BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Kondisi Geografis
Kota Langsa dibentuk dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2001 Tanggal 21
Juni 2001 dan peresmiannya dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2001 oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Kota Langsa merupakan salah satu
daerah di sebelah timur Nanggroe Aceh Darussalam, yang terletak pada posisi sebelah Utara Pulau Sumatera, yaitu pada 04024’35,68” – 04033’47,03 Lintang Utara
an 97053’14,59” – 98004’42,16” Bujur Timur. Luas wilayahnya adalah 262,41 Km
2
dengan panjang garis pantai 16 km, dan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Timur dan Selat Malaka;
2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang;
3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Tamiang;
4. Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Timur.
Secara pemerintahan, Kota Langsa melingkupi 3 kecamatan, meliputi 45 desa dan 6 kelurahan. Kecamatan Langsa Timur terdiri dari 24 desa, Kecamatan Langsa
Barat 13 desa dan 1 kelurahan, dan Kecamatan Langsa Kota membawahi 8 desa dan 5 kelurahan.
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
Luas wilayah Kota Langsa 262,41 Km
2
meliputi kawasan hutan darat, hutan bakau, areal pertanian alang-alang, kawasan industri dan pemukiman penduduk.
Jumlah penduduknya sampai dengan September 2005 adalah 137.586 jiwa, yang terdiri atas laki-laki 68.518 jiwa dan perempuan 69.068 jiwa SPAN 2005, dengan
tingkat kepadatan penduduk 524 jiwaKm
2.
Gambar IV.1. Peta Kota Langsa
Kecamatan Langsa Timur memiliki luas 121,24 Km
2
dan berpenduduk sebanyak 39.187 jiwa dengan kepadatan penduduk 323 jiwaKm
2.
Kecamatan ini
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
menempati 46,21 persen dari seluruh total wilayah Kota Langsa. Sementara Kecamatan Langsa Kota menempati 19,76 persen dari seluruh wilayah Kota Langsa.
Sedangkan Kecamatan Langsa Barat, memiliki luas wilayah 89,31 Km
2
dan berpenduduk 43.298 jiwa, atau menempati 34,03 persen dari luas wilayah Kota
Langsa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 : Luas Wilayah Kota Langsa Menurut Kecamatan, Tahun 2005 No Kecamatan Luas
Wilayah Persentase
1. Langsa Timur
121,24 Km
2
46,21 2.
Langsa Barat 89,31 Km
2
34,03 3.
Langsa Kota 51,86 Km
2
19,76
Jumlah 262,41 Km
2
100,00
Sumber: Langsa dalam angka, 2005 Pelabuhan Kuala Langsa secara administratif berada di Gampong Kuala
Langsa, Kecamatan Langsa Kota, yang memiliki tingkat kepadatan penduduk 108,38 jiwaKm
2
. Kota Langsa berasal dari pemekaran Kabupaten Aceh Timur UU No. 32001 dan sebelumnya berstatus Kota Administratif. Jarak Kota Langsa sekitar 400
km atau sekitar 8 jam perjalanan dengan mobil dari Kota Banda Aceh. Kecamatan Langsa Kota yang memiliki luas 54,05 Km
2
saat ini memiliki 13 kelurahangampong, seperti terlihat pada Tabel 4.2.
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.2 : Nama-Nama KelurahanGampong dalam Kecamatan Langsa Kota, Tahun 2005
No. Nama KelurahanGampong
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13 Gampong Peukan Langsa
Gampong Teungoh Gampong Blang Paseh
Gampong Jawa Gampong Matang Seulimeng
Gampong Tualang Teungoh Gampong Blang Seunibong
Gampong Blang Gampong Meutia
Gampong Daulat Gampong Alue Beurawe
Gampong Sungai Pauh Gampong Kuala Langsa
Sumber: Keputusan Walikota Langsa Nomor: 008 Tahun 2002Langsa Dalam Angka, 2005
Status Kelurahangampong di semua kecamatan telah definitif dan tidak ada lagi yang non definitif. Untuk Kecamatan Langsa Timur, seluruh Kelurahan
Gampong dilingkupi dua kemukiman yaitu Kemukiman Langsa Lama dan Kemukiman Seunebok Antara. Kecamatan Langsa Barat semua KelurahanGampong
berada dalam dua Kemukiman, yaitu Kemukiman Langsa Baroh dan Kemukiman Langsa Tunong. Sedangkan pada Kecamatan Langsa Kota terbagi 2 dua
kemukiman, yaitu Kemukiman Kuta dan Kemukiman Langsa Teungoh, yang membawahi 13 KelurahanGampong yang ada, seperti digambarkan pada Tabel 4.3.
