Deskripsi Objek Penelitian

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar

a. Kondisi Geografis.

Kabupaten Karanganyar terletak

- Bujur Timur dan

Lintang Selatan. Ketinggian rata-rata 511 meter diatas permukaan laut, wilayah terendah di Kabupaten Karanganyar berada di Kecamatan Jaten yang hanya 90 meter dan wilayah tertinggi berada di Kecamatan Tawangmangu yang mencapai 2000 meter diatas permukaan

laut serta beriklim tropis dengan temperatur 20 31 0 C.

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan batas-batas administrasi sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Sragen Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjo Sebelah Barat : Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur

Luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378,64 Ha, yang terdiri dari luas tanah sawah 22.459,80 Ha dan luas tanah kering 54.917,84 Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis 12.918,37 Ha, non teknis 7.586,58 Ha, dan tidak berpengairan 1.955,61 Ha. Sementara itu luas tanah untuk pekarangan/bangunan 21.213,99 Ha dan luas untuk tegalan/kebun 17.836,49 Ha. Di Kabupaten Karanganyar terdapat hutan negara seluas 9.729,50 Ha dan perkebunan seluas 3.251,50 Ha.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas Tanah sawah di Kabupaten Karanganyar mengalami penyusutan sekitar 5,31 Ha. Sedangkan untuk luas tanah kering mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni sebesar 5,31 Ha, namun penggunaan tanah kering untuk tegalan atau kebun sesungguhnya mengalami penurunan yakni sebesar 10,99 Ha, dan peningkatan penggunaan untuk pekarangan atau bangunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas Tanah sawah di Kabupaten Karanganyar mengalami penyusutan sekitar 5,31 Ha. Sedangkan untuk luas tanah kering mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni sebesar 5,31 Ha, namun penggunaan tanah kering untuk tegalan atau kebun sesungguhnya mengalami penurunan yakni sebesar 10,99 Ha, dan peningkatan penggunaan untuk pekarangan atau bangunan

1) Wilayah Wonoharjo

a) Kecamatan Gondangrejo

b) Kecamatan Colomadu

2) Wilayah Karanganyar

a) Kecamatan Karanganyar

b) Kecamatan Tasikmadu

c) Kecamatan Jaten

d) Kecamatan Kebakkramat

e) Kecamatan Mojogedang

3) Wilayah Karangpandan

a) Kecamatan Karangpandan

b) Kecamatan Matesih

c) Kecamatan Tawangmangu

d) Kecamatan Ngargoyoso

e) Kecamatan Kerjo

f) Kecamatan Jenawi

4) Wilayah Jumapolo

a) Kecamatan Jumapolo

b) Kecamatan Jumantono

c) Kecamatan Jatiyoso

d) Kecamatan Jatipuro

Kepadatan penduduk tertinggi berada di daerah Kecamatan Karanganyar sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di daerah Kecamatan Jenawi. Kabupaten Karanganyar mayoritas penduduknya bekerja sebagai pegawai negeri sipil, pegawai swasta/karyawan, wirausaha, dan petani.

Dalam suatu wilayah pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tingkat jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk bagi suatu wilayah dapat membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya ialah dengan bertambahnya jumlah penduduk maka dapat menjadi model pembangunan, yaitu tersedianya tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Namun hal ini dapat terwujud jika penduduk tersebut dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif. Sedangkan dampak negatifnya ialah dengan meningkatnya jumlah penduduk yang besar maka dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan lingkungan, dan lain-lain.

Jumlah Penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2011 sebanyak 878.588 jiwa, yang terdiri dari laki- laki 436.832 jiwa dan perempuan 441.756 jiwa. Adapun pertumbuhan rata-

rata pertahun 0,73 %. Dengan luas Kabupaten Karanganyar 773,78 Km 2 , maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Karanganyar adalah 1.051 jiwa/Km 2 . Jumlah Penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasarkan registrasi tahun 2010 sebanyak 878.210 jiwa, terdiri dari laki- laki 436.901 jiwa dan perempuan 441.309 jiwa. Dibandingkan tahun 2009, maka terdapat pertambahan penduduk sebanyak 6.454 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,74 %.

