Analisis Sikap Konsumen terhadap Bawang merah

E. Analisis Sikap Konsumen terhadap Bawang merah

Salah satu jenis sayuran yang terdapat di Indonesia adalah bawang merah. Bawang merah biasanya dikonsumsi sebagai pelengkap sayuran dan bumbu masakan. Permintaan terhadap bawang merah di beberapa pasar swalayan bebeda-beda. Untuk itu seorang produsen ataupun pemasar harus dapat mengetahui bagaimana selera konsumen yang tercermin dari perilaku konsumen, khususnya sikap konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan dan perilaku. Sikap biasanya memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku. Setiap konsumen memiliki produk ideal bagi dirinya. Ditinjau dari sikap, semakin dekat sebuah produk ke poin ideal, semakin baik posisinya Dengan mengetahui sikap konsumen, sangat penting bagi produsen untuk memenuhi selera konsumen akan bawang merah yang diinginkan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi produsen.

Setelah mengetahui sikap konsumen terhadap masing-masing atribut bawang merah, maka dapat diketahui pula sikap konsumen terhadap produk secara keseluruhan. Analisis sikap konsumen terhadap atribut bawang merah adalah sebagai berikut:

1. Bawang merah curah

Berbagai atribut bawang merah curah dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen pada saat membeli. Sikap konsumen terhadap bawang merah curah adalah sebagai berikut :

Tabel 38. Sikap Konsumen Terhadap Bawang Merah Curah, 2010.

Atribut /Ii – Xi/ Wi/Ii – Xi/

Tingkat Kepentingan

9,13 Sumber : Analisis Data Primer Kriteria sikap konsumen terhadap bawang merah curah dinilai dengan menggunakan skala linear numerik, yaitu :

Sikap (Ab)

 Wi ( Ii  1 x ) 

x  12 , 44052 skala linear numerik :

0  Ab 12,44052

: sangat baik

12,44052  Ab 24,88104 : baik 24,88104  Ab 37,32156 : netral 37,32156  Ab 49,76208 : buruk 49,76208  Ab 62,2026

: sangat buruk

Berdasarkan Tabel 38 dapat diketahui bahwa nilai sikap konsumen terhadap bawang merah curah adalah sebesar 9,13. Hasil ini dapat diketahui bahwa sikap konsumen terhadap bawang merah sangat baik yang berarti atribut yang melekat pada bawang merah curah sudah sesuai

dengan keinginan konsumen. Sikap konsumen tersebut ditunjukkan dengan perilaku beli konsumen yang mengkonsumsi bawang merah curah. Atribut pada bawang merah curah sudah sesuai dengan keinginan konsumen bahkan lebih sesuai dari sifat ideal yang diinginkan konsumen karena hasil analisis menunjukkan nilai sikap yang sangat baik.

2. Bawang merah Kemasan

Berbagai atribut bawang merah kemasan dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen pada saat membeli. Adapun sikap konsumen terhadap bawang merah kemasan adalah sebagai berikut :

Tabel 39. Sikap Konsumen Terhadap Bawang Merah Kemasan, 2010.

Atribut /Ii – Xi/ Wi/Ii – Xi/

Tingkat Kepentingan

Sikap (Ab)

6,67 Sumber : Analisis Data Primer

Kriteria sikap konsumen terhadap bawang merah kemasan dinilai dengan menggunakan skala linear numerik, yaitu :

Wi ( Ii  1 )

skala

4 , 21 ( 3 , 70  1 )  3 , 61 ( 4 , 27  1 )  4 , 54 ( 3 , 73  1 )  4 , 26 ( 4 , 13  1 )  4 , 09 ( 4 , 47  1 ) x 

63 , 092 x  5

x  12 , 6184

skala linear numerik :

0  Ab 12,6184

: sangat baik

: sangat buruk

Berdasarkan Tabel 39 maka analisis di atas dapat diketahui bahwa bawang merah kemasan mendapatkan sikap sangat baik dari konsumen yang berarti atribut yang melekat pada bawang merah kemasan sudah lebih sesuai dengan selera konsumen dan sikap konsumen tersebut ditunjukkan dengan perilaku beli konsumen yang mengkonsumsi bawang merah kemasan. Hal ini dapat dilihat dari skor dari skala numerik dapat diketahui sikap konsumen terhadapbawang merah yaitu sebesar 6,67.

Sikap konsumen terhadap bawang merah curah dan kemasan ditunjukkan dari nilai sikap konsumen yaitu sebesar 9,13 dan 6,67 dengan menggunakan skala linear numerik nilai tersebut bawang merah curah dan bawang merah kemasan termasuk kelompok sangat baik. Hal ini dikarenakan banyak atribut yang melekat pada ragam bawang merah sudah sesuai dengan selera maupun keinginan konsumen dan sikap konsumen tersebut ditunjukkan dengan perilaku beli konsumen yang mengkonsumsi bawang merah curah dan kemasan. Walaupun masih terdapat atribut yang belum sesuai dengan keinginan konsumen, tetapi sebagian besar konsumen tetap mengkonsumsi bawang merah curah dan kemasan karena konsumen lebih mengutamakan kebiasaan dalam mengkonsumsi bawang merah untuk bumbu masakan dan pelengkap sayuran serta kualitasnya yang sesuai dengan harganya. Hasil penelitian mengenai sikap konsumen terhadap bawang merah curah dan kemasan adalah sangat baik.

Atribut bawang merah curah yang paling belum ideal menurut konsumen adalah kemasan sedangkan untuk bawang merah kemasan adalah berat. Hal ini dikarenakan kemasan pada bawang merah curah

masih menggunakan plastik yang membuat bawang merah tidak tahan lama. Berat pada bawang merah kemasan adalah beragam, namun berat tersebut tidak dapat sesuai dengan kebutuhan ataupun keinginan konsumen karena sudah dikemas dengan berat yang ada sehingga tidak dapat memilih sesuai dengan berat ataupun ukuran yang diinginkan.

Atribut bawang merah hampir secara keseluruhan sudah memenuhi sifat ideal konsumen. Peran produsen mengetahui sifat ideal produk, diharapkan sebagai dasar pertimbangan menyediakan bawang merah sesuai dengan keinginan konsumen serta produsen dapat meningkatkan kualitas produknya dan menarik konsumen untuk membeli produk. Hasil penelitian berbeda dengan hipotesis dalam penelitian ini karena pada hipotesis penelitian sikap konsumen terhadap bawang merah adalah baik sedangkan pada hasil penelitian sikap konsumen terhadap ragam bawang merah adalah sangat baik. Hal ini terjadi karena atribut-atribut pada bawang merah curah dan kemasan secara keseluruhan sudah memenuhi sifat ideal sesuai dengan keinginan konsumen. Selain itu, konsumen juga sudah terbiasa mengkonsumsi bawang merah baik untuk bumbu ataupun pelengkap masakan.