BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Pengertian Struktur Modal
Menurut Weston dan Copeland 1992, “struktur modal adalah bauran sumber pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka
panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham”. Tujuan manajemen struktur modal adalah menciptakan baruan sumber dana
permanen sedemikian rupa agar mampu memaksimalkan harga saham dan agar tujuan manajemen keuangan untuk memaksimalkan nilai
perusahaan tercapai. Struktur modal berkaitan dengan sumber dana dari dalam
perusahaan, dan dana dari luar perusahaan. Dana internal berasal dari laba di tahan, penggunaan laba, cadangan-cadangan, dan penyusutan
aktiva tetap. Dana yang berasal dari dalam perusahaan jumlahnya terbatas serta tidak cukup untuk menutupi kebutuhannya, maka
perusahaan akan menggunakan dana eksternal dengan penggunaan hutang yang meliputi hutang lancar maupun hutang jangka panjang
sebelum menerbitkan saham. Rasio struktur modal yang lebih dari 1 menunjukkan hutang atau kewajiban perusahaan tersebut lebih besar
daripada total aktiva atau modal yang di miliki perusahaan tersebut. Menurut Brigham dan Houston 2006:4, “penggunaan hutang
memiliki keunggulan dan kelemahan bagi perusahaan. Dari segi
Universitas Sumatera Utara
keunggulannya maka hutang dapat dilihat sebagai berikut. Pertama, biaya bunga yang dibayarkan perusahaan dapat mengurangi penghasilan kena
pajak sehingga dapat menurunkan biaya efektif atas hutang yang digunakan tersebut. Kedua, pemegang hutang mendapatkan
pengembalian yang atas biaya bunga yang relatif tetap sehingga kelebihan keuntungan merupakan klaim pemilik perusahaan. Sedangkan
jika dilihat dari segi kelemahannya maka hutang dapat dilihat sebagai berikut. Pertama, semakin tinggi rasio hutang yang di miliki perusahaan
maka akan semakin besar pula resiko yang di hadapi perusahaan atas penggunaan hutang tersebut. Kedua, bila perusahaan menggunakan
terlalu banyak, maka akan meningkatkan kemungkinan terhambatnya pertumbuhan perusahaan. Ketiga, bila bisnis perusahaan dalam kondisi
yang tidak baik, pendapatan operasinya rendah, dan tidak cukup untuk menutup biaya bunga maka akan menyebabkan pemegang saham harus
menutup kekurangan itu dan pada kondisi ekstrim perusahaan dapat terancam kebangkrutan”.
Menurut Harmanto 1995:306, “struktur modal mencakup tiga unsur penting. Pertama, keharusan untuk membayar balas jasa atas
penggunaan modal kepada pihak yang menyediakan pendanaan tersebut, atau sifat keharusan untuk pembayaran biaya modal. Kedua, seberapa
jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia dana dalam pengelolaan perusahaan. Ketiga, resiko yang dihadapi perusahaan”.
Universitas Sumatera Utara
le la
E R
m D
se p
se d
p ja
to re
m g
b Untu
everage. Be ain Debt to
Earned Rati Ratio Rasio
menghitung Debt to Equ
endiri terha perusahaan
emakin bes dan Haryant
Secar
Debt perusahaan d
angka panja otal modal
endah DER membayar se
gunakan unt besar pula ju
uk menghit eberapa cara
Assets Rat io Rasio K
o Hutang struktur mo
uity Ratio D adap hutang
menunjukk ar terserap u
o, 2004. ra matemati
t to Equity dalam menu
ang maupun di banding
R akan s eluruh kewa
tuk struktu umlah kewaj
tung strukt a yang terda
tio Rasio H Kelipatan P
terhadap E odal maka r
DER. DER g. “Bertamb
kan risiko d untuk melu
is rumus un
Ratio di g utup sebagi
un jangka p gkan besarn
emakin tin ajibannya. S
ur modal su ajibannya
tur modal apat dalam
Hutang terh Pembayara
Ekuitas. D rasio levera
R menggam bah besarny
distribusi la unasi kewaji
ntuk menghi
gunakan un an atau selu
pendek deng nya hutang.
nggi kema Semakin be
uatu perusa maka di
pengukuran adap Aktiva
n Bunga, Dalam pene
age yang di mbarkan kem
a Debt to e aba usaha p
iban perusah
itung Debt t
tuk menguk uruh hutang
gan dana y . Oleh kare
ampuan pe esar propors
ahaan, mak gunakan
n leverage a a, Time In
Debt to E elitian ini u
i gunakan a mampuan m
equity ratio perusahaan
haan” Purw
to Equity ra
ukur kemam g-hutangnya
yang berasa ena itu, sem
erusahaan u si hutang ya
ka akan sem rasio
antara terest
Equity untuk
adalah modal
suatu akan
wanto
atio.
mpuan a baik
l dari makin
untuk ang di
makin
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Teori Struktur Modal