b. Proses Analisa Kredit
Proses analisa kredit dilaksanakan sebagai langkah awal untuk mengendalikan risiko yang akan dihadapi oleh Bank, menetapkan jenis dan persyaratan kredit yang akan
diberikan, serta bahan pertimbangan dan rekomendasi dari petugas pejabat kredit mengenai permohonan calon debitur kepada komite kredit.
Untuk kredit konsumtif analisa kreditnya lebih ditekankan pada kemampuan pembayaran kembali yang bersumber pada penghasilan yang diperoleh oleh calon
debitur dengan jaminan objek yang dibiayai, sedangkan untuk kredit komersial analisa ditekankan kepada proyeksi laba yang diperoleh dari kegiatan usaha debitur yang dapat
dipergunakan untuk mengembalikan kredit tersebut. Walaupun dalam menganalisa kredit komersial tetap terfokus pada proyeksi laba namun analisa jaminan tetap
diperlukan, hal ini mengingat jaminan yang diberikan oleh debitur merupakan alternatif penyelesaian apabila kredit yang diberikan menjadi bermasalah.
Secara umum tahapan proses analisa kredit meliputi:
78
1 Wawancara Proses wawancara, pada dasarnya dilakukan untuk memperoleh data yang
sebanyak-banyaknya, benar dan up to date mengenai karakter calon debitur, prospek usaha dan kemampuan membayar kembali.
Account officer bertanggung jawab atas kelengkapan dan kebenaran data sesuai dengan informasi yang diterima dari calon debiturnya.
78
Ibid. Hal 15-18
Patricia Imelda Hutabarat: Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Wirausaha Tanpa Agunan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, TBK, Cabang Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Wawancara kepada calon debitur perlu dilakukan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
a Kredit Produktif 1 Tujuan Penggunaan Kredit purpose
Account Officer harus memperoleh informasi apakah tujuan penggunaan kredit tersebut untuk modal kerja atau investasi. Dalam hal ini Account
Officer harus yakin bahwa kredit yang diberikan tersebut digunakan sesuai dengan rencana pembiayaan.
2 Jumlah kredit Amount Sesuai dengan tujuan penggunaan serta jenis usaha yang dibiayai, maka
account officer harus memperoleh informasi mengenai jumlah kredit yang dibutuhkan. Apabila calon debitur memberi suatu angka, maka perlu
dipastikan apakah jumlah tersebut telah memadai, kurang dari yang dibutuhkan under financing atau lebih dari kebutuhan over financing.
3 Jangka waktu Term of Facility Jangka waktu kredit disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaannya dan
kemampuan keuangan calon debitur atau proyeksi perolehan laba dari usaha yang akan dibiayai.
4 Agunan Jaminan Collateral Pada prinsipnya pemberian kredit harus sesuai dengan kemampuan
pembayaran, tetapi analisa jaminan tetap dibutuhkan sebagai alternatif penyelesaian apabila kredit menjadi bermasalah. Utamakan agar jaminan
Patricia Imelda Hutabarat: Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Wirausaha Tanpa Agunan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, TBK, Cabang Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
tersebut berupa jaminan yang materiil, memiliki nilai pasar tinggi marketable dan sebaiknya atas nama calon debitur.
5 Sumber Pengembalian Kredit Kualitas suatu kredit sangat dipengaruhi oleh ketaatan debitur baik mengenai
jumlah kewajiban maupun waktu pembayaran yang harus dilakukan kepada bank. Untuk itu account officer harus memperoleh informasi mengenai
sumber-sumber pengembalian kembali atas kredit yang akan diberikan, keadaan keuangan kekayaan pemilik perusahaan, kewajaran laporan
keuangan, opini akuntan publik. 6 Data lainnya yang diklasifikasikan sebagai berikut:
a Memastikan legalitas debitur sebagai subjek hukum, serta keabsahan dokumen-dokumen yang diserahkan debitur yang terkait dengan debitur
sebagai subjek hukum b Reputasi dari calon debitur. Apabila calon debitur adalah badan usaha
maka perlu diperoleh informasi mengenai para pemegang saham, pengurus perusahaan dan keterlibatan pemilik perusahaan dalam pengelolaan badan
usaha tersebut. c Informasi mengenai fasilitas kredit yang pernah diterima oleh debitur baik
di Bank Artha Graha maupun di Bank lain. d Informasi mengenai kondisi keadaan usaha calon debitur.
b Kredit konsumtif 1 Tujuan Penggunaan Kredit purpose
Patricia Imelda Hutabarat: Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Wirausaha Tanpa Agunan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, TBK, Cabang Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Account officer harus memperoleh informasi mengenai objek yang akan dibiayai
2 Jumlah kredit Amount Account officer harus memastikan apakah jumlah yang diajukan oleh debitur
cukup relevan dengan tujuan penggunaan kredit, jangka waktu dan kemampuan keuangan calon debitur
3 Jangka waktu Term of Facility Jangka waktu kredit yang disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaannya
dan kemampuan keuangan calon debitur 4 Agunan Jaminan Collateral
Informasi yang diperlukan antaralain: nilai agunan, kondisi objek yang dibiayai, letak lokasinya, pemilik dari objek tersebut, kelengkapan dokumen
kepemilikan 5 Sumber Pengembalian Kredit
Untuk menjaga kualitas kredit tersebut, informasi yang dibutuhkan antara lain: sumber pengembalian dana, total penghasilan calon debitur,
perbandingan antara jumlah cicilan dan jumlah penghasilan calon debitur, estimasi pengeluaran rutin debitur.
