Asumsi Normalitas Asumsi Heteroskedastisitas Uji F

a. Asumsi Normalitas

Asumsi kenormalan sangat diperlukan dalam menghadapi sampel kecil untuk keperluan pengujian hipotesis Supranto, 2005. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng Santoso, 2010. Untuk menguji normalitas dengan pendekatan grafik digunakan Normal Probability Plot, yaitu dengan membandingkan distribusi kumulatif data sesungguhnya yang digambarkan dengan ploting dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal yang digambarkan dengan garis lurus normal dari kiri ke kanan atas. Jika data normal, maka garis yang digambarkan data akan mengikuti atau merapat ke garis diagonalnya Sulianto, 2011. b. Asumsi Multikolinieritas Menurut Ragner Frish dalam Supranto 2005 istilah kolinieritas sendiri berarti hubungan linear tunggal, sedangkan kolinieritas ganda milticollinearity menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat ditinjau dari beberapa hal berikut : 1. nilai toleransi lebih kecil dari 0,1 2. nilai VIF lebih besar dari 10 3. R² = 1 Jika terjadi masalah multikolinearitas maka dapat dilakukan beberapa metode untuk mengatasinya. Metode-metode yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Memperbesar ukuran sampel 2. Menggabungkan data time series dan data cross-section, atau 3. Dengan menghilangkan salah satu atau lebih variabel bebas

c. Asumsi Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dideteksi dengan metode grafik dengan mengamati scatterplot. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu bisa menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Sedangkan scatterplot jika menyebar secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah heteroskedastisitas Santoso, 2010

d. Uji F

Untuk menguji apakah variabel bebas yakni input produksi Xi bersama-sama serempak berpengaruh terhadap variabel tidak bebas Y digunakan uji-F. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah : H : bi = 0 H 1 : Paling sedikit ada nilai bi ≠ 0 F-hitung = ��� ��� = �² �−1 � 1−�² �−� � Dimana : MRS : Mean Square Regression Rata-rata Kuadrat Regresi MSE : Mean Square Error Rata-rata Kuadrat Sisa R² : Koefisien Determinasi n : Jumlah Sampel Universitas Sumatera Utara R² = ��� ��� �² = �� ∑ ��� 1 �+ �2 ∑ ��� 2 � +⋯+ � � ∑ ��� � � ∑ ��² Dimana : SSR = Sum Square Regression Jumlah Kuadrat Regresi SST = Sum Square Total Jumlah Kuadrat Total R² = Koefisien Determinasi Kesimpulan statistik: Bila nilai F-hitung F-tabel maka H0 ditolak, artinya variabel bebas yakni input produksi Xi secara serempak berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi Y Soekartawi, 1994. e. Uji t Untuk menguji apakah pengaruh bebas yakni input Xi yang digunakan dari usaha perikanan budidaya secara parsial berpengaruh nyata terhadap hasil produksi Y digunakan uji-t. Semua variabel bebas Xi diuji satu per satu. Hipotesis yang diajukan adalah: H : bi ≠ 0 H 1 : bi ≠ 0 t-hitung = �� �� �� Dimana : bi = Koefisien Regresi Se = Simpanan Baku Universitas Sumatera Utara Kesimpulan Statistik : Jika t-hitung t-tabel maka H0 ditolak, artinya variabel bebas Xi secara nyata berpengaruh terhadap produksi. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas Xi dapat menjelaskan variabel tak bebas Y digunakan nilai koefisien determinasi R². Selain itu untuk mengetahui keeratan hubungan antara regresor Xi dan regresi Y digunakan koefisien korelasi R. Untuk hipotesis 2 diuji dengan menggunakan usaha perhitungan elastisitas produksi bi yaitu : �� = �� �� . � � = PM PR Dimana : bi : Elastisitas produksi PM : Produk Marginal PR : Produk Rata-rata Soekartawi, 1989 Produk Marginal dydxi. Y dan X diambil berdasarkan jumlah rata-ratanya. Selanjutnya dengan menggunakan perhitungan di atas, diperoleh jumlah produk marginal untuk masing-masing input produksi. Tingkat optimalisasi faktor produksi usaha perikanan budidaya dihasilkan dari rasio nilai produk marginal NPM dengan harga masing-masing input produksi. Produk Marginal = dydx, sedangkan Produk Rata-Rata = yx. Dari rumus tersebut dapat dicari nilai Produk Marginal yaitu : PM = bi . PR = bi . � � � Universitas Sumatera Utara Dimana : PM : Produk Marginal PR : Produk Rata-rata NPM adalah perkalian antara produk marginal dengan harga produk per satuan. Dengan melihat harga input produksi maka diperoleh tingkat optimalisasi masing- masing input produksi. Tingkat Optimalisasi = ����� ��� • Jika ����� ��� = 1 maka input produksi tersebut sudah optimal • Jika ����� ��� 1 maka penggunaan input produksi belum optimal dan harus ditambah • Jika ����� ��� 1 maka penggunaan input produksi melebihi optimal dan harus dikurangi Soekartawi, 1995. Untuk hipotesis 3 digunakan analisis optimalisasi dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan optimalisasi. 3.5. Definisi Untuk menjelaskan dan menghindari kesalahpahaman mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian, maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut: 1. Usaha budidaya perikanan adalah usaha yang mengusahakan pemeliharaan ikan. Universitas Sumatera Utara 2. Input produksi adalah komponen utama yang mutlak diperlukan dalam melaksanakan proses produksi pada usaha budidaya perikanan yang terdiri dari benih, pakan, dan tenaga kerja. 3. Produksi adalah semua hasil usaha budidaya perikanan yang dikonsumsi dan dijual dalam satuan kg. 4. Optimalisasi adalah penggunaan input produksi dengan kombinasi tertentu sehingga diperoleh produksi dengan hasil yang maksimal di bawah batas fungsi produksi. 5. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi yang diperhitungkan petani ikan untuk kegiatan usaha budidayanya dalam jangka waktu satu kali pembesaran dalam satuan rupiah. 6. Harga input adalah sejumlah nilai yang dibayarkan untuk memperoleh input produksi dalam satuan rupiah. 7. Biaya input adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh input dalam jangka waktu satu kali pembesaran dalam satuan rupiah. 3.6. Batasan Operasional 1. Tempat penelitian adalah Kota Tanjung Balai, Kecamatan Datuk Bandar, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kecamatan Sei Tualang Raso, dan Kecamatan Teluk Nibung. 2. Waktu penelitian adalah tahun 2013 3. Sampel penelitian adalah petani budidaya ikan. Universitas Sumatera Utara BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL 4.1. Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Luas dan Letak Geografi