menimbulkan dampak negatif terhadap kelangsungan kawasan pelabuhan dan masyarakat setempat.
Ada beberapa masalah yang terjadi dalam pembangunan di kawasan pelabuhan dan lautan di Indonesia antara lain: a. Pencemaran, b. Kerusakan Fisik.
c. Eksploitasi Sumber Daya Secara berlebihan. d. Konversi Kawasan Lindung ke Penggunaan Lainnya.
2.4. Peran Kawasan Pelabuhan terhadap Pendapatan Masyarakat
Secara fisik, pelabuhan merupakan kawasan terbangun di wilayah pesisir yang terletak saling berdekatan dari pemukiman penduduk, yang meluas dari pusatnya
hingga ke pinggiran kota. Hal ini memberikan gambaran konsentrasi bangunan atau areal terbangun yang ada di kota cenderung lebih besar atau lebih padat dibandingkan
dengan daerah pinggiran atau daerah pedesaan. Secara sosial, pelabuhan memberikan gambaran sebuah komunitas yang
diciptakan pada awalnya untuk meningkatkan produktifitas melalui konsentrasi dan spesialisasi tenaga kerja, kebudayaan dan kegiatan rekreatif.
Secara ekonomi, pelabuhan memberikan makna fungsi dasar suatu wilayah sebagai tempat menghasilkan penghasilan yang cukup melalui produksi barang dan
jasa untuk mendukung kehidupan penduduknya dan untuk kelangsungan pelabuhan itu sendiri. Ekonomi kota berkaitan erat dengan perkembangan wilayah, di mana
ekonomi perkotaan yang sehat mampu menyediakan berbagai kebutuhan untuk keperluan pertumbuhan pelabuhan, terutama untuk menerima perkembangan baru
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
yang disebabkan oleh kemajuan di bidang teknologi dan perubahan keadaan Hendro, 2001.
Permasalahannya adalah bagaimana memadukan kepentingan dinamika pengembangan pelabuhan Kuala Langsa dengan fungsi ekologis yang disandang oleh
kawasan pelabuhan sebagai penghubung antara fungsi ekonomis di wilayah daratan dan di lautan. Sebab, pengaruh pengembangan wilayah terhadap lingkungan adalah
lebih besar daripada pengaruh pembangunan desa. Dalam kota, keadaan lingkungan alam sulit untuk dipertahankan kelestarian dalam wujud aslinya sehingga lahirlah
lingkungan buatan manusia. Permasalahannya adalah, sejauhmana fungsi lingkungan alam dapat digantikan oleh lingkungan buatan manusia dan sampai seberapa jauh
perubahan lingkungan tersebut mencapai titik krisis sehingga berdampak negatif terhadap kehidupan manusia.
Aktivitas Pelabuhan Kota Langsa sudah mulai berjalan, itu terlihat sekarang ini setiap hari ada truk kontainer yang keluar masuk pelabuhan untuk mengangkut
barang yang dibongkar di pelabuhan Kota Langsa. Dengan dibukanya kembali Pelabuhan Kota Langsa banyak tenaga kerja yang tertampung sebagai pekerja
Bongkar Muat. Sudah mencapai 300 orang lebih yang terdaftar sebagai pekerja bongkar muat dan mereka berpenghasilan sekira Rp. 95.000,-hari Nasruddin, 2008.
Untuk itu dapatlah dikatakan bahwa tujuan utama dalam pengembangan kawasan pelabuhan adalah memanfaatkan segenap sumber daya alam dan jasa-jasa
lingkungan pelabuhan. Dimensi sosial ekonomi mensyaratkan bahwa laju perkembangan pembangunan hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
permintaan total atas sumber daya alam dan jasa lingkungan yang terdapat di wilayah pelabuhan dan lautan tidak melebihi kemampuan ekosistem untuk menyediakannya.
Dimensi sosial politik, mensyaratkan bahwa perlu diciptakan suasana yang kondusif bagi segenap lapisan masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan
sumber daya pelabuhan dan lautan. Dimensi hukum dan kelembagaan mensyaratkan perlunya sistem dan kinerja hukum dan kelembagaan yang dapat mendukung
pelaksanaan pembangunan pelabuhan secara berkelanjutan.
2.5. Penelitian Sebelumnya