dimulai dari Rp. 200 sampai Rp. 2.000 per ekor. Harga benih ikan nila dimulai dari Rp. 700 sampai Rp. 1.500 per ekor. Harga benih ikan bawal Rp. 1.700 per
ekor. Harga benih ikan patin dimulai dari Rp. 500 sampai Rp. 2.000 per ekor. Harga benih belut Rp. 1.000 per ekor.
b. Pakan
Pakan ikan terdiri dari pelet, kangkung, perut ikan, dan udang halus. Volume penggunaan pakan pelet per kolam yaitu sebesar 32,68 kg. volume penggunaan
pakan kangkung per kolam yaitu sebesar 14,15 kg. Volume penggunaan pakan perut ikan per kolam yaitu sebesar 29,92 kg. Volume penggunaan pakan udang
halus per kolam yaitu sebesar 0,81 kg. Pakan ikan cukup tersedia di daerah penelitian. Para petani ikan dapat dengan
mudah membeli pakan ikan di pasar-pasar terdekat di Kota Tanjung Balai, dan sebagian lagi dapat di ambil di lahan sendiri berupa daun kangkung. Pakan ikan
berupa pelet dibeli dengan harga mulai dari Rp. 5.000 sampai 5.500 per kilogram, kangkung dengan harga mulai dari Rp. 1.000 sampai Rp. 2.000 per kilogram,
perut ikan dengan harga mulai dari Rp. 1.000 sampai Rp. 2.500 per kilogram, dan udang halus dengan harga Rp. 5.000 per kilogram.
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan kebanyakan adalah tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga. Namun ada beberapa petani ikan yang menggunakan tenaga kerja
luar keluarga. Rata-rata penggunaan tenaga kerja per kolam adalah 0,35 orang dengan gaji mulai dari Rp. 700.000 sampai Rp. 1.000.000 per bulan.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pengaruh Input Produksi Terhadap Produksi Ikan
Untuk menganalisis pengaruh penggunaan input produksi terhadap produksi pada usaha budidaya perikanan di daerah penelitian,dilakukan dengan terlebih dahulu
diformulasikan model fungsi produksi pada usaha budidaya perikanan tersebut. Fungsi produksi dibuat ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang
mempengaruhi hasil produksi usaha budidaya perikanan. Model fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi Cobb-Douglas. Variabel-variabel yang digunakan
dalam model fungsi produksi adalah variabel yang tidak bebas yaitu produksi usaha budidaya perikanan Y, dan variabel-variabel bebas yang diduga
mempengaruhi produksi usaha budidaya perikanan adalah X yang terdiri dari benih
X
1
, pakan X
2
, dan tenaga kerja X
3
. Berikut ini ditampilkan tabel hasil uji regresi variabel input terhadap hasil produksi ikan di daerah penelitian.
Tabel 8. Analisis Regresi Faktor-Faktor Input Produksi Terhadap Hasil Produksi Ikan
No Variabel Koefisien Standar
�
������
Sig Regresi
Error
1 Konstanta
-1,173 0,691 -1,697
0,102 2
Benih 0,652 0,151 4,327 0,000
3 Pakan
0,346 0,172 2,014
0,054 4
Tenaga Kerja 0,294 0,204
1,220 0,233 �
�
= 0,896 Keterangan : Nyata pada α 0,05
�
���
= 0,000
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 9
Melalui uji regresi pada Tabel 8, diperoleh model fungsi produksi yaitu:
Y = -1,173 X
1 0,652
X
2 0,346
X
3 0,294
Universitas Sumatera Utara
Untuk nilai konstantanya intersep yaitu sebesar -1,173 dapat diinterpretasikan bahwa jumlah produksi usaha perikanan budidaya akan menurun sebesar 1,173 kg
jika variabel-variabel input produksi dikeluarkan dari model atau variabel-variabel input sama dengan nol.
Nilai koefisien regresi X
1
benih adalah 0,652, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa setiap penambahan benih sebesar 1 dengan input-input lainnya dianggap
konstan maka produksi rata-rata usaha perikanan budidaya akan meningkat sebesar 0,652.
Nilai koefisien regresi X
2
pakan adalah 0,346, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa setiap penambahan pakan sebesar 1 dengan input-input lainnya dianggap
konstan, maka produksi rata-rata usaha perikanan budidaya akan meningkat sebesar 0,346
Nilai koefisien regresi X
3
tenaga kerja adalah 0,294, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa setiap penambahan tenaga kerja sebesar 1 dengan
input-input lainnya dianggap konstan, maka produksi rata-rata usaha perikanan budidaya akan meningkat sebesar 0,294.
Untuk mengetahui sejauh mana persentase variasi produksi budidaya perikanan
Y dapat ditentukan oleh input produksi X
i
, maka digunakan nilai koefisien determinasi R² = 0,896. Hal ini berarti bahwa 89,6 variasi produksi ditentukan
oleh variabel faktor-faktor produksi yaitu benih, pakan, tenaga kerja dan sisanya sebesar 10,4 ditentukan oleh faktor produksi lain.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Uji Kesesuaian Model