2 Verifikasi data Setiap data yang dikumpulkan harus diverifikasi kebenarannya dengan cara melihat
langsung secara on the spot atau melalui informasi dari pihak ketiga. Tujuan verifikasi ini adalah agar seluruh data yang diterima dapat dipertanggungjawabkan
Patricia Imelda Hutabarat: Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Wirausaha Tanpa Agunan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, TBK, Cabang Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
kebenaran dan kelangkapan dan keabsahannya baik secara fisik maupun secara legal. Metode untuk memverifikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti:
kunjungan usaha, investigasi jaminan, bank checking, trade checking, verifikasi dokumen jaminan ke lembaga terkait. Setiap hasil verifikasi data harus dituangkan
dalam suatu media tertulis laporan sebagai bukti bahwa verifikasi telah dilakukan dan agar dapat diketahui petugas yang bertanggungjawab dalam melakukan
verifikasi tersebut. 3 Analisa keuangan
Setiap usulan kredit harus dilengkapi dengan analisa keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan debitur pada suatu saat tertentu
analisa keuangan dapat dilakukan dengan sumber data yang berasal dari Rekening Koran debitur atau laporan keuangan.
Analisa rekening koran umumnya dilakukan bagi debitur yang tidak memiliki laporan keuangan.
Bila terdapat tambahan jaminan berupa jaminan perorangan maupun perusahaan personal corporate guarantee, maka kepada pemberi jaminan juga harus dianalisa
keadaan keluarganya. Sesuai dengan prinsip kehati-hatian dimana bank tetap berpijak pada kemampuan
pembayaran calon debitur, maka seluruh informasi keuangan dimasa lampau tersebut digunakan untuk memproyeksikan kondisi keuangan dan proyeksi arus kas
di masa yang akan datang, sehingga dapat dilihat kemampuan membayar kembali pinjaman yang diberikan.
Patricia Imelda Hutabarat: Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Wirausaha Tanpa Agunan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, TBK, Cabang Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
4 Analisa jaminan Berdasarkan hasil investigasi, maka perlu dianalisa aspek positif dan aspek negatif
dari jaminan yang akan diberikan oleh debitur sehingga dapat diperoleh gambaran apakah jaminan tersebut dapat dipertimbangkan untuk mengcover risiko kredit yang
dihadapi. 5 Analisa industri
Untuk debitur yang termasuk kategori korporasi, maka perlu dianalisa posisi debitur di dalam pasar sektor industri tersebut
6 Analisa risiko Analisa risiko berbeda bagi masing-masing usaha. Prioritas risiko yang mungkin
timbul, alternatif solusi dan dasar pertimbangan bank dalam menerima risiko tersebut akan berbeda antara debitur yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan
jenis usaha yang dijalankan calon debitur. 7 Analisa keuntungan bank
Analisa ini diperlukan untuk mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh Bank Artha Graha secara financial maupun secara non financial. Hal ini diperlukan untuk
menentukan tarif pricing yang akan diberikan kepada debitur. 8 Analisa hubungan bank
Analisa ini dimaksudkan untuk memperkirakan hubungan debitur dengan bank lain berdasarkan data bank Checking, dengan demikian dapat diperoleh gambaran
jumlah kredit yang telah diperoleh oleh debitur dari bank lain, jangka waktu penggunaan, jaminan yang diberikan. Tujuannya adalah untuk menghindari
Patricia Imelda Hutabarat: Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Wirausaha Tanpa Agunan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, TBK, Cabang Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
pembiayaan yang berlebihan, mengetahui kemampuan debitur untuk membayar bunga atas fasilitas yang akan diberikan dan yang telah diterima.
9 Legal opinion
Legal opinion yaitu pendapat yang diberikan oleh legal officer mengenai keabsahan maupun kelengkapan dokumen dari sisi jaminan maupun dari sisi debitur sebagai
subjek hukum, agar dapat meminimalisasi risiko cacat hukum. Untuk itu debitur- debitur berbentuk perseroan perseroan terbatas PT atau persero, maka account
officer harus meminta legal opinion kepada legal officer sebelum kredit tersebut diajukan kepada komite kredit. Untuk debitur perorangan ataupun badan hukum
selain perseroan, maka legal opinion akan diminta oleh komite kredit secara kasus perkasus.
c. Proses persetujuan