Konsep Corporate Social Responsibility

yang pantas, memberikan informasi yang tepat kepada pihak berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan, dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham. 4. Pemasok Menjaga hubungan baik dengan pemasok dapat dilakukan dengan tidak menentukan jadwal pengantaran yang tidak realistis dan mengurangi margin laba dengan cara terus-menerus menekan harga serendah mungkin. Banyak perusahaan yang menganggap pentingnya perjanjian persekutuan yang dapat saling menguntungkan dengan pemasoknya. Keduanya dapat mengatur informasi rencana masa depan, negosiasi jadwal pengantaran dan harga yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. 5. Komunitas Lokal Dalam hal ini perusahaan dapat memberikan sumbangan program- program kepada komunitas lokal mereka, seperti program amal, layanan kesehatan dan berusahan untuk menjadi warga korporasi yang baik dengan meminimalkan dampak negatif mereka terhadap komunitas.

2.1.1 Konsep Corporate Social Responsibility

Berdasarkan pengertian Corporate Social Responsibility tersebut terdapat beberapa konsep Corporate Social Responsibility yang erat kaitannya apabila perusahaan ingin menjalankan bisnis dalam jangka panjang. Konsep Corporate Social Responsibility sudah ada sejak kerajaan Babilonia di Yunani hingga dalam sejarah modern semakin dikenal sejak Howard R. Bowen menerbitkan bukunya berjudul Social Responsibilities of Universitas Sumatera Utara The Businessman pada era 1950-1960 di Amerika Serikat. Terdapat beberapa komponen konsep yaitu Profit, People dan Planet yang mana dikenal dengan istilah konsep Triple Bottom Line 3P. Konsep yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Line 3P People, Profit dan Panet tersebut yaitu kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya Profit bagi kepentingan pembangunan manusia People dan lingkungan Planet agar keberadaan perusahaan dapat tumbuh berkelanjutan. Berdasarkan konsep Triple Bottom Line tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan tidak hanya mengedepankan aspek ekonomi yang mana dalam hal ini untuk memperoleh keuntungan saja, tetapi juga aspek sosial dan lingkungan sekitar perusahaan. Dalam mendefinisikan rasa tanggung jawab sosialnya, perusahaan menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan. Dalam hal ini merupakan penerapan konsep tanggung jawab sosial yang harus diterapkan oleh perusahaan. Menarik kesimpulan buku yang berjudul “Business” oleh Griffin, 2007:71 yaitu: 1. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan Proses produksi yang digunakan oleh perusahaan, maupun produk yang dihasilkan, dapat berbahaya bagi lingkungan. Penyalahgunaan yang paling umum yang berdampak terhadap lingkungan antara lain: Universitas Sumatera Utara a. Polusi Udara Polusi udara terjadi apabila beberapa faktor bergabung bersama sehingga menurunkan kualitas udara. Misalnya saja produksi bahan bakar dan baja, serta penggunaan kendaraan, telah meningkatkan kadar karbon dioksida dalam udara. Oleh karena itu, peraturan berupaya mengatur polusi udara. Banyaknya perusahaan yang diharuskan memasang alat-alat khusus untuk membatasi polutan yang mereka keluarkan ke udara. b. Polusi Tanah Tanah telah berpolusi oleh limbah beracun yang dihasilkan dari beberapa proses produksi. Hal ini dilakukan pencegahan dengan memisahkan limbah-limbah tersebut, limbah yang mudah terbakar dapat dipisahkan dan digunakan sebagai bahan bakar di alat pemanas industri, serta dekomposisi dapat dipercepat dengan cara menaruh sampah di tempat yang mengandung banyak mikroorganisme tertentu. c. Polusi Air Air terkena polusi terutama akibat pembuangan bahan- bahan kimia dan sampah, pencegahannya yaitu dengan melarang adanya pembuangan sampah ke dalam sungai untuk menciptakan kualitas air. Universitas Sumatera Utara 2. Tanggung Jawab terhadap Pelanggan a. Hak konsumen Dalam hal ini, konsumen memiliki hak atas produk yang aman, konsumen mempunyai hak mengetahui seluruh aspek yang berkaitan dengan suatu produk, konsumen mempunyai hak untuk didengar, konsumen memiliki hak untuk memilih apa yang mereka beli, konsumen memiliki hak untuk mendapatkan informasi dalam hal pembelian dan konsumen memiliki hak untuk layanan yang ramah. b. Penetapan Harga yang Tidak Wajar Pada beberapa kondisi, perusahaan juga dapat dituntut karena melakukan eksploitasi harga price ongoing - menaikkan harga sangat tinggi dan kadang tidak beralasan untuk mengikuti meningkatnya permintaan. c. Etika dalam Periklanan Terjadinya peningkatan pada tahun-tahun terakhir terhadap perhatian kepada etika dalam periklanan maupun dalam informasi produk karena adanya potensi salah interpretasi dalam kata dan ungkapan. Universitas Sumatera Utara 3. Tanggung Jawab terhadap Karyawan a. Komitmen Huku m dan Sosial Menurut peraturan, bisnis tidak dapat mempraktekkan berbagai bentuk diskriminasi ilegal terhadap orang-orang dalam setiap segi hubungan pekerjaan. b. Komitmen Etis: Kasus Khusus Para Pengadu Whistle-Blower Menghargai karyawan sebagai manusia juga berarti menghargai perilaku mereka sebagai individu yang bertanggung jawab secara etis. 4. Tanggung Jawab terhadap Penanam Modal a. Manajemen Finansial yang Tidak Wajar Terkadang organisasi atau para pemimpin mereka dinyatakan bersalah akibat penyimpangan manajemen keuangan yang dilakukan secara terang-terangan. Pada situasi ini kreditor tidak banyak bertindak, dan para pemegang saham hanya memiliki sedikit pilihan. b. Cek Kosong Praktek ilegal yang menuliskan cek yang uangnya belum dikreditkan pada bank sewaktu cek tersebut dicairkan. c. Insider Trading Praktek ilegal dengan menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Universitas Sumatera Utara d. Penyimpangan Laporan Keuangan Terkadang manajer memproyeksikan laba jauh melebihi penghasilan yang sebenarnya mereka mungkin dapatkan.

2.1.2 Pendakatan dalam Corporate Social Responsibility

Dokumen yang terkait

THE EFFECT OF INTELLECTUAL CAPITAL, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE, AND GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON THE VALUE OF MINING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

0 2 81

Board Size, Company Size, Profitability and Leverage on Corporate Social Responsibility Reporting in the Annual Report (Empirical Evidence of Mining Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2009-2011)

0 3 252

THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO STOCKRETURN ON INDONESIAN LISTED COMPANIES THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO STOCK RETURN ON INDONESIAN LISTED COMPANIES (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia St

0 3 15

INTRODUCTION THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO STOCK RETURN ON INDONESIAN LISTED COMPANIES (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock Exchange During the Period 2008-2009).

0 3 7

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND HYPOTHESIS THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO STOCK RETURN ON INDONESIAN LISTED COMPANIES (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock Exchange During the Period 2008-2009).

0 3 23

CONCLUSION AND SUGGESTION THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO STOCK RETURN ON INDONESIAN LISTED COMPANIES (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock Exchange During the Period 2008-2009).

0 6 23

THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE ON CORPORATE MARKET VALUE (An Analysis on mining and manufacturing companies listed in IDX).

0 0 6

The Effect Structure of Assets, Liquidity, Firm Size and Profitability of Capital Structure (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock Exchange)

0 0 11

The Effect of Corporate Social Responsibility on Cost of Equity and Capital Constraint An Empirical Analysis on Listed Manufacturing Companies in Indonesia Stock Exchange Market

0 0 28

Corporate Governance and Intellectual Capital on Firm Value of Banking Sector Companies Listed at Indonesia Stock Exchange in Period 2008-2012

0 2 12