3 Usaha menengah adalah usaha dengan kriteraia sebagai berikut: a Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- duaratus juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- satu milyar rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
b Milik Warga Negara Indonesia; c Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar;
d Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum.
e. Kredit Wirausaha Tanpa Agunan
Kredit tanpa agunan dapat digambarkan sebagai kredit yang bisa digunakan untuk segala macam keperluan, tanpa perlu menyerahkan barang untuk diagunkan
dijaminkan. Kredit tanpa agunan biasanya dibatasi sampai dengan jumlah Rp. 50 juta.
49
Kredit tanpa agunan dapat diartikan juga dengan Pinjaman tanpa jaminan atau juga dikenal dengan istilah unsecured loans, artinya adalah merupakan pinjaman tanpa
adanya suatu aset yang dijadikan pinjaman tersebut maka keputusan pemberian kredit semata adalah berdasarkan riwayat kredit dari pemohon kredit secara pribadi, atau
dalam arti kata lain bahwa kemampuan melaksanakan kewajiban pembayaran kembali pinjaman adalah merupakan pengganti jaminan.
50
Menurut pendapat Safir Senduk, tujuan penggunaan kredit tanpa agunan ini bermacam-macam, dapat dibagi menjadi beberapa bentuk pinjaman yaitu:
51
1 Kredit Usaha Adalah kredit yang digunakan untuk membiayai peputaran usaha atau bisnis
49
Safir Senduk, Tanpa Agunan Tetap Bisa Kredit, Tabloid Nova No. 691XIV, tahun 2000
50
Dikutip dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, diakses pada tanggal 8 April 2008
51
Safir Senduk, Berkenalan dengan Kredit Bank, Tabloid Nova No. 684XIV, tahun 2000
Patricia Imelda Hutabarat: Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Wirausaha Tanpa Agunan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, TBK, Cabang Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang produktif, seperti usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain.
2 Kredit Konsumsi Kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif, seperti
membeli rumah atau kendaraan pribadi. Karena uang itu oleh nasabah akan digunakan untuk tujuan konsumtif, maka risiko bagi bank bahwa nasabahnya tidak
mampu membayar pinjamannya akan lebih besar sehingga pada umumnya suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar
ketimbang bunga kredit untuk tujuan usaha. 3 Kredit Serba Guna
Adalah kredit yang bisa digunakan untuk tujuan apa saja, bisa untuk konsumsi maupun untuk usaha.
Wirausaha merupakan istilah yang diterjemahkan dari kata entrepreneur. Dalam Bahasa Indonesia, pada awalnya dikenal istilah wiraswasta yang mempunyai arti berdiri
atas kekuatan sendiri. Istilah tersebut kemudian berkembang menjadi wirausaha, dan entrepreneurship diterjemahkan menjadi kewirausahaan, yang mempunyai arti seorang
yang mampu memulai dan atau menjalankan usaha.
52
Keputusan seseorang untuk terjun dan memilih profesi sebagai seorang wirausaha didorong oleh beberapa kondisi. Kondisi-kondisi yang mendorong tersebut pertama,
orang tersebut lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi yang kuat dibidang usaha confidence modalities, kedua, orang tersebut berada dalam kondisi
52
Fransiscus A Purba, Op. Cit, Hal. 6
Patricia Imelda Hutabarat: Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Wirausaha Tanpa Agunan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, TBK, Cabang Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
yang menekan, sehingga tidak ada pilihan lain bagi dirinya selain menjadi wirausaha tension modalities, dan ketiga, seseorang mempersiapkan diri untuk menjadi
wirausahawan emotion modalities.
53
Tujuan kredit Wirausaha yaitu untuk memperluas kesempatan kerja dan menciptakan tenaga kerja mandiri. Kredit ini ditujukan bagi calon tenaga kerja
profesional dengan latar belakang pendidikan S1, tenaga terampil yang terkena PHK serta pengusaha mikro yang hendak dan memiliki potensi untuk berkembang. Kredit ini
digolongkan kredit komersial dengan kategori modal kerja.
54
f. Perjanjian Kredit