2.1.2 Teori Struktur Modal
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan struktur modal suatu perusahaan. Teori struktur modal bertujuan untuk memberikan landasan
yang optimal tentang struktur modal, berikut beberapa teori struktur modal yang di jelaskan di bawah ini.
2.1.2.1 Trade-Off Theory
Teori ini merupakan keseimbangan antara keuntungan dan kerugian dari penggunaan hutang. “Teori Trade off
menjelaskan adanya hubungan antara pajak, resiko kebangkrutan dan penggunaan hutang yang disebabkan
keputusan struktur modal yang diambil perusahaan”. Brealey
dan Myers, 1991.
Teori ini menjelaskan tentang sebuah perusahaan yang tidak menggunakan hutang di dalam struktur modalnya.
Perusahaan tanpa menggunakan hutang dalam modalnya akan membayar pajak yang lebih besar daripada perusahaan
yang menggunakan hutang. Hal tersebut akan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dengan
menggunakan hutang akan lebih besar dibanding perusahaan tanpa menyertakan hutang dalam modalnya.
Perusahaan dengan penggunaan hutang yang menjadi modalnya dikatakan buruk karena perusahaan tersebut harus
membayar bunga hutang dalam setiap hutangnya. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian perusahaan membayar bunga hutangnnya dengan laba perusahaan tersebut. Hal itu sangat tidak
menguntungkan bagi perusahaan. Teori trade off menggambarkan keseimbangan biaya
masalah dengan nilai perlindungan pajak bunga yang dihasilkan oleh pinjaman. Untuk itu perusahaan hendaknya
menyeimbangkan antara besarnya hutang dengan modal sendiri.
2.1.2.2 Pecking Order Theory
“Perusahaan cenderung menggunakan modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaaan daripada modal yang
berasal dari luar perusahaan” Myers dan Majluf, 1984. Pecking order theory ini menjelaskan mengapa perusahaan
mempunyai urut-urutan preferensi dalam memilih sumber pendanaan.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih besar umumnya meminjam dalam jumlah yang
sedikit. Hal tersebut di sebabkan karena mereka memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan–perusahaan yang
kurang memiliki profitabilitas cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena alasan dana internal yang tidak
mencukupi kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Teori Pecking Order ini bisa menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang lebih
tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang lebih kecil.
2.1.2.3 Balancing Theory