2. Apakah profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap struktur modal
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah working capital mempunyai pengaruh terhadap struktur
modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah likuiditas, profitabilitas, dan working capital secara
simultan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini di peroleh tujuan penelitian yang terangkum di bawah ini.
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan antara
likuiditas terhadap struktur modal. 2.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan antara profitabilitas terhadap struktur modal.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan antara
working capital modal kerja terhadap struktur modal. 4.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan antara likuiditas, profitabilitas, dan working capital secara simultan
terhadap struktur modal.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini. 1.
Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang likuiditas, profitabilitas, dan working capital terhadap struktur
modal pada perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI. 2.
Bagi perusahaan dan instansi lainnya, penelitian ini di harapkan dapat di jadikan sebagai bahan masukan dalam mengambil
keputusan dalam mengatasi struktur modal. 3.
Bagi peneliti lain, dapat menjadi referensi dalam melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Pengertian Struktur Modal
Menurut Weston dan Copeland 1992, “struktur modal adalah bauran sumber pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka
panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham”. Tujuan manajemen struktur modal adalah menciptakan baruan sumber dana
permanen sedemikian rupa agar mampu memaksimalkan harga saham dan agar tujuan manajemen keuangan untuk memaksimalkan nilai
perusahaan tercapai. Struktur modal berkaitan dengan sumber dana dari dalam
perusahaan, dan dana dari luar perusahaan. Dana internal berasal dari laba di tahan, penggunaan laba, cadangan-cadangan, dan penyusutan
aktiva tetap. Dana yang berasal dari dalam perusahaan jumlahnya terbatas serta tidak cukup untuk menutupi kebutuhannya, maka
perusahaan akan menggunakan dana eksternal dengan penggunaan hutang yang meliputi hutang lancar maupun hutang jangka panjang
sebelum menerbitkan saham. Rasio struktur modal yang lebih dari 1 menunjukkan hutang atau kewajiban perusahaan tersebut lebih besar
daripada total aktiva atau modal yang di miliki perusahaan tersebut. Menurut Brigham dan Houston 2006:4, “penggunaan hutang
memiliki keunggulan dan kelemahan bagi perusahaan. Dari segi
Universitas Sumatera Utara
keunggulannya maka hutang dapat dilihat sebagai berikut. Pertama, biaya bunga yang dibayarkan perusahaan dapat mengurangi penghasilan kena
pajak sehingga dapat menurunkan biaya efektif atas hutang yang digunakan tersebut. Kedua, pemegang hutang mendapatkan
pengembalian yang atas biaya bunga yang relatif tetap sehingga kelebihan keuntungan merupakan klaim pemilik perusahaan. Sedangkan
jika dilihat dari segi kelemahannya maka hutang dapat dilihat sebagai berikut. Pertama, semakin tinggi rasio hutang yang di miliki perusahaan
maka akan semakin besar pula resiko yang di hadapi perusahaan atas penggunaan hutang tersebut. Kedua, bila perusahaan menggunakan
terlalu banyak, maka akan meningkatkan kemungkinan terhambatnya pertumbuhan perusahaan. Ketiga, bila bisnis perusahaan dalam kondisi
yang tidak baik, pendapatan operasinya rendah, dan tidak cukup untuk menutup biaya bunga maka akan menyebabkan pemegang saham harus
menutup kekurangan itu dan pada kondisi ekstrim perusahaan dapat terancam kebangkrutan”.
Menurut Harmanto 1995:306, “struktur modal mencakup tiga unsur penting. Pertama, keharusan untuk membayar balas jasa atas
penggunaan modal kepada pihak yang menyediakan pendanaan tersebut, atau sifat keharusan untuk pembayaran biaya modal. Kedua, seberapa
jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia dana dalam pengelolaan perusahaan. Ketiga, resiko yang dihadapi perusahaan”.
