Jenis Penelitian Sumber Data

dimaksud karena secara teoritik ada perbedaan yang prinsip antara “metodologi penelitian” dengan “metode penelitian”. Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kekurangannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan. Sedangkan metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang akan digunakan dalam penelitian. 54 Sebagai suatu penelitian ilmiah, maka rangkaian kegiatan dalam penelitian ini mengikuti metode-metode penelitian yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian yuridis normatif. Penelitian yuridis normatif adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder bahan kepustakaan. Penelitian ini mencakup atas: a penelitian terhadap asas-asas hukum. b penelitian terhadap sistematika hukum. c penelitian terhadap sinkronisasi hukum. d penelitian terhadap sejarah hukum. e penelitian perbandingan hukum. 55 54 Lihat penjelasan Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, cet. IV, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1993, hal. 13. 55 Soerjono Soekanto Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali, 1985, hal. 17. Eliza Oktaliana Sari : Hukuman Mati Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia Dalam Perkara Nomor 176 K Pid1998, 2009 Penelitian hukum ini dengan cara menginventarisasi, yaitu semua ketentuan mengenai hukuman mati dikumpulkan dan dianalisis.

2. Sumber Data

Sumber-sumber data terdiri atas: a. Data primer, diperoleh melalui studi lapangan field research yang dilakukan untuk memperoleh data akurat dan keterangan secara lisan. Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Negeri Medan dan Lembaga Bantuan Hukum Medan. b. Data sekunder, dikumpulkan melalui studi kepustakaan, yang meliputi bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Bahan hukum primer terdiri dari UUD 1945, Kitab Undang-undang Hukum Pidana, UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, yang diperoleh dari buku teks, rancangan KUHP, rancangan undang-undangs, kasus-kasus hukum, hasil karya ilmiah dari kalangan hukum, laporan, artikel, hasil-hasil seminar atau pertemuan ilmiah lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Bahan hukum tersier, yakni bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum, kamus bahasa asing, ensiklopedi, indeks dan sejenisnya, majalah dan jurnal ilmiah, serta bahan-bahan di luar bidang Eliza Oktaliana Sari : Hukuman Mati Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia Dalam Perkara Nomor 176 K Pid1998, 2009 hukum yang relevan dan dapat dipergunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini. Agar diperoleh informasi yang terbaru dan berkaitan erat dengan permasalahannya, maka kepustakaan yang dicari dan dipilih harus relevan dan mutakhir. 56

3. Teknik Pengumpulan Data