3. Sertipikat adalah surat tanda bukti hak atas tanah yang diberikan oleh
negara kepada pemegang hak atas tanah sebagaimana ditetapkan dalam UUPA.
4. Tanah yang belum bersertipikat adalah tanah yang tidak dipunyai dengan
sesuatu hak tertentu oleh seseorang, tanah tersebut dikuasai langsung oleh negara. Penguasaan tanah oleh seseorang hanya sebatas untuk memperoleh
manfaat dari tanah yang dikuasainya saja. 5.
Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar.
G. Metode Penelitian 1. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat analitis, maksudnya bahwa penelitian ini merupakan penelitian yang menggambarkan atau menelaah dan memberikan penjelasan
dengan menganalisa peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai peralihan hak-hak atas tanah yang belum bersertipikat yang dihubungkan dengan
pembuatan akta yang dilakukan dihadapan Notaris di Kabupaten Deli Serdang. Dalam hal ini akan dilakukan suatu analisis terhadap berbagai aspek
hukum baik mengenai ketentuan peraturan-peraturan yang berlaku mengenai
Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008
pertanahan serta meneliti dan menelaahnya dari segi pelaksanaan. Metode pendekatan penelitian yang dilakukan melalui pendekatan yuridis dan normatif.
2. Lokasi, Populasi dan sampel Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Deli Serdang, yaitu di kantor- kantor Notaris dalam wilayah kerja Kabupaten Deli Serdang. Penelitian dilakukan
di Kabupaten Deli Serdang karena Kabupaten Deli Serdang secara geografis berbatasan langsung dengan wilayah Kota Medan yang merupakan ibukota
Propinsi Sumatera Utara, dimana dari segi pertumbuhan usaha, ekonomi, pendidikan dan hukum mengalami perubahan yang cukup tinggi, juga masih
banyak terdapat tanah-tanah yang belum bersertipikat yang sering terjadi peralihan hak yang dilakukan oleh masyarakat sehingga kebutuhan akan
penggunaan jasa Notaris semakin tinggi. Populasi dalam penelitian ini adalah Notaris-Notaris yang berada di
wilayah Kerja Kabupaten Deli Serdang, yang berdasarkan penelitian awal jumlah Notaris di Kabupaten Deli Serdang sebanyak 120 orang. Dari jumlah populasi
tersebut di atas dipilih sampel sebanyak 12 orang Notaris yang dipilih atas dasar banyaknya akta pelepasan hak dengan ganti rugi yang dibuat Notaris tersebut di
Kabupaten Deli Serdang. Alasan digunakan metode purposive sampling karena sampel yang dipilih
berdasarkan pertimbangan bahwa sampel sifatnya homogen, yaitu para Notaris yang membuat akta otentik mengenai peralihan hak atas tanah yang belum
bersertipikat, jadi dalam hal ini peneliti menentukan sendiri sampel yang akan
Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008
diambil dan dari sampel beberapa Notaris tersebut sekaligus akan dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini.
Selain responden Notaris, juga diambil responden Camat. Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 22 kecamatan, dengan demikian diambil Camat sebagai
responden sebanyak 3 orang. Untuk melengkapi data yang hendak diperlukan tambahan informasi atau
keterangan dari nara sumber lainnya seperti Pejabat Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Deli Serdang sebanyak 2 dua orang.
3. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpulan
data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah questionaire dan studi terhadap bahan-bahan dokumen lainnya.
a. Questionaire
Yaitu cara untuk memperoleh akta dengan informasi primer dari responden tentang segala aktivitas yang ada kaitannya dengan penelitian. Cara
memperoleh informasi ini perlu dilengkapi dengan questinaire yang dibagikan kepada responden untuk dijawab oleh responden sesuai dengan pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan untuk memandu agar data yang diperoleh data tercatat.
b. Bahan-bahan dokumen atau pustaka
Bahan-bahan dokumen diperoleh dari akta pelepasan hak dengan ganti rugi yang dibuat dibawah tangan, sedangkan bahan pustaka dimasukkan untuk
Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008
memperoleh bahan hukum sekunder, maka perlu dilakukan studi dokumen yang meliputi dokumen resmi, buku-buku dan hasil penelitian yang erat
hubungannya dengan objek permasalahan yang diteliti. Sedangkan bahan- bahan pustaka terdiri atas peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan pertanahan khususnya hak-hak atas tanah yang belum bersertipikat.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dilakukan terdiri dari dua hal yaitu : a.
Data Primer Untuk memperoleh data primer, penelitian dilakukan dengan memberikan
questionaire secara langsung kepada notaris atau camat untuk dijawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
b. Data Sekunder
Data sekunder dilakukan dengan penelitian kepustakaan yang diperoleh dari berbagai literatur yang terdiri dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil
penelitian yang mempunyai hubungan erat terhadap objek permasalahan yang diteliti.
5. Analisis Data
Semua data yang diperoleh dikelompokkan, diolah dan diteliti serta dievaluasi keabsahannya. Setelah selesai diseleksi dan diolah lalu dianalisis
dengan menggunakan metode deduktif, hal ini dimaksudkan untuk dianalisis lalu ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti. Pada tahap
Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008
penarikan kesimpulan, data primer dan data sekunder dianalisis secara kualitatif dengan menelaah semua data yang diperoleh dari responden sehingga hal ini dapat
memberikan jawaban mengenai penerapannya di lapangan.
Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008
BAB II EKSISTENSI NOTARIS DALAM MELAKUKAN PEMBUATAN
AKTA PELEPASAN HAK DENGAN GANTI RUGI DI KABUPATEN DELI SERDANG
A. Gambaran Umum Status Tanah di Kabupaten Deli Serdang
Penelitian ini dilaksanakan sehubungan dengan pembuatan akta yang dilakukan di hadapan Notaris yang disebut dengan Akta Notaril. Untuk hal
tersebut diteliti Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi, disingkat dengan PHGR yang berisikan substansi tentang perjanjian jual beli hak atas tanah-tanah yang
belum bersertipikat yang ada bangunan dan atau tanaman diatasnya maupun tidak. Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi merupakan salah satu akta otentik
yang pembuatannya dilakukan oleh Notaris dan mempunyai kekuatan pembuktian formil, artinya para pihak benar-benar menerangkan bahwa apa yang telah ditulis
dalam akta itu mempunyai kekuatan pembuktian materiil, maksudnya semua keterangan yang diberikan dan tertulis di dalam akta tersebut adalah benar dan
berlaku terhadap pihak ketiga.
28
28
Menurut Pasal 1868 dan 1870 KUH Perdata, segala akta yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris harus diterima sebagian besar oleh Hakim dimuka Pengadilan, kecuali apabila dapat
dibuktikan sebaliknya. Akta Notaris dapat mengikat dalam hukum sebab akta Notaris mempunyai tiga macam kekuatan pembuktian, yaitu:
1 Kekuatan pembuktian lahiriah uitwendingebewijskracht
2 Kekuatan pembuktian formal formale bewijskracht
3 Kekuatan pembuktian materiil material bewijskracht
Kedua pasal tersebut diatas merupakan pangkal berpijak bagi para Notaris sebab apabila pembuatan undang-undang lupa memasukkan ketentuan pasal ini berarti lembaga Notaris kehilangan tempat
berpijak. Dengan adanya kedua pasal tersebut, lembaga Notaris sangat dibutuhkan dalam masyarakat Vide Varia Peradilan, Majalah Hukum Bulanan Tahun IV, 28 November 1988.
Helena : Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi..., 2007 USU e-Repository © 2008