Universitas Sumatera Utara
le la
E R
m D
se p
se d
p ja
to re
m g
b Untu
everage. Be ain Debt to
Earned Rati Ratio Rasio
menghitung Debt to Equ
endiri terha perusahaan
emakin bes dan Haryant
Secar
Debt perusahaan d
angka panja otal modal
endah DER membayar se
gunakan unt besar pula ju
uk menghit eberapa cara
Assets Rat io Rasio K
o Hutang struktur mo
uity Ratio D adap hutang
menunjukk ar terserap u
o, 2004. ra matemati
t to Equity dalam menu
ang maupun di banding
R akan s eluruh kewa
tuk struktu umlah kewaj
tung strukt a yang terda
tio Rasio H Kelipatan P
terhadap E odal maka r
DER. DER g. “Bertamb
kan risiko d untuk melu
is rumus un
Ratio di g utup sebagi
un jangka p gkan besarn
emakin tin ajibannya. S
ur modal su ajibannya
tur modal apat dalam
Hutang terh Pembayara
Ekuitas. D rasio levera
R menggam bah besarny
distribusi la unasi kewaji
ntuk menghi
gunakan un an atau selu
pendek deng nya hutang.
nggi kema Semakin be
uatu perusa maka di
pengukuran adap Aktiva
n Bunga, Dalam pene
age yang di mbarkan kem
a Debt to e aba usaha p
iban perusah
itung Debt t
tuk menguk uruh hutang
gan dana y . Oleh kare
ampuan pe esar propors
ahaan, mak gunakan
n leverage a a, Time In
Debt to E elitian ini u
i gunakan a mampuan m
equity ratio perusahaan
haan” Purw
to Equity ra
ukur kemam g-hutangnya
yang berasa ena itu, sem
erusahaan u si hutang ya
ka akan sem rasio
antara terest
Equity untuk
adalah modal
suatu akan
wanto
atio.
mpuan a baik
l dari makin
untuk ang di
makin
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Teori Struktur Modal
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan struktur modal suatu perusahaan. Teori struktur modal bertujuan untuk memberikan landasan
yang optimal tentang struktur modal, berikut beberapa teori struktur modal yang di jelaskan di bawah ini.
2.1.2.1 Trade-Off Theory
Teori ini merupakan keseimbangan antara keuntungan dan kerugian dari penggunaan hutang. “Teori Trade off
menjelaskan adanya hubungan antara pajak, resiko kebangkrutan dan penggunaan hutang yang disebabkan
keputusan struktur modal yang diambil perusahaan”. Brealey
dan Myers, 1991.
Teori ini menjelaskan tentang sebuah perusahaan yang tidak menggunakan hutang di dalam struktur modalnya.
Perusahaan tanpa menggunakan hutang dalam modalnya akan membayar pajak yang lebih besar daripada perusahaan
yang menggunakan hutang. Hal tersebut akan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dengan
menggunakan hutang akan lebih besar dibanding perusahaan tanpa menyertakan hutang dalam modalnya.
Perusahaan dengan penggunaan hutang yang menjadi modalnya dikatakan buruk karena perusahaan tersebut harus
membayar bunga hutang dalam setiap hutangnya. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian perusahaan membayar bunga hutangnnya dengan laba perusahaan tersebut. Hal itu sangat tidak
menguntungkan bagi perusahaan. Teori trade off menggambarkan keseimbangan biaya
masalah dengan nilai perlindungan pajak bunga yang dihasilkan oleh pinjaman. Untuk itu perusahaan hendaknya
menyeimbangkan antara besarnya hutang dengan modal sendiri.
2.1.2.2 Pecking Order Theory
“Perusahaan cenderung menggunakan modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaaan daripada modal yang
berasal dari luar perusahaan” Myers dan Majluf, 1984. Pecking order theory ini menjelaskan mengapa perusahaan
mempunyai urut-urutan preferensi dalam memilih sumber pendanaan.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih besar umumnya meminjam dalam jumlah yang
sedikit. Hal tersebut di sebabkan karena mereka memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan–perusahaan yang
kurang memiliki profitabilitas cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena alasan dana internal yang tidak
mencukupi kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Teori Pecking Order ini bisa menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang lebih
tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang lebih kecil.
2.1.2.3 Balancing Theory
Teori ini di kemukakan oleh Myers 1984. Teori ini menyetarakan besarnya modal sendiri sama dengan hutang.
Balancing theory bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan berdasarkan keseimbangan yang tercapai
sehingga struktur modal lebih optimal. Perusahaan yang mempunyai banyak hutang pasti memiliki resiko yang besar,
hal tersebut tentu tidak menguntungkan bagi perusahaan. Akan tetapi perusahaan yang tidak mempunyai hutang juga
merupakan hal yang buruk karena memiliki hutang pajak yang besar. Balancing teori membaurkan hutang dan modal
sendiri sehingga penggunaan hutang dapat di gunakan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan
menekan biaya modal.
