Dampak Tradisi Marawis Terhadap Masyarakat di Sekitarnya

D. Dampak Tradisi Marawis Terhadap Masyarakat di Sekitarnya

Keberadaan marawis akan terus dikembangkan oleh masyarakat Arab Arab di Pasar Kliwon. Marawis selain berfungsi dakwah juga untuk melestarikan kebudayaan Arab khususnya di bidang seni musik. Keberadaan marawis, memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat setempat bahkan masyarakat di Surakarta baik pada bidang budaya, agama maupun bidang sosial.

Tujuan dimainkannya marawis untuk melakukan dakwah Islam, sehingga syair–syairnya berisi puju-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad Tujuan dimainkannya marawis untuk melakukan dakwah Islam, sehingga syair–syairnya berisi puju-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad

1. Kebudayaan

Tradisi marawis di Pasar Kliwon Surakarta merupakan salah satu wujud pelestarian nilai–nilai budaya Arab yang telah di bawa oleh para ulama Arab di Pasar Kliwon yang sampai saat ini masih dilaksanakan dan akan terus dipertahankan serta diwariskan kepada generasi berikutnya. Pada kenyataannya tidak semua masyarakat Arab ikut terlibat dalam pementasan marawis, tetapi mereka mempunyai tujuan dan maksud yang sama yaitu menyampaikan ajaran- ajaran Islam yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar. Tradisi marawis di dalamnya terjadi relevansi antara budaya Arab dengan budaya Islam yang diterima serta ditata sebagai landasan ideal untuk membentuk pribadinya, sedangkan nilai–nilai budaya itu merupakan suatu aturan dalam upaya menuju kebaikan dalam kehidupannya. Sehingga tercapai keadaan yang tenang, damai, tentram, serta harmonis dengan sesama serta lingkungannya (Budiono Herusatoto, 2000: 87). Kreativitas di dalam menata unsur–unsur budaya itu menghasilkan perpaduan yang harmonis serta menjadi identitas daerahnya masing–masing. Marawis sebagai kebudayaan merupakan identitas budaya (simbolik) bagi komunitas Arab di Surakarta. Hal itu seperti yang dimaksud Soerjono Soekanto (1984: 8), bahwa dalam lingkungan budaya tertentu manusia mampu berinteraksi antar sesamanya melalui perantaraan lambang-lambang (tanda) yang dimiliki bersama. Berdasarkan pengertian kebudayaan sebagai hasil cipta da karsa manusia, maka tradisi marawis mengandung unsur-unsur kebudayaan antara lain:

a. Seni Musik Melalui pementasan marawis, masyarakat dapat menyaksikan penampilan seni musik yang enak di dengar. Bunyi-bunyian khas dari alat-alat musik a. Seni Musik Melalui pementasan marawis, masyarakat dapat menyaksikan penampilan seni musik yang enak di dengar. Bunyi-bunyian khas dari alat-alat musik

b. Seni Tari Tarian yang ditampilkan dalam marawis adalah tari zapin. Kombinasi gerakan dalam tari zapin menunjukkan keunikan tersendiri, tetapi gerakan tersebut tetap memiliki nilai dan makna yang tinggi.

Dari hal-hal di atas maka jelaslah bahwa tradisi marawis merupakan kesenian yang memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi. Di dalamnya terdapat cabang seni, sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk memupuk dan melestarikan berbagai ketrampilan seni.

2. Agama

Pelaksanaan tradisi marawis di Pasar Kliwon didasarkan atas keyakinan dan keimanan yang kuat terhadap ajaran Islam. Syair-syair yang dilantunkan dalam marawis dapat memberi arahan, dorongan, keyakinan ataupun ajakan agar tingkah laku pemain maupun penikmat marawis dalam kehidupan sehai-hari sesuai dengan ajaran Islam, dengan tujuan akhir mampu mewujudkan dan melaksanakan prinsip ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam semua kehidupannya.

a. Dampak untuk Kehidupan Keagamaan Pemain Adanya marawis yang berkembang dalam masyarakat Arab di Surakarta akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan para pemainnya. Sesuai dengan perannya sebagai orang yang menyampaikan dakwah, maka para pemain marawis terbiasa menjaga nama baiknya, baik dalam lingkungan sehari–hari maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehingga bisa menjadi tauladan sekaligus menjadi orang yang dapat dipercaya oleh masyarakat. Selain itu, pakaian pemain marawis yang harus menutup aurat dan bersih pada saat latihan atau pementasannya, sehingga para pemain terbiasa menerapkan adab-adab yang baik sesuai ajaran Islam. Pelaksanaan dan penerapan yang sesuai dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk kesalehan normative seseorang terhadap Islam.

