KEGIATAN PENGAMANAN PT FREEPORT
3.1.3. KEGIATAN PENGAMANAN PT FREEPORT
Setelah MoU hubungan kerjasama antara PTFI dan Kepolisian RI dilakukan, tugas Kepolisian adalah mengamankan wilayah pertambangan sesuai dengan point-point yang telah dirumuskan dan disepakati dalam MoU.
3.1.3.1. Wilayah Pengamanan
Wilayah pengamanan PTFI dibagi menjadi dua wilayah besar yaitu, Lowland dan Highland. Kemudian kedua wilayah pengamanan ini dibagi menjadi enam Area of Responsibility (AOR). Wilayah Lowland terdiri dari tiga AOR dan wilayah Highland terdiri dari tiga AOR. Setiap AOR dikepalai oleh petugas keamanan internal dengan pangkat Supertendent Security Risk Management. Sedangkan satuan pengamanan sipil gabungan Kepolisian dan TNI di kepalai oleh seorang Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) dan markas Satgas berada di Mile Point (MP) 38.
Tabel 2. Wilayah Area Of Responsibility
- Pelabuhan Portsite
1 - Cargo Dock
AOR
- Mile Point 21
2 - Bandara Udara - Terminal
Keberangkatan Karyawan
- Base Camp
AOR
- Kuala kencana
3 - Markas TNI dan POLRI di MP 32
- Area
Bengkel
PTFI dan Markas Satgas di MP 38
AOR - Mile Point 66
4 - Mile Point 68 AOR
- Ridge Camp
5 - Mile Point 74 AOR
- Grasberg
6 - Underground
Data diolah dari hasil penelitian di Departement Security Risk Management. AOR 3#, Pos 400 Kuala Kencana.
Pos-pos pengamanan di wilayah Lowland terdiri dari 7 pos Checkpoint,
9 pos pengamanan, wilayah Highland terdiri dari 5 pos Checkpoint dan 6 pos pengamanan. Sedangkan jumlah pos-pos monyet sepanjang wilayah Higland dan Lowland sekitar 250 pos monyet. Pos Checkpoint dijaga oleh 4 sampai 5 petugas keamanan internal PTFI dan 2 sampai 3 aparat keamanan gabungan Polri dan TNI. Pos ini merupakan pos inti milik perusahan yang berfungsi untuk memeriksa identitas karyawan, jumlah muatan penumpang dalam kendaraan dan dan over bagage setiap kendaraan yang melintasi jalur utama PTFI dan memeriksa setiap kendaraan yang bukan milik perusahan tetapi melintasi area PTFI.
Pos pengamanan merupakan pos induk milik Security Risk Department PTFI yang berada di enam AOR. Pos monyet ditempati oleh
7 sampai 8 anggota Satgaspam dan diawasi oleh dua petugas keamanan internal PTFI yang memantau kinerja Satgaspam. Jumlah personel setiap pos monyet tergantung situasi keadaa wilayah tersebut. Jika wilayah yang dijaga merupakan wilayah yang rentan atau sering terjadi penembakan maka jumlah personelnya akan lebih banyak.
3.1.3.2. Aktor Pengamanan
Dalam SK kementerian ESDM nomor 1762 tahun 2007, ditentukan ada 126 OVN di Indonesia, salah satunya adalah PTFI yang menempati nomor ke-117. Dan sesuai dengan Keputusan Presiden No 63 tahun 2004, PTFI merupakan OVN yang wajib mendapatkan pengamanan.Jumlah Petugas keamanan internal milik PTFI berjumlah 675 orang dan tidak menyandang senjata dibantu oleh anggota Satuan Tugas Pengamanan (SATGASPAM) gabungan Kepolisian RI dan TNI.
Tabel 3, Jumlah Personel Kepolisian RI yang mengamankan wilayah PTFI.
No SATUAN
JUMLAH
1. Pelopor Mabes Polri
280 Personel
2. Polda Papua
52 Personel
3. Detasemen A Brimob Jayapura
74 Personel
4. Detasemen B Brimob Timika
141 Personel
5. Detasemen C Brimob Sorong
61 Personel
6. Polres Mimika
Data diolah dari hasil penelitian di Polres Mimika, PAM OBVIT
Tabel 4, Jumlah personel TNI yang mengamankan wilayah PTFI.
No SATUAN
JUMLAH
1. Batalyon Infanteri 754
3. Angkatan Udara
10 Personel
4. Angkatan Laut
10 Personel
5. Penerbang AD
Data diolah dari hasil penelitian di Polres Mimika, PAM OBVIT
3.1.3.3. Strategi Keamanan
Strategi keamanan Polri pada umumnya adalah strategi keamanan yang diatur dalam UU No 2 Tahun 2002. Bentuk gangguan keamanan dapat bersumber dari alam, manusia, Strategi keamanan Polri pada umumnya adalah strategi keamanan yang diatur dalam UU No 2 Tahun 2002. Bentuk gangguan keamanan dapat bersumber dari alam, manusia,
mensinergikan instansi terkait, membangun solidaritas masyarakat dalam menghadapi gangguan keamanan, memperkokoh pranata sosial yang hidup dalam masyarakat, dan membangun budaya hukum melalui pendidikan hukum kepada masyarakat sejak usia dini. 50