Hubungan Persepsi Sistem Kompensasi Dengan Kinerja Karu di RSDK Semarang.

serta lamban menyelesaikan tugas, sehingga menurunkan prestasi kerja tenaga kerja yang bersangkutan. 40 Efektivitas kepemimpinan tergantung pada kesesuaian antara kepribadian, tugas, kekuatan, sikap dan persepsi. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa perilaku kepemimpinan yang dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi sebagian tergantung pada situasi apa yang merupakan kepemimpinan efektif dalam satu situasi dapat menjadi tidak kompeten dan tidak terorganisasi dalam situasi lainnya, sehingga pemikiran dasarnya adalah seorang pemimpin yang efektif harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan terhadap perbedaan- perbedaan diantara bawahan dan situasi. 40

5. Hubungan Persepsi Sistem Kompensasi Dengan Kinerja Karu di RSDK Semarang.

Dilihat dari tabel 4.8 Rekapitulasi jawaban responden tentang persepsi sistem kompensasi di RSDK Semarang diperoleh jawaban sebagian besar responden memberikan nilai tinggi kompensasi yang diterima, namun masih ada yang memberikan nilai rendah sebagai contoh gaji yang diterima sekarang masih rendah, gaji yang diterima tidak sesuai dengan beban kerja, tidak ada intensif untuk pendapatan, kenaikan pangkat tidak tepat waktu, kesempatan melanjutkan pendidikan formal sulit, tidak ada penghargaan prestasi keteladanan, dan jasa pelayanan tidak sesuai dengan beban kerja. Kompensasi adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada pegawai secara layak dan adil atas jasa mereka dalam mencapai tujuan Rumah Sakit 44 . Dari segi gaji adalah imbalan yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur, seperti: bulanan. Harder 1992 mengemukakan bahwa gaji merupakan jenis penghargaan yang paling penting dalam organisasi 44 . Selain dari gaji kompensasi tidak langsung Fringe Benefit merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan 44 . Contohnya hak cuti, kenaikan pangkat, dll. Supaya efektif kompensasi seharusnya dapat memenuhi kebutuhan dasar, mempertimbangkan adanya keadilan eksternal, mempertimbangkan adanya keadilan internal dan pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan individu 44 . Tujuan pemberian kompensasi kepada karyawan agar perusahaan dapat menarik, mendorong, mempertahankan karyawan agar tetap bekerja di perusahaan dan berproduktivitas tinggi. Upaya yang ditempuh RSDK Semarang sebaiknya dengan memberikan Kesempatan untuk memperoleh promosi melalui jenjang kepangkatan merupakan salah satu sistem kompensasi yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, dengan demikian untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan perlu memperhatikan kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara persepsi sistem kompensasi dengan kinerja Karu Rawat Inap dalam melaksanakan uraian tugas di RSDK Semarang. p value : 0,002 . Dari tabel 4.23. terlihat bahwa diantara 84,6 Karu yang berkinerja baik mempunyai persepsi sistem kompensasi baik, dibandingkan dengan 11,1 yang mempunyai persepsi sistem kompensasi kurang. Disisi lain 88,9 Karu yang berkinerja kurang mempunyai persepsi sistem kompensasi kurang. Hasil uji Korelasi Product Moment Pearson diperoleh nilai rho positif 0,718, berarti hubungan searah, yaitu semakin baik Persepsi Sistem Kompensasi, maka semakin baik kinerja Karu. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Handoko, yang menyatakan bahwa faktor yang terpenting untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja adalah pemberian kompensasi 21 . Dengan melihat hasil penelitian tersebut diatas untuk meningkatkan kinerja Karu Rawat Inap di RSDK diperlukan beberapa upaya antara lain: kebijakan manajemen yang berupa reward , kenaikan pangkat tepat waktu, memberi ijin belajar kejenjang pendidikan yang lebih tinggi serta bantuan biaya belajar bagi Karu yang berkinerja baik; kebijakan tertulis, penilaian kinerja yang dihubungkan dengan kompensasi.

6. Hubungan Supervisi Dengan Kinerja Karu di RSDK Semarang.