Komplikasi Diabetes Melitus Penatalaksanaan Diabetes Melitus

NIDDM atau Diabetes Melitus tidak tergantung Insulin DMTTI disebabkan kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa. Berarti sel beta pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa. Mansjoer, 1999. Klasifikasi Diabetes Melitus menurut Mansjoer, 1999 yaitu : a. Type I atau IDDM Insulin Dependent Diabetes Melitus ciri-cirinya : 1 Usia kurang dari 30 tahun 2 Rata-rata badan kurus 3 Tergantung insulin seumur hidup b. Type II atau NIDDM Non Insulin Dependent Diabetes Melitus ciri-cirinya: 1 Usia lebih dari 30 tahun 2 80 mempunyai badan gemuk c. Diabetes Melitus Gestasional GDM

1.3 Komplikasi Diabetes Melitus

Komplikasi pada diabetes mellitus diklasifikasi menjadi akut dan kronis. Yang dimaksud dalam komplikasi akut adalah hipoglikemia, diabetes ketoasidosis DKA, dan hyperglycemic hyperosmolar nonketotic coma Universitas Sumatera Utara HHNC. Yang termasuk dalam komplikasi kronis adalah retinopati diabetic, nefropati diabetic, neuropati, dislipidemia, dan hipertensi Baradero, 2009.

1.4 Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Penatalaksaan diabetes mellitus didasarkan pada 1 rencana diet, 2 latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik, 3 agen-agen hipoglikemik oral, 4 terapi insulin, 5 pengawasan glukosa dirumah, dan 6 pengetahuan diabetes dan perawatan diri. Pasien dengan diabetes tipe 1 adalah defisiensi insulin dan selalu membutkan terapi insulin. Pada pasien diabetes tipe 2 terdapat resistensi insulin dan defisiensi insulin relatif dan dapat ditangani tanpa insulin. Rencana diet pada pasien diabetes dimaksudkan untuk mengatur jumlah kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari. Jumlah kalori yang disarankan bervariasi, bergantung pada kebutuhan apakah untuk mempertahankan, menurunkan atau meningkatkan berat badan Price, 2005 . Kerangka utama penatalaksanaan DM yaitu perencanaan makan, latihan jasmani, obat hipoglikemik dan penyuluhan. Perencanaan makan meal planning Standar yang dianjurkan adalah santapan dengan komposisi seimbang berupa karbohidrat 60-70, protein 10-15 dan lemak 20- 25,apa bila diperlukan ,santapan dengan komposisi karbohidrat sampai 70- 75 juga memberikan hasil yang baik, terutama untuk golongan ekonomi rendah. jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan,status gizi ,umur, stress akut,dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat badan ideal. Jumlah kandungan kolesterol 300 mghari. Jumlah kandungan serat ± 25 Universitas Sumatera Utara ghari,diutamakan jenis serat larut. Konsumsi garam dibatasi bila terdapat hipertensi.pemanis dapat digunakan secukupnya Masjoer , 1999.

2. Diet pada Diabetes Melitus