Uji Kesesuaian Model Uji Serempak Uji F Uji Parsial Uji t

5.3. Uji Kesesuaian Model

Uji kesesuaian model dilakukan dari uji secara keseluruhan atau uji F dan uji parsial atau uji t. Hasil pengujian diuraikan sebagai berikut :

a. Uji Serempak Uji F

Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan input terhadap produksi budidaya perikanan secara serempak, maka digunakan uji F. Dari Tabel 8 telah diperoleh hasil bahwa nilai F Sig adalah sebesar 0,000. Bila nilai F Sig Sig maka H0 ditolak, artinya variabel bebas yakni input produksi Xi secara serempak berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi Y Soekartawi, 1993. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa nilai F Sig 0,000 Sig 0,05. Hal ini menyatakan bahwa penggunaan input produksi secara serempak berpengaruh terhadap hasil produksi budidaya perikanan.

b. Uji Parsial Uji t

Kemudian untuk melihat hubungan antara input produksi secara parsial masing- masing terhadap produksi usaha budidaya perikanan, maka digunakan uji t yang dapat dilihat pada Tabel 8. Menurut Soekartawi 1993 jika t-hitung t-tabel maka H0 ditolak, artinya variabel bebas Xi secara nyata berpengaruh terhadap produksi. Berdasarkan Tabel 8 secara parsial variabel benih X 1 berpengaruh nyata terhadap hasil produksi budidaya perikanan Y, karena t hitung = 4,327 t tabel = 2,045 atau Sig0,000 0,05. Variabel pakan X 2 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi perikanan budidaya Y karena t hitung = 2,014 t tabel = 2,045 atau Sig0,054 0,05. Universitas Sumatera Utara Padahal menurut teori fungsi produksi pakan memiliki pengaruh terhadap produksi karena pakan merupakan salah satu dari input produksi. Variabel tenaga kerja X 3 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi perikanan budidaya Y karena t hitung = 1,220 t tabel = 2,045 atau Sig0,233 0,05. Padahal menurut teori fungsi produksi tenaga kerja memiliki pengaruh terhadap produksi karena tenaga kerja merupakan salah satu dari input produksi Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa ada satu variabel yang memiliki nilai t hitung t tabel . Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa input produksi yang berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi adalah benih sedangkan input produksi lainnya yaitu pakan dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi budidaya perikanan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 1, yang menyatakan bahwa penggunaan input produksi secara parsial di daerah penelitian berpengaruh nyata terhadap hasil produksi budidaya perikanan, ditolak karena hampir semua input produksi tidak berpengaruh secara parsial terhadap hasil produksi budidaya perikanan.

5.4. Uji Asumsi Klasik