b. Dampak untuk Kehidupan Keagamaan Masyarakat Kesediaan masyarakat untuk menyaksikan marawis dalam majelis ilmu yang disampaikan oleh para ulama ssecara tidak langsung akan berpengaruh terhadap pemikiran dan tingkah laku kehidupan Masyarakat, karena di dalam majelis ini juga disampaikan pesan–pesan dan ajaran Islam. Setelah mendengar dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dengan sendirinya akan melaksanakan perintah dan menjauhi segala perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam, sehingga hal ini mewujudkan kesalehan social (Masyarakat). Misalnya dari semula masih mempercayai hal-hal yang syirik, setelah mendengarkan syair-syair marawis selanjutnya akan menjauhinya atau yang pada awalnya belum menajalankan sembahyang lima waktu maka akan menjadi lebih aktif.

3. Kehidupan Sosial

Tradisi marawis akan terus dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat Arab di Surakarta, hal ini merupakan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun. Apabila marawis dipentaskan, masyarakat beramai–ramai menyaksikan kesenian tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan marawis di Pasar Kliwon Surakarta merupakan salah satu media sosial yang berarti sarana dan wadah bagi saudara–saudara dan kerabat serta masyarakat untuk saling bertemu dan saling mengenal. Hal tersebut mengakibatkan semakin menguatkan identitas komunitas Arab.

Berkaitan dengan keterangan diatas, maka melalui pementasan marawis sehingga hubungan komunikasi antar masyarakat tidak akan terputus. Hubungan kekrabatan ini akan tetap terbina dan dijaga keutuhannya. Hal inilah yang merupakan salah satu fungsi dari pelestarian dan pelaksanaan tradisi bagi masyarakat. Kebersamaan dalam tradisi marawis secara langsung atau tidak langsung akan sangat berpengaruh besar bagi masyarakat, sebab melalui pementasan marawis akan menimbulkan suatu interaksi dan juga komunikasi serta merupakan undangan bagi masyarakat sekitar. Pada akhirnya kesenian marawis menjadi ajang komunikasi kelompok tertentu yaitu komunitas Arab, selain itu Berkaitan dengan keterangan diatas, maka melalui pementasan marawis sehingga hubungan komunikasi antar masyarakat tidak akan terputus. Hubungan kekrabatan ini akan tetap terbina dan dijaga keutuhannya. Hal inilah yang merupakan salah satu fungsi dari pelestarian dan pelaksanaan tradisi bagi masyarakat. Kebersamaan dalam tradisi marawis secara langsung atau tidak langsung akan sangat berpengaruh besar bagi masyarakat, sebab melalui pementasan marawis akan menimbulkan suatu interaksi dan juga komunikasi serta merupakan undangan bagi masyarakat sekitar. Pada akhirnya kesenian marawis menjadi ajang komunikasi kelompok tertentu yaitu komunitas Arab, selain itu

Tradisi marawis juga berfungsi sebagai pengintegrasi masyarakat. Menurut Merriam dalam Hanna Farkhana (2007: 78), bahwa pertunjukan- pertunjukan tradisional dapat menimbulkan rasa kebersamaan dalam suatu masyarakat yang mempunyai satu sistem nilai, gaya hidup dan kesenian. Oleh karena itu, musik akan membangkitkan rasa solidaritas berkelompok. Di sinilah akhirnya tercipta suatu sikap kekeluargaan dan persaudaraan. Pada intinya, ada beberapa tujuan masih dikebangkan dan dilestarkannya marawis oleh masyarakat Arab di Pasar Kliwon, yaitu sebagai berikut:

a. Menyampaikan dakwah kepada masyarakat sesuai dengan keadaan masyarakat di sekitarnya.

b. Mengembangkan kesenian Arab yang telah dibawa oleh generasi orang Arab terdahulu yang di bawa dari Hadramaut.

c. Mengenalkan budaya orang–orang solikhin yang dibawa oleh Syekh Muhammad Al Mukhdori ke Indonesia.