Analisis Kualitas Ideal Konsumen
1. Analisis Kualitas Ideal Konsumen
Sikap konsumen terhadap berbagai atribut bawang merah dapat menggambarkan bahwa atribut bawang merah sudah sesuai keinginan konsumen atau belum. Analisis sikap konsumen terhadap atribut bawang
merah curah dan kemasan adalah sebagai berikut:
a) Bawang Merah Curah
Konsumen bawang merah curah menginginkan atribut yang melekat pada suatu produk yang dikonsumsi sudah sesuai dengan selera ataupun keinginannya. Data untuk kualitas ideal konsumen terhadap bawang merah curah dapat diringkas sebagai berikut :
Tabel 31. Kualitas Ideal Konsumen Terhadap Bawang Merah Curah,
Kepercayaan Konsumen Atribut
Ideal (Ii)
0,33 Sumber : Analisis Data Primer
Berdasarkan Tabel 31 dapat diketahui adanya kualitas ideal konsumen terhadap bawang merah curah yaitu diketahui adanya atribut-atribut bawang merah yang paling sesuai dengan keinginan konsumen atau belum memenuhi ideal menurut konsumen. Atribut bawang merah curah yang paling memenuhi sifat ideal menurut konsumen adalah atribut kepraktisan. Selanjutnya berturut-turut adalah atribut berat harga, promosi dan kemasan.
Atribut kepraktisan pada bawang merah curah merupakan atribut yang paling memenuhi ideal menurut konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan selisih poin antara sifat ideal yang diinginkan konsumen dengan kenyataan pada atribut kepraktisan bernilai paling kecil yaitu sebesar 0,29 yang berarti atribut atribut kepraktisan dianggap paling sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Menurut konsumen, pada bawang merah curah adalah cukup praktis dalam proses pembelian di pasar swalayan.
Atribut selanjutnya yang memenuhi ideal adalah atribut berat. Selisih nilai antara performansi ideal dan kenyataan produk menurut konsumen adalah sebesar 0,33. Hal ini dapat diketahui bahwa atribut berat pada bawang merah curah sudah sesuai dengan keinginan konsumen. Menurut konsumen, beberapa pihak swalayan sudah menyediakan bawang merah secara curah sehingga para konsumen
dapat memperhitungkan setiap berat yang sesuai dengan kebutuhannya.
Atribut harga merupakan atribut yang sudah memenuhi sifat ideal konsumen. Atribut harga memiliki selisih nilai antara apa yang diharapkan konsumen dengan kenyataan yang ada pada produk sebesar 0,43. Harga bawang merah curah rata – rata pada setiap swalayan berbeda-beda. Konsumen beranggapan bahwa bawang merah curah yang ditawarkan oleh pihak swalayan memang relatif agak mahal tetapi kualitas maupun mutunya tinggi. Harga tersebut dapat berubah sesuai dengan ketentuan dari pihak produsen maupun pihak swalayan.
Atribut promosi pada bawang merah juga sudah memenuhi ideal. Selisih poin antara sifat ideal dan kenyataan pada produk yaitu sebesar 0,49. Konsumen berpendapat bahwa promosi pada bawang merah ini sudah cukup maksimal.
Atribut kemasan memiliki selisih nilai antara sifat ideal dengan kenyataan pada produk sebesar 0,64. Hal ini dapat diketahui bahwa atribut kemasan pada bawang merah curah ini belum memenuhi ideal. Walaupun kemasan terbungkus dari plastik, namun konsumen berharap adanya perbaikan kemasan, karena plastik yang digunakan untuk membungkus bawang merah curah tidak mempunyai lubang untuk sirkulasi udara sehingga apabila disimpan dalam plastik dalam waktu yang lama bawang merah akan cepat membusuk.
b) Bawang Merah Kemasan
Setiap konsumen memiliki kualitas ideal pada setiap produk yang akan dibelinya termasuk untuk ragam bawang merah kemasan. Data untuk kualitas ideal konsumen terhadap bawang merah kemasan adalah sebagai berikut :
Tabel 32. Kualitas Ideal Konsumen Terhadap Bawang Merah Kemasan, 2010.
Kepercayaan Konsumen Atribut
Ideal (Ii)
0,53 Sumber : Analisis Data Primer
Berdasarkan Tabel 32 dapat diketahui adanya kualitas ideal konsumen terhadap bawang merah kemasan yaitu diketahui adanya atribut-atribut bawang merah yang paling sesuai dengan keinginan konsumen atau belum memenuhi ideal menurut konsumen. Atribut bawang merah kemasan yang paling memenuhi sifat ideal menurut konsumen adalah atribut kepraktisan. Selanjutnya berturut-turut adalah atribut promosi, kemasan, harga dan berat.
Atribut kepraktisan memiliki selisih nilai antara sifat ideal dengan kenyataan pada produk sebesar 0,07. Hal ini dapat diketahui bahwa atribut kepraktisan pada bawang merah kemasan ini sudah memenuhi ideal karena pada kemasan ini konsumen dapat dengan mudah melakukan proses pembeliannya.
Atribut selanjutnya yang memenuhi ideal adalah atribut promosi dan atribut selanjutnya adalah kemasan. Atribut kemasan memiliki selisih nilai antara sifat ideal dengan kenyataan pada produk sebesar 0,37. Hal ini menunjukkan bahwa kemasan sesuai dengan keinginan konsumen. Menurut konsumen dari kemasan kemasan sudah baik sehingga banyak konsumen yang tertarik untuk membeli bawang merah kemasan. Kemasan bawang merah kemasan yang ideal adalah dari pemilihan bahan yang digunakan dimana terdapat lubang sirkulasi udara sehingga bawang merah tidak cepat busuk. Kemasan bawang
merah kemasan yang disediakan adalah terbuat dari jaring-jaring dengan lubang-lubang kecil sehingga bawang merah lebih tahan lama.
Atribut harga memiliki selisih poin antara sifat ideal dan kenyataan pada produk yaitu sebesar 0,47. Hal ini dapat diketahui bahwa atribut harga sudah memenuhi ideal, walaupun konsumen berpendapat harga pada bawang merah kemasan masih relatif agak mahal jika dibanding bawang merah di pasar tradisional. tetapi mutu dan kualitasnya relatif lebih bagus. Konsumen masih tetap mengkonsumsi bawang merah meskipun harga bawang merah kemasan yang relatif mahal. Menurut konsumen, harga yang mahal tidak terlalu masalah karena sudah terbiasa menggunakan bawang merah sebagai bumbu dan pelengkap masakan.
Atribut berat memiliki selisih nilai antara sifat ideal dengan kenyataan pada produk sebesar 0,53. Hal ini menunjukkan bahwa atribut berat bawang merah kemasan belum memenuhi ideal karena konsumen tidak dapat memilih bawang merah sendiri dari jenis maupun ukuran seperti yang diinginkan.