Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pelayanan
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pelayanan
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan publik, tidak terlepas dari adanya faktor atau penghambat yang ditemukan oleh organisasi. Yuwono dkk
dengan aktivitas dalam rantai nilai (value chain (2005:178-179). Faktor-faktor tersebut dapat muncul apabila dalam setiap pelaksanaan kegiatannya tentu diadakan suatu evaluasi sehingga dapat ditemukan penyebab suatu hambatan, baik dan buruknya suatu kinerja pada setiap kegiatan yang ada di dalam Dinas tersebut. Dalam hal ini faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut oleh pihak Dinas harus segera menindaklanjuti dan menuntaskan hambatan-hambatan tersebut agar dalam dengan aktivitas dalam rantai nilai (value chain (2005:178-179). Faktor-faktor tersebut dapat muncul apabila dalam setiap pelaksanaan kegiatannya tentu diadakan suatu evaluasi sehingga dapat ditemukan penyebab suatu hambatan, baik dan buruknya suatu kinerja pada setiap kegiatan yang ada di dalam Dinas tersebut. Dalam hal ini faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut oleh pihak Dinas harus segera menindaklanjuti dan menuntaskan hambatan-hambatan tersebut agar dalam
a. Motivasi. Kemampuan aparat serta lingkungan kerja yang baik dan berkualitas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Motivasi merupakan faktor penggerak atau pendorong bagi seorang pegawai dalam melakukan pekerjaan dan tugasnya. Dari motivasi tersebut seorang pegawai
tugasnya secara berkesinambungan, untuk itu motivasi yang tinggi sangat diperlukan dan
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan
Motivasi merupakan gairah dari pegawai untuk bekerja efektif dan terintegrasi demi mencapai tujuan organisasi. Motivasi antara pegawai satu dengan pegawai lainnya tidaklah sama, untuk itu diusahakan bagaimana agar para pegawainya mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja secara optimal dengan kemampuan yang dimiliki demi tercapainya tujuan organisasi. Organisasi publik harus mampu memberikan motivasi yang tinggi terhadap para pegawainya misalnya dengan memberikan penghargaan, fasilitas-fasilitas yang komplit dan memadai sebagai sarana penunjang dalam tugasnya atau hadiah dan kompensasi secara langsung sehingga para pegawainya akan dapat termotivasi dan dapat terpacu untuk lebih baik lagi serta optimal dalam melaksanakan pekerjaannya, secara langsung hal tersebut dapat membantu mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Oleh karena itu faktor motivasi sangatlah penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam organisasi pelayanan publik.
pegawai dalam pengambilan keputusan organisasi non-finansial akan memberikan dorongan tersendiri bagi pegawai untuk bekerja lebih baik lagi, mereka merasa ikut andil dalam setiap bentuk keputusan dalam organisasi, dengan ini maka para pegawai merasa lebih dihargai dalam segala aktivitas yang ada didalam organisasi sehingga para pegawai akan dapat lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Kondisi ruangan kerja merupakan hal pokok dalam bagi pegawai dalam motivasi kerjanya. Kondisi ruang kerja yang baik, nyaman, dan tertata dengan sistematis akan menjadikan para pegawai lebih bersemangat lagi dalam bekerja sehingga hal ini dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
b. Kemampuan Pegawai. Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat oleh organisasi pelayanan publik akan berjalan dengan baik jika didukung oleh sumber daya manusia dalam hal ini aparat yang mempunyai kemampuan dan intelektual yang tinggi. Faktor sumber daya manusia menyangkut aspek kualitas dan kuantitas, jumlah pegawai yang memadai belum tentu menjamin pelaksanaan tugas dapat berjalan dan terselenggara dengan baik. Pegawai sangat menentukan dan mendukung khususnya dalam kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan kepada masyarakat.
kan salah satu unsur dalam kematangan dan berkaitan dengan pengetahuan serta keterampilan yang
Kemampuan baik dari pengetahuan maupun keterampilan maka akan memberikan nilai lebih bagi seorang pegawai, namun pengetahuan dan keterampilan seorang pegawai akan lebih berpotensi lagi jika didukung dengan pengalaman yang dimiliki. Pengalaman seseorang dapat diperoleh dalam pendidikan formal maupun non formal, selain itu pengalaman dapat diperoleh dari kehidupan kita sehari-hari baik yang bersifat kebetulan Kemampuan baik dari pengetahuan maupun keterampilan maka akan memberikan nilai lebih bagi seorang pegawai, namun pengetahuan dan keterampilan seorang pegawai akan lebih berpotensi lagi jika didukung dengan pengalaman yang dimiliki. Pengalaman seseorang dapat diperoleh dalam pendidikan formal maupun non formal, selain itu pengalaman dapat diperoleh dari kehidupan kita sehari-hari baik yang bersifat kebetulan
Kemampuan pegawai Dinas harusnya dituntut untuk lebih mengoptimalkan potensi-potensi yang ada didalam diri setiap pegawainya, serta mampu untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan serta pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki sehingga kaitannya dalam proses pelayanan publik adalah mampu untuk melayani masyarakat secara profesional, bertanggung jawab, efisien, dan integritas yang tinggi sehingga pelayanan yang diberikan dapat optimal dan sesuai dengan harapan para konsumen jasa. Proses penggabungan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki tersebut yang dapat membantu pegawai dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dihadapi serta mampu untuk meningkatkan prestasi seorang pegawai dalam pekerjaannya.
c. Sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana merupakan alat ataupun fasilitas yang dapat digunakan sebagai penunjang kegiatan dan memperlancar dalam suatu kegiatan. Sarana dan prasarana merupakan alat-alat dan perlengkapannya yang digunakan dalam rangka pencapaian organisasi. Untuk memperlancar dan mempercepat suatu pekerjaan atau aktivitas dalam organisasi maka diperlukan alat atau sarana dan prasarana yang baik dalam hal ini berarti sesuai dengan kebutuhan, kondisi yang masih baik atau layak pakai dan dapat difungsikan secara optimal. Sarana dan prasarana dapat dikatakan cukup tersedia dalam jumlahnya apabila peralatan tersebut dapat sebanding dengan volume kerja yang ada atau sebanding dengan kebutuhan organisasi. Kemudian dapat dikatakan efisien apabila dalam penggunaannya tidak membuang-buang energi, waktu, tidak boros dan tepat untuk suatu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.
Keseimbangan antara jumlah peralatan dengan volume pekerjaan serta kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai hendaknya disesuaikan, apabila tidak terjadi keseimbangan maka proses kinerja dalam Keseimbangan antara jumlah peralatan dengan volume pekerjaan serta kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai hendaknya disesuaikan, apabila tidak terjadi keseimbangan maka proses kinerja dalam