2.1.2.4 Agency Theory
Agency theory pertama kali dikemukakan oleh Jensen dan Meckling 1976. Di dalam teori ini terdapat dua hal
yang berkepentingan terhadap perusahaan yaitu pihak manajemen dan pemegang saham. Manajemen bertindak
sebagai agen yang menjalankan perusahaan sedangkan
Universitas Sumatera Utara
pemegang saham merupakan principal yaitu pemilik perusahaan yang menginvestasikan dana ke perusahaan
tersebut. Teori keagenan agency theory membahas tentang
adanya hubungan keagenan antara prinsipal dan agen. Hubungan keagenan adalah sebuah kontrak di mana satu atau
lebih prinsipal menyewa orang lain agen untuk melakukan jasa untuk kepentingan mereka yaitu dengan mendelegasikan
wewenang pembuatan keputusan kepada agen. Pihak manajemen yang melakukan pengawasan
berhak mendapatkan pembayaran imbalan atau biaya yang berasal dari pemegang saham selaku pemilik perusahaan.
Pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen menimbulkan biaya agensi atau agency cost.
Dari teori di atas dapat di simpulkan bahwa teori pecking order berkaitan dengan struktur modal perusahaan
dalam hal pendanaan dan teori ini juga bisa menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan
yang lebih tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang lebih kecil.
2.1.3 Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
Menurut Harahap 2010:301, “rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka
Universitas Sumatera Utara
p a
st a
m ji
ti
m a
m
m y
D p
m
te
H
pendeknya”. atau kewajib
truktur mod antara likuid
memenuhi k ika hubung
inggi yang a Pada
menghitung aktiva lancar
menghitung
Dari menyukai pe
yang di tang Dengan tin
perusahaan mengurangi
Berdas erhadap stru
H1 = Likuidi
. Berarti, seb bannya yan
dal dari dua ditas dan u
kewajiban ja gan ini neg
akan di gun penelitian
rasio likui r dengan ut
rasio lancar
sisi teori endanaan in
ggung perus ngginya k
hendakny hutang peru
sarkan kons uktur modal
itas berpeng berapa mam
ng sudah ja a sisi. Pertam
utang adala angka pend
atif berarti nakan untuk
ini, penelit iditas. Curr
tang lancar. r.
pecking nternal. Hal
sahaan apab kemampuan
ya mengu usahaan ters
sep tersebu l, sehingga
garuh negati mpu perusah
atuh tempo ma, ketika h
ah positif b dek karena t
perusahaan membiayai
ti menggun ent ratio m
Berikut rum
order, per tersebut dik
bila menggu memenuh
urangi res
sebut. ut maka liku
di peroleh h if terhadap
haan untuk m . Likuiditas
hubungan y berarti peru
tingginya li n memiliki
i investasi. nakan curr
menunjukkan mus yang d
rusahaan c karenakan r
unakan pen hi kewajib
iko perus
uiditas berp hipotesis.
struktur mo membayar
s mempeng yang di hara
usahaan m ikuiditas. K
i likuiditas
rent ratio u n relative a
di gunakan u
cenderung rendahnya r
ndanaan int ban hutan
sahaan de
pengaruh ne
odal. utang
garuhi apkan
ampu Kedua,
yang
untuk antara
untuk
lebih resiko
ernal. ngnya,
engan
egatif
Universitas Sumatera Utara
2
k li
H
k p
m e
n U
R d
u k
m
b p
b
2.1.4 Rasio
“Rasio keberhasilan
ikuiditas, m Houston, 20
Menur kemampuan
profitabilitas manajemen
fektivitas p Rasio
net profit ma Untuk meng
Return On E di peroleh la
untuk meng keuntungan
menghitung
Menu biayai oleh
pandang seb berikutnya, d
Profitabili
o profitab n perusahaan
manajemen a 11:146.
rut Gibson perusahaan
s akan m perusahaan
engelola pe profitabilit
argin, retur ghitung pro
Equity ROE aba bersih b
gukur sebe bagi peme
ROE.