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.3 : Nama-Nama GampongKelurahan dalam Kecamatan Langsa Kota Dirinci Menurut Kemukiman Tahun 2005
No Kemukiman Nama Gampong
Kelurahan Status Gampong
Kelurahan
1. K u t a
1. Kel. Gampong Jawa
2. Kel. Matang Seulimeng
3. Kel. Blang Pase
4. Kel. Peukan Langsa
5. Gampong Tualang Teungoh
6. Gampong Meutia
7. Gampong Daulat
Definitif Definitif
Definitif Definitif
Definitif Definitif
Definitif
2. Langsa Teungoh
1. Kel. Gampong Teungoh
2. Gampong Alue Beurawe
3. Gampong Blang Seunibong
4. Gampong Blang
5. Gampong Sungai Pauh
6. Gampong Kuala langsa
Definitif Definitif
Definitif Definitif
Definitif Definitif
Sumber: Bagian Pemerintahan Sekretariat Kota Langsa Secara geografis Pelabuhan Kuala Langsa terletak di sebelah utara gugusan
pulau Sumatera dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: 1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka; 2.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Daerah TK. II Langkat; 3.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten daerah TK. II Aceh Selatan; 4.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Daerah TK. Aceh TenggaraAceh Tengah.
Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa terletak di ujung jalan Kecamatan Langsa Kota. Luas wilayah Kota Langsa 262,41 Km
2
meliputi kawasan hutan darat, hutan bakau, areal pertanian alang-alang, kawasan industri dan pemukiman penduduk.
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
Jumlah penduduknya sampai dengan September 2005 adalah 137.586 jiwa, yang terdiri atas laki-laki 68.518 jiwa dan perempuan 69.068 jiwa SPAN 2005, dengan
tingkat kepadatan penduduk 524 jiwaKm
2.
Sedangkan lokasi pelabuhan adalah pada 04° 33’100 LU dan 98° 03’00 BT dengan pantainya yang landai serta berbeda pasang surut adalah 3 m LWS, surut
terendah adalah 8 m LWS. Cuaca sering terjadi di pelabuhan adalah angin pada musin barat terjadi pada bulan September – Pebruari, sedangkan angin pada musin
timur terjadi pada bulan Maret – Agustus. Suhu udara rata-rata 30 c dengan kelembapan 0 .
Musim penghujan pada bulan Juli – Desember dan pancaroba terjadi pada bulan Januari – Juni perairan dan kolam Pelabuhan Kuala Langsa cukup tenang dan
terlindung dari ombak karena keberadaanya beberapa pulau yang terletak didepan pelabuhan diantaranya adalah pulau Rawa Rayeuk dan pulau Telaga Tujuh, di mana
alamiah pulau-pulau tersebut melindungi dan berfungsi sebagai penahan gelombang untuk Pelabuhan Kuala Langsa. Alur pelayaran dari bouy I panjang 8 mil dengan
lebar minimal 80 m dan maksimal 120 m kedalaman rata-rata 5 LWS. Pelabuhan Kuala Langsa memiliki prospek yang baik untuk perdagangan luar
negeri karena didukung oleh hinterlandnya yang kaya potensi ekspor non migas, diantaranya terdapat perkebunan karet dan kelapa sawit terbesar bagi Propinsi
Nanggroe Aceh Darussalam begitu juga komoditi pertanian dan perikanan Letak Pelabuhan pada koordinat 04° 31 24” LU dan 98° 10 05.33” BT, Area Lego Jangkar:
koordinat 04° 32 53” LU dan 98° 02 28” BT Status Pelabuhan, Pelabuhan Umum
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
yang diusahakan, Terbuka untuk perdagangan luar negeri, Status tidak wajib pandu, Kelas Pelabuhan adalah Pelabuhan Kelas IV.
Pelabuhan Kuala Langsa dapat dicapai melalui 2 dua alur masuk, yaitu alur Teluk Dalam dan alur antara Tanjung Langsa dengan Pulau Telaga Tujuh dari arah
laut bebas. Saat menempuh alur tersebut setiap kapal harus melalui suatu ambang dari arah laut bebas dengan jarak yang bervariasi antara 5 – 7 Km dan kedalaman antara 6
M LWS dari arah laut bebas.
Gambar IV.2. Peta Pelabuhan Kuala Langsa
Perairan di kolam pelabuhan cukup tenang dan aman sepanjang tahun karena lokasinya terletak di muara Sungai Langsa, sehingga terlindung dari gelombang serta
air yang deras. Kecepatan arus rata-rata 1,17 Knot pada saat pasang naik dan 0,15 Knot pada saat pasang surut.
Pada umumnya berawan banyak dan kadang-kadang disertai hujan. Periode curah hujan yang cukup besar terjadi pada Bulan September – Januari, sedangkan
yang terkecil terjadi pada Bulan Februari – Mei. Bulan yang relatif kering adalah
Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008
pada Bulan Februari, Juni – Agustus. Angin pada umumnya bertiup dari arah Timur Laut dan Utara dengan kecepatan angin rata-rata 4 – 6 Knot.
Suhu harian berkisar antara 23o C - 30 o C. Pada waktu terang penglihatan mendatar pada umumnya cukup baik, bisa mencapai 20 Km. Pada waktu berawan
banyak maupun kabut di pagi hari penglihatan kurang dari 5 Km. Di Bulan Januari dan Februari saat terjadi kabut maka penglihatan hanya mampu mencapai antara 1 – 3
Km. Pelabuhan Kuala Langsa adalah pelabuhan umum satu-satunya yang terbuka untuk perdagangan dalam dan luar negeri yang terletak di Kota Langsa.
4.1.2. Kependudukan