Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara yang ditentukan secara purposive disengaja, artinya ditentukan secara sengaja didasarkan pertimbangan tertentu. Daerah penelitian ini dipilih dengan pertimbangan bahwa ini merupakan salah satu daerah produsen ikan di Sumatera Utara walaupun jumlah produksinya masih relatif sedikit dibandingkan daerah lain seperti yang terlihat pada Tabel 1. Kecamatan yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah kecamatan Datuk Bandar, Datuk Bandar Timur, Sei Tualang Raso dan Teluk Nibung dengan pertimbangan bahwa hanya di keempat kecamatan tersebut terdapat penduduk yang melakukan usaha budidaya perikanan.

3.2. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani budidaya perikanan di empat kecamatan di kota Tanjung Balai, yaitu Kecamatan Datuk Bandar, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kecamatan Sei Tualang Raso, dan Kecamatan Teluk Nibung dengan jumlah populasi sebanyak 42 orang. Pada desain penelitian, besar sampel yang digunakan dalam penelitian minimum 30 unit Nazir, 2005. Dengan pertimbangan tersebut maka dalam penelitian ini besar sampel ditetapkan sebanyak 30 sampel. Distribusi sampel untuk setiap kecamatan ditentukan secara proporsional sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Besar dan Distribusi Sampel di Setiap lokasi penelitian Kecamatan Populasi Sampel Datuk Bandar Datuk Bandar Timur Sei Tualang Raso Teluk Nibung 25 6 8 3 2542 x 30 = 18 642 x 30 = 4 842 x 30 = 6 342 x 30 = 2 Jumlah 42 30 Sumber :Dinas Perikanan Kota Tanjung Balai, 2012

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data perikanan budidaya yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan petani budidaya perikanan dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang bersumber dari berbagai instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik Kota Tanjung Balai, dan Dinas Perikanan Kota Tanjung Balai. 3.4. Metode Analisis Data Untuk hipotesis 1 diuji dengan menggunakan model fungsi produksi yaitu fungsi produksi Cobb-Douglas dengan rumus sebagai berikut : � = � � 1 �1 � 2 �2 � 3 �3 � Soekartawi, 1994. Universitas Sumatera Utara Fungsi produksi tersebut diubah menjadi bentuk fungsi linear berganda dengan cara mentransformasikan persamaan tersebut ke dalam log-natural ln. Bentuk persamaan fungsi produksi menjadi : LnY = ln bo + b 1 ln X 1 + b 2 ln X 2 + b 3 ln X 3 + u ln e Dimana : Y = Produksi ikan kg X 1 = Penggunaan benih ekor X 2 = Penggunaan Pakan kg X 3 = Tenaga Kerja orang bo = Intersep b 1 …bn = Koefisien regresi u = Faktor pengganggu Nilai-nilai parameter dari persamaan tersebut diselesaikan dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil atau Ordinary Least Square OLS. Pendugaan dengan Metode Kuadrat Terkecil atau Ordinary Least Square OLS memiliki beberapa persyaratan untuk memperoleh the best linear unbiased estimated BLUE sehingga dilakukan uji asumsi klasik. Namun pada penelitian ini hanya asumsi normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas yang diuji. Sedangkan autokorelasi tidak diuji sebab asumsi ini sering terjadi pada penelitian dengan data time series Soekartawi, 1994. Hal ini dikemukakan Supranto 2005 bahwa autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu. Sehingga pada penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan yaitu : Universitas Sumatera Utara

a. Asumsi Normalitas