cukup luas tersedia di Gampong Kuala Langsa. Di mana jika pergudangan dan pabrik pengolahan tersedia juga amat memungkinkan dapat tertampungnya tenaga kerja
yang sangat tinggi dan meningkatnya pendapatan daerah sehingga perekonomian masyarakat dan Kota Langsa terus meningkat.
4.4.2. Kinerja Pelayanan Barang
Tingkat tercapai pelayanan kegiatan atau atribut kerja dalam kegiatan operasional pelabuhan dapat diukur dan diberikan pedoman dalam pemberian
pelayanan jasa di pelabuhan. Secara universal, kinerja operasional pelabuhan di seluruh dunia hampir sama diterapkan dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang
dilakukan oleh UNCTAD. Kenerja operasional tersebut secara keseluruhan dapat dikelompokkan dan terdiri dari:
1. Kinerja pelayanan kapal;
2. Kinerja pelayanan barangproduktifitas bongkar muat;
3. Ultilisasi fasilitas dan peralatan.
Untuk menggambarkan tingkat pelayanan barang yang telah dicapai oleh pelabuhan secara rata-rata, digunakan suatu pengukur tolak ukur yang dijadikan
pedoman atau standar dalam menentukan kebijakan pelayanan jasa pelabuhan. Tolak ukur tersebut diperoleh dari hasil yang dicapai di lapangan melalui pengamatan yang
cukup lama dan dapat pula diperoleh melalui suatu penelitian di lapangan untuk jangka waktu tertentu.
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
Setiap kapal yang masuk ke pelabuhan akan di check terlebih dahulu melalui instansi yang berwenang dengan masing-masing kategori pengechekan. Adapun tim
cheking kapal terdiri dari: Imigrasi passport asing, Bea Cukai, menyangkut dokumen barang, Adpel keselamatan, dan Syahbandar menyangkut kelayakan.
4.4.3. Produktivitas Bongkar Muat
Suatu gambar dari kemampuan dan kecepatan pelaksanaan penanganan barang yang dapat dicapai untuk kegiatan pembongkaran barang dari atas kapal
sampai ke gudang atau lapangan penumpukan atau sebaliknya untuk kegiatan pemuatan barang dari sejak dari gudanglapangan penumpukan sampai ke atas kapal.
Tingkat kemampuan tersebut ditunjukkan oleh beberapa indikator, yaitu: Jumlah rata- rata bongkar muat yang dicapai perjam dan dilakukan oleh 1 gang buruh ± 12 orang
di atas kapal yang diukur dengan satuan tongangjamTGJ. Jumlah rata-rata bongkar muat barang yang dicapai perjam dan lakukan oleh
seluruh gang yang ketiga di atas kapal berada di dermaga BWT yang di ukur dengan satuan tonkapaljam TKJ dan lazim disebut dengan Ship’s Out Put.
Kemampuan penanganan barang yang berikutnya dapat di ukur pula dengan melihat jumlah muatanbarang yang yang secra rata-rata melewatimelalui dermaga berth
dan gudang Shed atau lapangan penumpang open storage dalam satuan waktu tertentu Oloan, 2007.
Hasil survei di lokasi penelitian, kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Kuala Langsa yang dilakukan oleh setiap 1 gang berjumlah maksimal 25 orang, dengan
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
biaya 1 satu trukkontainer sebesar Rp. 500.000,-. Rata-rata buruh bongkar muat untuk 1 satu gang yang berjumlah 25 orang bisa menghasilkan 5 hingga 7 truk
perharinya. Wawancara peneliti dengan Pengurus Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat KTKBM di Pelabuhan Kuala Langsa ada 300 orang buruh yang bekerja setiap
harinya sesuai komentar Ketua KTKBM, Tgk. Nasruddin, Harian Haba Rakyat, Edisi 25, di wilayah pelabuhan di bawah koordininasi KTKBM yang berasal dari 4
Gampong, Seperti terlihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14 : Jumlah Tenaga Buruh yang Tertampung di KTKBM No
Nama KelurahanGampong Jumlah Buruh orang
1. Gampong Kuala Langsa
210 2.
Gampong Sungai Pauh 30
3. Gampong Matang Seulimeng
30 4.
Gampong Blang Pase 30
T o t a l 300
Sumber: KTKBM, 2008 Pada tahun 2002 – 2005 sebelum pengembangan tenaga buruh bongkar muat
hanya tertampung di industri hasil laut perikanan yang tingkat aktifitasnya tidak begitu tinggi, di mana jumlah pekerja yang berjumlah lebih kurang 20 orang harus
menunggu giliran dan tidak dapat bekerja keseluruhan dikarenakan setiap bongkar muat hasil tangkapan ikan hanya butuh 5-7 orang tenaga buruh saja untuk setiap truk
colt diesel yang akan membawa ikan untuk dikirim ke Medan.
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
4.5. Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Terhadap Peningkatan