Kecamatan dengan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Karanganyar, yaitu 77.413 jiwa (8,81 %), kemudian Kecamatan Jaten, yaitu 71.109 jiwa (8,10 %), dan Kecamatan Gondangrejo, yaitu 69.897 jiwa (7,96 %). Sedangkan Kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Jenawi, yaitu 27.916 jiwa (3,18 %), kemudian Kecamatan Ngargoyoso, yaitu 35.845 jiwa (4,08 %) dan Kecamatan Kerjo, yaitu 37.947 jiwa (4,32 %).

a. Dasar Hukum Organisasi. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar dibentuk berdasarkan pada Keputusan Bupati Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009 tentang penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar uasan

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar berusaha untuk mengupayakan terwujudnya ketertiban khususnya dalam bidang administrasi Kependudukan dan Pencatatan sipil sehingga masalah pendataan administrasi kependudukan dapat tercatat secara baik, tertib dan teratur.

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar mempunyai misi yaitu :

1) Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

2) Meningkatkan Pengelolaan Data Administrasi Kependudukan.

3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membantu mewujudkan kualitas Administrasi Kependudukan.

Tujuan adalah penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi yang berisi tentang sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh suatu organisasi sesuai dengan Misinya, maka tujuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar adalah :

1) Terwujudnya pelayanan Administrasi Kependudukan yang memberikan kepuasan kepada masyarakat secara cepat, tepat, dan terjangkau.

2) Terwujudnya tertib Administrasi Kependudukan dalam mengelola Data Kependudukan sehingga masyarakat akan cepat terlayani tanpa menunggu lama.

Administrasi Kependudukan maka masyarakat semakin faham akan arti pentingnya Administrasi Kependudukan.

4) Terwujudnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan atau satuan yang akan dicapai atau dihasilkan secara nyata oleh suatu badan instansi dalam kurun waktu tertentu. Sejalan dengan tujuan tersebut, maka adapun sasaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar adalah :

1) Meningkatnya sarana dan prasarana Administrasi Kependudukan.

2) Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia.

3) Meningkatnya mutu pelayanan secara kualitatif dan kuantitatif.

4) Meningkatnya masyarakat mencari data-data atau dokumen Akta dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

5) Meningkatnya data kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Akta Catatan Sipil.

6) Meningkatnya mutu pengelolaan Dokumen atau Arsip Kependudukan.

7) Meningkatnya hubungan kerjasama dengan pihak lain.

8) Meningkatnya jaringan On Line sebagai fungsi pelayanan Administrasi Kependudukan.

Dasar Hukum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar :

1) Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 1 Tahun 2011

Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

2) Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar.

3) Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 79 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar.

4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah.

Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019).

6) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209).

7) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3474 ).

8) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235 ).

9) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389).

10) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).

11) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4634).

12) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

13) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3050).

14) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3208).

15) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737).

16) Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

17) Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 12 Tahun 2007 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2007 Nomor 12).

18) Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 Nomor 7).

Dalam usaha meningkatkan tertib administrasi kependudukan dan meningkatkan kualitas pelayanan, maka secara bertahap dan berkesinambungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar, dari tahun ketahun selalu melakukan pembenahan- pembenahan baik dari segi fisik atau nonfisik maupun sarana dan prasarana guna mewujudkan kualitas pelayanan publik dibidang administrasi kependudukan.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas dan bertanggung jawab kepada Bupati dalam melaksanakan tugas pemerintahan daerah khususnya dalam bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan melalui Sekretaris Daerah. (Bagan struktur organisasi dan daftar nama pegawai terlampir).

Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar meliputi :

1) Kepala Dinas.

2) Sekretariat, membawahi :

a) Sub Bagian Perencanaan.

b) Sub Bagian Keuangan.

c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3) Bidang Kependudukan, membawahi :

a) Seksi Identitas Penduduk.

b) Seksi Mutasi Penduduk.

c) Seksi Registrasi Penduduk.

4) Bidang Pencatatan Sipil, membawahi :

a) Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian.

b) Seksi Pencatatan Perkawinan dan Perceraian.

c) Seksi Pengangkatan, Pengakuan dan Pengesahan Anak.

5) Bidang Pengelolaan Data dan Dokumen Penduduk, membawahi :

a) Seksi Pengumpulan Data dan Teknologi Informasi.

b) Seksi Pengelolaan Data.

6) Unit Pelaksana Teknis.

7) Kelompok Jabatan Fungsional.

Nama :Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Karanganyar. Jam Pelayanan : Senin-Kamis : 08.00 sampai 13.00.

Jumat : 08.00 sampai 10.30. Sabtu : 08.00 sampai 12.00.

Bidang-bidang

: 1) Bidang Data dan Statistik.

2) Bidang Pendaftaran Penduduk.

3) Bidang Pencatatan Sipil.

