10. Meninjau ulang secara periodik proses tata kelola organisasi.
2.1.4 Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Menurut PSAK NO.1 Revisi 2009 Paragraf ke-12 menyatakan “Entitas dapat pula menyajikan terpisah dari laporan keuangan, laporan
mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah value added statement, khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup
memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting”.
Laporan tambahan tersebut diluar ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan.
Grey et al dalam Nurdin 2006 menyatakan bahwa informasi sosial dan lingkungan dibutuhkan investor dalam pengambilan keputusan
investasi. Kelana dan Wijaya dalam Nurdin 2006 menyatakan bahwa, aspek kepercayaan belief dari investor merupakan salah satu aspek yang
sangat berpengaruh dalam pasar saham. Oleh sebab itu, suatu announcement disclosure akan ditanggapi oleh investor dengan beragam.
Perusahaan menggunakan kerangka yang dikembangkan dari Global Reporting Initiative GRI sebagai acuan pengungkapan Corporate Social
Responsibility. Pedoman Global Reporting Initiative yang paling terbaru adalah GRI G3. GRI reporting guidelines disusun berdasarkan beberapa
informasi utama yang perlu diungkapkan oleh perusahaan-perusahaan. Informasi tersebut adalah economic
ekonomis environmental
lingkungan, social sosial, human rights HAM, society masyarakat, product responsibility tanggung jawab produk. Setiap batasan memiliki
indikator tersendiri yang nantinya akan diukur sebagai penilaian sustainability reporting. Menurut pedoman dari GRI 2010 sustainability
reporting adalah laporan yang berisikan praktikan pengukuran dan
Universitas Sumatera Utara
pengungkapan dari kinerja organisasi yang dapat dipertanggung jawabkan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Global Reporting Initiative GRI penting karena diperlukan adanya transparansi mengenai keberlanjutan melalui aktivitas organisasi yang
merupakan perhatian penting bagi pemangku kepentingan, termasuk perusahaan, pekerja, lembaga swadaya masyarakat, investor, akuntan, dan
lainnya. GRI ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mengenai pembangunan berkelanjutan dengan menyediakan sebuah kerangka yang kredibel dan
dapat dipercaya dalam hal melaporkan keberlanjutan tersebut yang dapat digunakan oleh berbagai organisasi yang berbeda dalam hal ukuran, sektor,
dan lainnya. Laporan keberlanjutan yang disusun berdasarkan kerangka pelaporan
GRI dalam Pedoman Laporan Keberlanjutan 2000-2006 GRI
www.globalreporting.org berisikan hal-hal yang terjadi dalam suatu periode tertentu baik dalam hal komitmen organisasi, strategi dan
pendekatan manajemen, yang mana berdasarkan tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Pembanding dan pengukur kinerja keberlanjutan yang menghormati hukum norma, kode, standar kinerja, dan inovatif sukarela.
2. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh harapannya mengenai pembangunan berkelanjutan dan
3. Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan diantara berbagai organisasi dalam waktu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Nilai Perusahaan