mempunyai nilai Probability value sig
0,030 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima dan persepsi supervisi Ka Instalasi secara
bermakna berhubungan dengan kinerja Karu di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang.
7. Hubungan Pendidikan Dengan Kinerja Karu Di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang
Dari pengumpulan data yang dilakukan untuk menganalisis hubungan pendidikan dengan kinerja Karu di Rumah Sakit Dokter
Kariadi Semarang, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.25. Tabel Silang Pendidikan Dengan Kinerja Karu Di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang Tahun 2006
Kinerja Baik
Kurang Pendidikan
n n Total
Tinggi 3
100 3 100
Rendah 8
44,4 11
55,6 19 100
Total 11
54,5 11
45,5 22 100
p = 0,096
Dari tabel 4.25. terlihat bahwa diantara 100 Karu yang berkinerja baik mempunyai pendidikan tinggi D IV SI Keperawatan ,
dibandingkan dengan 44,4 yang mempunyai pendidikan rendah. Disisi lain 55,6 Karu berkinerja kurang mempunyai pendidikan rendah DIII
keperawatan. Hipotesis ke-tujuh yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan
adanya dugaan bahwa pendidikan berhubungan dengan kinerja Karu di
Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan
uji Fisher’s Exact dimana pada
level of significance
5 ά = 0,05.
Berdasarkan komputasi data dengan menggunakan program pengolahan data pada komputer, variabel pendidikan mempunyai nilai
Probability value sig 0,096 lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima Ha
ditolak dan pendidikan secara bermakna tidak berhubungan dengan kinerja Karu di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang.
8. Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Karu Di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang
Dari pengumpulan data yang dilakukan untuk menganalisis hubungan motivasi dengan kinerja Karu di Rumah Sakit Dokter Kariadi
Semarang, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.26. Tabel Silang Motivasi Dengan Kinerja Karu Di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang Tahun 2006
Kinerja Baik
Kurang Motivasi
n n Total
Baik 10
83,3 2
16,7 12 100
Kurang 2 20,0 8 80,0
10 100
Total 12 54,5 10 45,5
22 100
p = 0,008
Dari tabel 4.26. terlihat bahwa diantara 83,3 Karu yang berkinerja baik mempunyai motivasi baik, dibandingkan dengan 20,0
yang mempunyai motivasi kurang. Disisi lain 80,0 Karu berkinerja kurang, mempunyai motivasi kurang.
Hipotesis ke-delapan yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan adanya dugaan bahwa motivasi berhubungan dengan
kinerja Karu di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan
uji Fisher’s Exact dimana
pada level of significance
5 ά = 0,05.
Berdasarkan komputasi data dengan menggunakan program pengolahan data pada komputer, variabel motivasi mempunyai nilai
Probability value sig 0,008 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak Ha
diterima dan motivasi secara bermakna berhubungan dengan kinerja Karu di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang.
9. Hubungan Variabel Bebas dan Terikat