4) Bidang Dokumentasi dan Informasi. Alamat

: Jl. Kapten Mulyadi, Karanganyar

No. Telp. (0271) 495035, Fax. (0271) 405402.

Program pelayanan : 1) Pendaftaran Penduduk, meliputi :

a) Kartu Keluarga (KK).

b) Kartu Tanda Penduduk (KTP).

c) Pindah Datang.

d) Perubahan KK dan KTP.

e) Kartu Identitas Anak (KIA).

f) Kartu Identitas Tamu (KIT).

g) Penduduk Sementara.

2) Pencatatan Akta Catatan Sipil, meliputi :

a) Akta Kelahiran.

b) Akta Kematian.

c) Akta Perkawinan non Islam.

d) Akta Perceraian non Islam.

e) Akta Pengakuan dan Pengangkatan Anak.

f) Penerbitan dan Pengesahan.

g) Perubahan Akta.

h) Surat Keterangan.

3) Pengelolaan Sistem Informasi dan Administrasi

Kependudukan (SIAK).

dan catatan sipil keliling daerah-daerah, yaitu Rakyat Terdaftar Negara Aman (RATNA) dan Pelayanan Administrasi Kependudukan Siang Malam (PANDUSIMA).

Mengenai persyaratan-persyaratan untuk membuat suatu data, dokumen atau akta adalah sebagai berikut :

1) Kartu Tanda Penduduk (KTP). Syarat-syarat administrasi yaitu mengisi form atau blanko permohonan dengan dilampirkan :

a) Surat Pengantar dari RT/RW yang menyatakan bahwa penduduk yang bersangkutan adalah penduduk yang bertempat tinggal tetap dalam wilayah atau domisili.

b) Kartu Keluarga (KK).

c) Kartu Nomor Induk Kependudukan (NIK).

d) KTP lama bagi yang perpanjangan KTP.

e) Surat keterangan kehilangan dari kepolisian (bagi yang KTP-nya hilang).

f) Surat keterangan ganti nama bagi yang telah berganti nama.

2) Kartu Keluarga (KK).

a) Surat pengantar dari RT/RW yang menyatakan bahwa penduduk yang bersangkutan adalah penduduk yang bertempat tinggal tetap dalam wilayah atau domisili, tetapi belum memiliki Kartu Keluarga.

b) Kartu Keluarga lama (bagi penduduk yang telah mempunyai Kartu Keluarga lama, tetapi ada perubahan data Kepala Keluarga dan atau anggota keluarga).

c) Surat Ijin Menetap (SIM) bagi penduduk pendatang.

d) Akta Perkawinan atau Akta Nikah atau Akta Perceraian. Akta

Kelahiran atau Akta Kematian.

e) Surat keterangan ganti nama (bagi yang telah berganti nama).

f) Surat bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia .

Untuk WNA, harus melampirkan :

h) KITAP atau SKK A/B dari Kantor Imigrasi.

i) Surat bukti penyerahan Data Kependudukan WNA. j) Buku Pengawasan Orang Asing (BPOA) dari Kantor Imigrasi. k) Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD) dari Kepolisian.

3) Akta Kelahiran. Adalah akta yang diterbitkan sebelum lewat waktu dari batas pelaporan kelahiran yaitu 60 (enam puluh) hari bagi WNI, bagi WNA 3 (tiga) hari kerja sejak peristiwa kelahiran. Syarat-syarat administrasi yaitu mengisi form atau blanko permohonan dengan dilampirkan :

a) Surat pengantar dari desa atau Kelurahan yang diketahui oleh Camat.

b) Surat Keterangan Lahir dari desa atau Kelurahan asli atau fotocopy

dan telah dilegalisir.

c) Fotocopy Akta Perkawinan atau Surat Nikah Orang Tua dilegalisir atau aslinya ditunjukan.

d) Fotocopy Kartu Tanda Pendudukan Orang Tua, pelapor dan saksi-

saksi yang masih berlaku.

e) Fotocopy Kartu Keluarga (KK).

f) Bagi WNA melampirkan Surat Keterangan WNA dan fotocopy Pasport.

4) Akta Perkawinan.

a) Mengisi form atau blanko permohonan yang telah tersedia.

b) Surat pengantar dari desa atau Kelurahan yang diketahui oleh Camat.

c) Fotocopy Akta Kelahiran kedua mempelai.

d) Fotocopy Kartu Tanda Pendudukan kedua mempelai.

e) Fotocopy Kartu Keluarga kedua mempelai.

f) Pernyataan belum pernah menikah dari Kepala Desa atau Kelurahan.

g) Surat Babtis atau Surat Sidi atau Surat Keterangan dari pemuka agama

kedua calon mempelai (dilegalisir).

kesatuannya.

i) Menghadapkan 2 (dua) orang saksi dengan melampirkan fotocopy KTP. j) Pas foto 4x6 hitam putih atau berdampingan 5 (lima) lembar. k) Kutipan Akta Perceraian bagi mereka yang telah bercerai dari suami

atau istri terdahulu (asli). l) Fotocopy Akta Kematian suami atau istri apabila telah meninggal. m) SBKRI (WNI keturunan). n) Ganti nama (Akta perubahan nama). o) Ijin Orang Tua apabila calon mempelai dibawah umur (kurang dari 21

tahun). p) Surat Keterangan sehat dari Dokter Puskesmas atau Rumah Sakit

setempat. q) Surat persetujuan bersama kedua mempelai. r) Surat persetujuan kedua Orang Tua mempelai.

5) Akta Perceraian.

a) Mengisi form atau blanko permohonan yang telah tersedia.

b) Adanya fotocopy Putusan Perceraian dari Pengadilan Negeri yang

mempunyai kekuatan Hukum yang tetap.

c) Kutipan Akta Perkawinan (asli).

d) Fotocopy KTP kedua mempelai.

e) Fotocopy Kartu Keluarga.

f) Bagi WNA membawa Dokumen Imigrasi dan STLD.

6) Akta Kematian.

a) Mengisi form atau blanko permohonan yang telah tersedia.

b) Surat pengantar dari desa atau Kelurahan yang diketahui oleh Camat.

c) Surat Keterangan Kematian dari desa atau Kelurahan asli atau fotocopy dilegalisir.

d) Surat nikah Orang Tua apabila yang meninggal belum dewasa atau belum menikah atau surat nikah yang meninggal apabila menikah.

berlaku.

f) SBKRI dan ganti nama bagi WNI keturunan.

g) Surat Kewarganegaraan Asing bagi WNA.

7) Pengakuan Anak.

a) Mengisi form atau blanko permohonan yang telah tersedia.

b) Kutipan Akta Kelahiran Anak.

c) Kartu Keluarga dan KTP Ibu kandung dan Bapak yang mengakui.

d) Surat pernyataan pengakuan Anak dari Bapak yang mengakui dengan

persetujuan Ibu dari anak yang bersangkutan.

e) Bagi WNA membawa Dokumen Imigrasi, STLD dari Kepolisian dan surat keterangan dari perwakilan negara yang bersangkutan.

f) Bagi WNA yang tinggal terbatas membawa SKTT dan WNA tetap membawa KK dan KTP.

8) Pengesahan Anak.

a) Mengisi form atau blanko permohonan yang telah tersedia.

b) Kutipan Akta Kelahiran Anak.

c) Kutipan Akta Perkawinan Orang Tua.

d) Kartu Keluarga dan KTP Orang Tua kandung.

e) Keputusan tetap Pengadilan Negeri.

f) Bagi WNA membawa Dokumen Imigrasi, STLD dari Kepolisian dan surat keterangan dari perwakilan negara yang bersangkutan.

g) Bagi WNA yang tinggal terbatas membawa SKTT dan WNA tetap

membawa KK dan KTP.

9) Pengangkatan Anak.

a) Mengisi form atau blanko permohonan yang telah tersedia.

b) Kutipan Akta Kelahiran Anak.

c) Kutipan Akta Perkawinan Orang Tua kandung (jika ada) dan Orang Tua yang mengangkat.

d) Kartu Keluarga dan KTP Orang Tua kandung dan Orang Tua yang

mengangkat.

surat keterangan dari perwakilan negara yang bersangkutan.

f) Penetapan atau putusan Pengadilan Negeri.

c. Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar mempunyai tugas menyelenggarakan kewenangan Pemerintah dalam bidang Kependudukan dan Pencatatan sipil. Dalam menyelenggarakan tugasnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar mempunyai fungsi :

1) Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

2) Perumusan kebijakan teknis dalam melaksanakan tugas dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

3) Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan.

4) Pengelolaan data statistik Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

5) Koordinasi pengelolaan administrasi kegiatan dan program administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

6) Pendataan dan penerbitan akta-akta Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

7) Penyelenggaraan informasi, sosialisasi, dan pelayanan publik dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

8) Pembinaan dan pengendalian teknis dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Di samping melaksanakan fungsi tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar juga mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan kewenangan daerah yaitu membantu urusan Bupati

Pencatatan Sipil. Berdasarkan Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 79 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar, uraian-uraian tugas adalah sebagai berikut :

1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok yaitu :

a) Memimpin pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas.

b) Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

c) Merumuskan kebijakan Bupati dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan wewenang yang diberikan dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

d) Mengkoordinasikan

dan

memfasilitasi

kegiatan dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai peraturan Perundang- undangan yang berlaku.

e) Mengkoordinasikan pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

f) Mengevaluasi perkembangan Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

g) Menetapkan dokumen dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

h) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

i) Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2) Sekretaris mempunyai tugas yaitu :

a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis.

b) Mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas secara terpadu, membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang, fungsi, dan tugasnya.

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

d) Merumuskan program-program kegiatan Dinas.

e) Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) atau Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA).

f) Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ).

g) Membina, dan mengendalikan perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian di lingkungan Dinas.

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3) Sub bagian Perencanaan mempunyai tugas yaitu :

a) Mempersiapkan bahan perumusan kebijakan teknis.

b) Merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang dan jasa.

c) Melakukan pembinaan, mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas secara terpadu dibidang perencanaan, evaluasi kegiatan, dan mempersiapkan pelaporan secara rutin.

d) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala.

e) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4) Sub bagian Keuangan mempunyai tugas yaitu :

a) Mempersiapkan bahan perumusan kebijakan teknis.

b) Melakukan pembinaan, mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas secara terpadu.

c) Melakukan pelayanan administrasi dan pelaksanaan dibidang keuangan, meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi, pendataan pembukuan akuntansi di lingkungan Dinas.

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala.

e) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5) Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas yaitu :

a) Membantu sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan urusan administrasi umum, rumah tangga, perlengkapan/perbekalan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan, humas organisasi, serta pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas.

b) Menyusun program kegiatan Subbagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan pada Perundang-undangan yang berlaku.

c) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang dan tugasnya, memberi petunjuk, bimbingan, pengawasan, dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

d) Melaksanakan koordinasi, menyiapkan konsep, dan memberikan pelayanan dibidang Subbagian Umum dan Kepegawaian.

e) Merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan Dinas.

f) Melaksanakan inventaris barang kekayaan Dinas untuk tertib administrasi serta pemeliharaan barang agar dapat digunakan secara optimal.

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6) Bidang Kependudukan mempunyai tugas yaitu :

a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan.

b) Memantau proses pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK).

c) Mengkoordinasikan, monitoring, penyusunan laporan dibidang Kependudukan.

yang meliputi Identitas Penduduk, Mutasi Penduduk, dan Registrasi Penduduk.

e) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala.

f) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7) Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas yaitu :

a) Melaksanakan perumusan program-program dan kebijakan teknis, mencatat perubahan dokumen administrasi dibidang Pencatatan Sipil.

b) Monitoring dan evaluasi, merumuskan bahan permohonan Akta Catatan Sipil, menyusun laporan pelaksanaan tugas serta kegiatan dibidang Pencatatan Sipil.

c) Pembinaan, sosialisasi, dan mengendalikan kegiatan dibidang Perkawinan, Perceraian, Kelahiran, Kematian, Pengakuan Anak dan Pengesahan Anak.

d) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung atau tak langsung guna mendapatkan informasi serta evaluasi permasalahan agar dapat memperoleh hasil kerja yang optimal.

e) Merumuskan penetapan dokumen Kependudukan meliputi Akta Kelahiran, Kematian, Perkawinan, Perceraian, Pengangkatan, Pengesahan, dan Pengakuan Anak.

f) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala.

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

8) Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian mempunyai tugas yaitu :

Kelahiran dan Kematian.

b) Menyiapkan penetapan dokumen Akta Kelahiran dan Kematian.

c) Mengelola dokumen-dokumen pelayanan Akta Kelahiran dan Kematian untuk diserahkan ke bidang Pengelolaan Data dan Dokumen Penduduk.

d) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan, mengkoordinasikan, pembinaan, menyusun laporan kegiatan, monitoring program, dan mengendalikan kegiatan dibidang Pencatatan Kelahiran dan Kematian.

e) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang dan tugasnya, memberi petunjuk, bimbingan, pengawasan, dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

9) Seksi Pencatatan Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas yaitu :

a) Mempersiapkan bahan perencanaan dan program Pencatatan Perkawinan dan Perceraian.

b) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang dan tugasnya, memberi petunjuk, bimbingan, pengawasan, dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

c) Memfasilitasi pelayanan Pencatatan Perkawinan dan Perceraian, sosialisai kegiatan, mengelola dokumen-dokumen pelayanan Pencatatan Perkawinan dan Perceraian untuk diserahkan ke bidang Pengelolaan Data dan Dokumen Penduduk.

d) Menyusun mekanisme dan prosedur pelayanan pencatatan dan penerbitan Akta Perkawinan dan Perceraian.

e) Koordinasi dan kerja sama teknis, melakukan pembinaan, monitoring, menyiapkan laporan, pengendalian kegiatan dibidang Pencatatan Perkawinan dan Perceraian.

tugas dan fungsinya.