urut teori p sumber day
bagai pilihan dan akhirny
itas Profita
bilitas mer n di dalam m
asset, dan ut
n 2001:3 an untuk m
memberikan n, rasio ini
erusahaan. tas yang um
rn on assets, ofitabilitas d
E. Return O
bila di ukur erapa besar
egang saha
pecking ord ya internal m
n pertama, ya ekuitas ba
ability Rati
rupakan r menunjukk
tang pada h
303, “pro meningkatka
jawaban i memberi
mum terdiri , return on
dalam pene On Equity m
r dari moda r modal se
am. Rumus
er, perusah mereka mo
maka utang aru akan me
io
asio yang an kombina
hasil operasi
ofitabilitas n laba peru
akhir tent gambaran
atas : gros equity, dan
litian ini m menunjukka
al pemilik. R endiri dapa
s yang di
aan lebih m odal ekuitas
g di anggap enjadi piliha
g menunju asi dari peng
i”. Brigham
sebagai rusahaan”. R
tang efekt tentang ti
ss profit ma n operating
maka di gun an berapa p
ROE di gun at menghas
gunakan u
memilih unt s. Saldo la
p sebagai pi an terakhir.
ukkan garuh
m dan
suatu Rasio
tivitas ngkat
argin, ratio.
nakan persen
nakan silkan
untuk
tuk di aba di
ilihan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan konsep tersebut maka profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal, sehingga di peroleh hipotesis.
H2 = Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
2.1.5 Working Capital
Menurut Weston dan Brigham 1981:226, “modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas
surat-surat berharga, piutang dagang dan persediaan”. Modal kerja di gunakan untuk membiayai operasi sehari-hari perusahaan, di mana dana
yang telah di keluarkan tersebut di harapkan dapat kembali dalam jangka waktu yang relatif pendek melalui hasil aktivitas perusahaan tersebut,
yang akan di pergunakan untuk operasi selanjutnya. Manfaat dari modal kerja ini memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-
kewajiban tepat pada waktunya. Modal kerja di yakini juga berpengaruh terhadap struktur modal dalam hal melunasi segala kewajiban
perusahaan. Berdasarkan manajemen modal kerja juga para investor dapat
menilai kinerja suatu perusahaan efektif atau efisien dalam melakukan aktivitas operasionalnya.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan current ratio untuk menghitung working capital. Current ratio menunjukkan relative antara
aktiva lancar dengan utang lancar. Rumus yang di gunakan untuk
menghitung working capital. Working capital = current assets – current liabilities
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian sebelumnya working capital berpengaruh negatif terhadap struktur modal, maka hipotesis yang di peroleh.
H3 = Working capital berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Ozkan 2001
“Pengaruh Size, Growth
Opportunities, Non-Debt Tax
Shieldsan, Profitability,
dan Liquidity terhadap
Struktur Modal terhadap
Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI
Variabel independen: Size, Growth
Opportunities, Non- Debt Tax Shieldsan,
Profitability, dan Liquidity
Variabel dependen: Struktur Modal
Gize, growth Opportunities dan
Liquidity secara parsial
berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
Non-Debt Tax Shieldsan dan
Profitability secara parsial
tidak berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
Seluruh variabel independen secara
simultan berpengaruh
terhadap struktur modal
perusahaan.
2 Manatap Situmoran
g 2010 Pengaruh
Struktur Aktiva,
Profitabilitas, dan Ukuran
Variabel independen: Struktur Aktiva,
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan.
Struktur Aktiva secara parsial
berpengaruh signifikan
terhadap struktur
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan Terhadap
Struktur Modal pada
Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Variabel dependen:
Struktur Modal modal.
Sedangkan profitabilitas dan
ukuran perusahaan secara
parsial tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap struktur
modal. Seluruh variabel
independen secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
3 Thair Al
Shaher 2012
The Impact of Determinants
of Leverage on Capital
Structure of Service
Companies in Jordan
Variabel independen: Profitability, long-
term debts, liquidity, working capital,
liabilities. Variabel dependen:
Leverage Secara parsial
long-term debts, total liabilities,
dan working capital
berpengaruh positif terhadap
leverage sedangkan
profitability dan liquidity
berpengaruh negatif terhadap
leverage. Secara simultan semua
variabel independen
berpengaruh terhadap leverage.
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual