadapan Notaris (Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 80 Pdt.G 2015 PN.Lbp)

0 5 23

Kajian Yuridis Gugatan Pembatalan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak atas Tanah dengan Ganti Rugi yang dibuat dihadapan Notaris (Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 80 Pdt.G 2015 PN.Lbp)

0 0 12

Kajian Yuridis Gugatan Pembatalan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak atas Tanah dengan Ganti Rugi yang dibuat dihadapan Notaris (Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 80 Pdt.G 2015 PN.Lbp)

0 0 4

Kajian Yuridis Gugatan Pembatalan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak atas Tanah dengan Ganti Rugi yang dibuat dihadapan Notaris (Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 80 Pdt.G 2015 PN.Lbp)

0 0 2

Kajian Yuridis Terhadap Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Yang Lahir Akibat Wanprestasi Hutang Piutang

0 0 16

Kajian Yuridis Terhadap Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Yang Lahir Akibat Wanprestasi Hutang Piutang

0 0 2

Kajian Yuridis Terhadap Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Yang Lahir Akibat Wanprestasi Hutang Piutang

0 0 38