10) Seksi Pengangkatan, Pengakuan, dan Pengesahan Anak mempunyai tugas yaitu :

a) Mempersiapkan bahan perencanaan program kegiatan Seksi Pengangkatan, Pengakuan, dan Pengesahan Anak.

b) merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan memfasilitaskan pelayanan Pengangkatan, Pengakuan, dan Pengesahan Anak.

c) Sosialisasi kegiatan Pengangkatan, Pengakuan, dan Pengesahan Anak.

d) Pengelolaan dokumen-dokumen dan mekanisme prosedur Pengangkatan, Pengakuan, dan Pengesahan Anak.

e) Monitoring, menyiapkan laporan kegiatan, pengendalian kegiatan dibidang Pengangkatan, Pengakuan, dan Pengesahan Anak.

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

11) Bidang Pengelolaan Data dan Dokumen Penduduk mempunyai tugas yaitu :

a) Merumuskan program kegiatan Pengelolaan Data dan Dokumen Penduduk.

b) Pengelolaan data, mengkoordinasikan, melaksanakan verifikasi dan validasi data kependudukan.

c) Monitoring dan evaluasi serta laporan pelaksanaan tugas, pembinaan dan pengendalian kegiatan dibidang Pengelolaan Data dan Dokumen Penduduk.

d) Memfasilitasi Pengelolaan Data Kependudukan.

e) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang dan tugasnya, memberi petunjuk, bimbingan, pengawasan, dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

tugas dan fungsinya.

12) Seksi Pengumpulan Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas yaitu :

a) Mempersiapkan bahan perumusan kebijakan, mengkaji, menyusun program-program kegiatan Pengumpulan Data dan Teknologi Informasi.

b) Koordinasi teknis, melaksanakan pengumpulan dan pemutakhiran data kependudukan.

c) Mempersiapkan bahan pengembangan teknologi informasi.

d) Melaksanakan pemeliharaan perangkat lunak atau software Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

e) Monitoring, menyiapkan laporan kegiatan Pengumpulan Data dan Teknologi Informasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan dibidang Pengumpulan Data dan Teknologi Informasi.

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

13) Seksi Pengelolaan Data mempunyai tugas yaitu :

a) Mempersiapkan bahan perumusan kebijakan, mengkaji, menyusun program-program kegiatan Pengelolaan Data.

b) Koordinasi teknis, melaksanakan pengumpulan dan pemutakhiran data.

c) Melaksanakan pengolahan data base dan dokumen kependudukan sebagai arsip aktif.

d) Menyajikan data, pengelolaan data base kependudukan dan pencatatan sipil, pembinaan dan pengendalian kegiatan dibidang Pengelolaan Data.

e) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Data.

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan bidang keahliannya. Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior selaku koordinator kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Jumlah tenaga fungsionsl ditentukan berdasarkan sifat, jenis, dan beban kerja. Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilaksanakan sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Kepala Sub bagian Tata Usaha, Kepala Seksi dan kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam Pemerintahan Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing- masing. Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bupati. Kepala Dinas diwajibkan memberikan petunjuk, membina, membimbing unsur-unsur pembantu dalam melaksanakan kegiatannya yang berada dalam lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Setiap pemimpin satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Setiap satuan organisasi wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan instruksi-instruksi, bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan-laporan tepat pada waktunya. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan disampaikan kepada Kepala satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Setiap laporan yang diterima pimpinan satuan organisasi dan bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusun laporan lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk instruksi kepada bawahan.

menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas dan berdasarkan hal tersebut, Kepala Sub bagian Tata Usaha menyusun laporan berkala kepada Kepala Dinas. Jenjang jabatan dan pengangkatan serta susunan kepegawaian diatur sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku. Kepala dinas, Kepala Sub bagian, Kepala Seksi, dan koordinator kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas, diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat Pemerintahan yang berwenang sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku.