Kerangka Berpikir

C. Kerangka Berpikir

Pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan dan pelaksana pembangunan mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan rakyat. Berdasarkan undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik menyebutkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang / jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu. Sedangkan kinerja (performance) dalam arti yang sederhana adalah prestasi kerja (Sadu Wasistiono, 2002:45). Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Dengan kata lain, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu. Dalam mengukur Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu. Sedangkan kinerja (performance) dalam arti yang sederhana adalah prestasi kerja (Sadu Wasistiono, 2002:45). Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Dengan kata lain, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu. Dalam mengukur

Kinerja merupakan tingkatan dari pegawai untuk mencapai persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan organisasi. Apabila telah memenuhi syarat pekerjaan dari organisasi maka pegawai tersebut dikatakan memiliki kinerja yang baik yang dapat meningkatkan produktivitas kinerja organisasi. Tidak memandang dari hasil pekerjaannya saja akan tetapi lebih pada prosesnya. Suatu kinerja sangat penting untuk dinilai atau diukur agar suatu organisasi atau program dapat diketahui keberhasilannya. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian kinerja, yaitu untuk menilai sukses atau tidaknya suatu organisasi, program atau organisasi. Penilaian kinerja merupakan alat untuk membantu keseluruhan unit untuk tercapainya tujuan organisasi dan memfasilitasi kesuksesan pegawai dalam bekerja. Kinerja merupakan tingkat yang menunjukan sejauhmana pelaksanaan tugas-tugas dapat dijalankan secara aktual untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar adalah motivasi, kemampuan pegawai, dan lingkungan kerja khususnya pada sarana dan prasarana. Motivasi merupakan semangat para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, apabila para pegawai memiliki motivasi yang tinggi maka dapat meningkatkan kinerjanya sehingga dapat membantu dalam mencapai tujuan organisasi. Kemampuan pegawai menjadi hal penting karena manusia sebagai penggerak dari seluruh kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi. Kemampuan pegawai dapat dikatakan berkualitas apabila memiliki keterampilan, wawasan, dan komunikasi yang baik khususnya dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil sehingga akan sangat membantu pegawai tersebut dalam menjalankan segala tugas-tugasnya. Sarana dan prasarana merupakan pendukung segala bentuk aktivitas organisasi sebab tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai maka pekerjaannya tidak akan berjalan dengan baik. Dengan sarana dan prasarana yang memadai baik dari

kegiatan organisasi. Penilaian-penilaian yang digunakan dalam mengukur Kinerja Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar mencakup tiga hal meliputi Produktivitas, Responsivitas, dan Kualitas Pelayanan. Produktivitas merupakan suatu sikap dan perilaku pegawai dalam birokrasi terhadap peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan oleh birokrasi yang telah diwujudkan dengan baik dalam bentuk tingkah laku maupun perbuatan. Merealisasikan produktivitas kerja merupakan hal yang sangat penting bagi birokrasi karena dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini semua akan sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan yang baik yang telah ditetapkan.

Produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input dan output. Indikator produktivitas secara luas digunakan untuk mengukur dan mengetahui output atau keluaran yang dihasilkan oleh suatu organisasi pada satu periode waktu tertentu terhadap suatu program kegiatan organisasi apakah telah sesuai atau tidak dengan misi dan visi serta tujuan organisasi.

Responsivitas adalah kemampuan suatu organisasi dalam menanggapi atau mengidentifikasi terhadap suatu proses pemenuhan kebutuhan, khususnya terhadap masyarakat, proses penyusunan suatu agenda serta prioritas pelayanan dan mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas ditunjukan pada keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan publik dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat, hal ini sangat berpengaruh sebagai ukuran kinerja. Responsivitas dapat ditunjukan dengan adanya keselarasan antara program-program kegiatan organisasi dengan pemenuhan kebutuhan dan aspirasi masyarakat khususnya dalam pelayanan publik.

Kualitas pelayanan publik merupakan bentuk gambaran masyarakat terhadap organisasi khususnya dalam konteks pelayanan publik apakah telah memberikan pelayanan secara optimal atau masih perlu adanya perbaikan Kualitas pelayanan publik merupakan bentuk gambaran masyarakat terhadap organisasi khususnya dalam konteks pelayanan publik apakah telah memberikan pelayanan secara optimal atau masih perlu adanya perbaikan

Standarisasi kualitas pelayanan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1) Ketepatan waktu pelayanan yang berkaitan waktu tunggu dan proses.

2) Akurasi pelayanan yang berkaitan dengan apakah pelayanan tersebut bebas dari kesalahan.

3) Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruang tempat pelayanan, tempat parkir, kesediaan informasi. Pelayanan publik merupakan pemberian pelayanan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan publik tertentu atau kepentingan publik, baik berupa penyediaan barang, jasa atau pelayanan administrasi. Tolak ukur tinggi rendahnya kualitas pelayanan, tergantung pengguna jasa, apakah telah sesuai dengan harapannya dan tercermin dalam kepuasan pelanggan (masyarakat). Indikator- indikator dalam pelayanan publik meliputi :

1) Acuan Pelayanan, pelayanan publik akan mempunyai akuntabilitas yang tinggi, apabila acuan utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik tersebut selalu berorientasi kepada masyarakat pengguna jasa. kepuasan masyarakat pengguna jasa harus mendapat perhatian yang lebih dalam setiap penyelengaraan pelayanan publik, karena masyarakat pengguna jasalah yang sebenarnya berkuasa di dalam negara ini, yang membiayai pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan ini melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena itu mereka berhak memperoleh pelayanan yang terbaik dari pelayannya, yaitu birokrasi. untuk itu acuan penyelenggaraan pelayanan publik yang dibuat oleh birokrasi harus memperhatikan kondisi masyarakat setempat.

2) Solusi Pelayanan, berbagai keterbatasan yang ada pada masyarakat saat ini dapat menjadi hambatan bagi mereka dalam mencari pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah. Hambatan tersebut biasanya dalam bentuk memahami aturan-aturan yang telah ditetapkan atau prosedur pelayanan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang akuntabel adalah pelayanan yang 2) Solusi Pelayanan, berbagai keterbatasan yang ada pada masyarakat saat ini dapat menjadi hambatan bagi mereka dalam mencari pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah. Hambatan tersebut biasanya dalam bentuk memahami aturan-aturan yang telah ditetapkan atau prosedur pelayanan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang akuntabel adalah pelayanan yang

3) Prioritas Terhadap Kepentingan Publik, pelayanan publik yang akuntabel adalah pelayanan yang menempatkan kepentingan masyarakat pengguna jasa sebagai prioritas utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Berbagai sumber daya yang dimiliki oleh organisasi harus digunakan dan diprioritaskan untuk memenuhi kepentingan masyarakat pengguna jasa. Dengan memberikan prioritas pada pemenuhan kepentingan masyarakat pengguna jasa di atas kepentingan yang lain berarti birokrasi telah memberikan penghargaan terhadap eksistensi masyarakat sebagai pengguna jasa.

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir

Hukum Perundang-undangan di bidang penyelenggaraan

Pelayanan Publik antara lain : UU No.25/2009 No.23/2006, Kepmenpan No.63/2003, SE Menpan

No.SE/10/M.PAN/07/2005