d. Penyimpangan Laporan Keuangan Terkadang manajer memproyeksikan laba jauh melebihi
penghasilan yang sebenarnya mereka mungkin dapatkan.
2.1.2 Pendakatan dalam Corporate Social Responsibility
Dengan adanya perbedaan pendapat mengenai peran Corporate Social Responsibility, oleh karena itu menarik kesimpulan buku yang
berjudul “Business” oleh Griffin, 2007:80 terdapat beberapa pendekatan dalam Corporate Social Responsibility antara lain:
1. Sikap Obstruktif Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan
tindakan seminimal mungkin dan mungkin melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran yang dilakukan.
2. Sifat Defensif Pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan
hanya memenuhi persyaratan hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan
sosialnya. 3. Sifat Akomodatif
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan dengan melakukannya apabila diminta, melebihi persyaratan hukum
minimum dalam komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Sikap Proaktif Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu
perusahaan, yaitu secara aktif mencari peluang untuk memberikan sumbangan demi kesejahteraan kelompok dan individu dalam
lingkungan sosialnya.
2.1.3 Aktivitas dan Pengimplementasian Corporate Social Responsibility
Terdapat beberapa aktivitas yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial yang mana terbagi atas enam kelompok diantaranya sebagai berikut
Kotler dan Lee, 2005:23 : 1.
Cause Promotion Merupakan aktivitas perusahaan untuk mendukung isu sosial
tertentu melalui kegiatan sponsorship. Dalam aktivitas ini perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang
dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah sosial atau untuk membantu pengumpulan
dana partisipasi dan masyarakat.
2. Cause Related Marketing
Merupakan aktivitas atau pemberian kontribusi atau
menyumbangkan sebagian pendapatan kepada isu atau kegiatan sosial tertentu yang dikaitkan dengan penjualan dan penggunaan
produk.
3. Corporate Social Marketing
Merupakan pelaksanaan atau dukungan kampanye yang bertujuan merubah perilaku tertentu.
4. Corporate Philantropy
Merupakan pemberian sumbangan langsung kepada kegiatan sosial tertentu atau kepada lembaga sosial.
5. Community Volunteery
Merupakan keterlibatan perusahaan dalam kegiatan social. 6.
Socially Responsible Business Practices Merupakan pelaksanaan secara sukarela dan investasi mendukung
sosial tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ISO 26000 1-3: Guidance Standard on Social Responsibility diharapkan adanya pengimplementasian terhadap Corporate
Social Responsibility di dalam suatu perusahan sebagai berikut: 1. Menciptakan dan memajukan kondisi dimana seluruh prinsip tanggung
jawab sosial dilaksanakan sepenuhnya. 2. Menciptakan sistem insentif ekonomi dan non-ekonomi terkait dengan
kinerja tanggung jawab sosial. 3. Mempergunakan sumber daya manusia, alam dan finansial dengan
efisien. 4. Mempromosikan kelompok-kelompok minoritas misalnya, perempuan,
etnis tertentu dalam posisi senior organisasi. 5. Menyeimbangkan kebutuhan organisasi dan pemangku kepentingan,
termasuk menyeimbangkan kebutuhan sekarang dan generasi mendatang.
6. Membangun komunikasi dua arah dengan pemangku kepentingan, melalui mana kepentingan mereka diidentifikasi, termasuk hal-hal yang
disetujui dan tidak disetujui untuk dinegosiasikan. 7. Mempromosikan partisipasi seluruh level pekerja untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan mengenai tanggung jawab sosial. 8. Menyeimbangkan antara kewenangan, tanggung jawab dan kapasitas
terkait dengan pengambilan keputusan dalam organisasi. 9. Memantau pelaksanaan berbagai keputusan yang diambil, untuk
memastikan akuntabilitasnya.
Universitas Sumatera Utara
10. Meninjau ulang secara periodik proses tata kelola organisasi.
2.1.4 Pengungkapan Corporate Social Responsibility