Masuknya Musik Progressive Metal di Medan

2.3.2 Masuknya Musik Progressive Metal di Medan

3 Baca majalah Audio Pro Edisi Khusus Bass John Miyung tahun 2003 4 Indie Lable menurut Gomloh (2001: 9), adalah sebutan untuk industri rekaman musik,

dimana posisi pemusik juga merangkap sebagai produser, eksekutif produser, penata musik untuk rekamannya dan juga sebagai distributor yang biasanya jumlah prodiksi rekaman tergantung pada keuangan sendiri juga. Lihat juga Fajar Arifan S.sn: Perkembangan Musik Indie Lable di Indonesia dalam jurnal, UHP. Vol 3, No 2 September 2006, Hal 8-33.

Medan sebagai salah satu kota besar di Sumatera, juga menerima arus modernisasi dalam perkembangan musik terutama dalam hal ini musik progressive metal .

Seperti pada umumnya di Indonesia, musik rock lah yang menjadi pionir untuk jenis-jenis musik lainnya. Musik rock mulai menyebar ke Medan sekitar akhir tahun 1970-an. Pada waktu itu, banyak remaja Medan yang mulai menekuni kegemaran baru yaitu bermain musik rock, meniru anak-anak muda Jakarta yang juga sedang gemar-gemarnya dengan musik rock. Mereka mulai membentuk kelompok musik rock dan berusaha tampil diberbagai konteks pertunjukan yang diselenggarakan di Medan. Perkembangan musik rock di Medan pada tahun 1970- an, ditandai banyaknya bermunculan kelompok-kelompok musik rock seperti Minstreal, Freedom, Minstream, Destroyer’s, The Stroom, Lime Stone dan lain sebagainya. Kehadiran mereka ternyata telah membangkitkan semangat bermusik dikalangan anak-anak muda Medan. Bahkan mereka juga telah berhasil mendapatkan penggemar yang membentuk kelompok masing-masing terhadap musisi yang di idolakannya tersebut. Hal ini terbukti ketika diadakan pertunjukan musik rock pada waktu itu, pada penggemar selalu bersikap fanatik dengan teriakan-teriakan yang histeris ketika musisi idola mereka tampil, gaya perpakaian, dan dandanan mereka dimiripkan dengan gaya musisi idolanya, dan perilaku-perilaku ciri khas lainnya. Biasanya juga, ketika para musisi Medan tersebut tampil pada satu pertunjukan musik rock, mereka selalu membawa suporter dan penggemar mereka dengan membawa perlengkapan bendera,

kembang api atau spanduk dan sejenisnya. 5

5 Baca “Satu Dasawarsa Konser Musik Siblonk (Catatan Pendek Perjalanan Musik Rock di Medan) oleh Dharma, (2001: 3-7)

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan beberapa informan, maka penulis mendapat data-data yang berhubungan dengan perkembangan musik progressive metal di Medan. Komunitas musik underground di Medan terbentuk atas ide-ide dari anak-anak muda kreatif yang mempunyai satu pemikiran dan tujuan yang sama dengan maksud mempersatukan band-band underground Medan, walaupun berbeda sub aliran, kedalam satu wadah dengan semangat persaudaraan dan kekeluargaan untuk sama-sama menumpahkan inspirasi dan apresiasi bermusik mereka dalam wadah tersebut. Selain itu, mereka juga mempunyai harapan agar komunitas mereka dapat diterima masyarakat luas (seperti yang diceritakan Deny Foredoom, salah satu informan penulis).

Dari informasi yang penulis dapat dari Alex (salah satu informan penulis), bahwa pada tahun 1997 telah ada sebuah komunitas underground yaitu komunitas ZOR yang berada dijalan Gaperta Medan. Berawal dari sebuah studio musik sekaligus Event Organizer yang didirikan oleh Adi Oet Lubis yang akrab dipanggil Si Om, dimana beliau juga merupakan gitaris dari grup musik Zorbotus (salah satu band death metal Medan saat itu). Dengan beberapa acara musik underground yang telah mereka diselenggarakan yaitu Psychotherium I sampai V, komusitas ZOR ini mampu menarik perhatian publik dan khususnya band-band metal yang ada di Medan. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan komunitas ZOR menjadi tempat berkumpulnya band-band metal di kota Medan. Perkembangan yang sangat pesat sekali terjadi pada tahun 2002. Di mana semakin banyak lahir band-band underground Medan di komunitas ini, seperti Kiblat (grind core), Backside (hardcore), Schall Bastard (hardcore), Emosi Bangsa (hardcore), Leviatan (black metal), Hysteria (death metal), Muntah Kawat (death Dari informasi yang penulis dapat dari Alex (salah satu informan penulis), bahwa pada tahun 1997 telah ada sebuah komunitas underground yaitu komunitas ZOR yang berada dijalan Gaperta Medan. Berawal dari sebuah studio musik sekaligus Event Organizer yang didirikan oleh Adi Oet Lubis yang akrab dipanggil Si Om, dimana beliau juga merupakan gitaris dari grup musik Zorbotus (salah satu band death metal Medan saat itu). Dengan beberapa acara musik underground yang telah mereka diselenggarakan yaitu Psychotherium I sampai V, komusitas ZOR ini mampu menarik perhatian publik dan khususnya band-band metal yang ada di Medan. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan komunitas ZOR menjadi tempat berkumpulnya band-band metal di kota Medan. Perkembangan yang sangat pesat sekali terjadi pada tahun 2002. Di mana semakin banyak lahir band-band underground Medan di komunitas ini, seperti Kiblat (grind core), Backside (hardcore), Schall Bastard (hardcore), Emosi Bangsa (hardcore), Leviatan (black metal), Hysteria (death metal), Muntah Kawat (death

Pesatnya informasi tentang musik dari luar negeri cukup memberi pengaruh terhadap band-band lokal Medan. Sehingga menyebabkan band-band tersebut mengalami perubahan-perubahan dalam alairan musiknya. Sebutlah salah satunya adalah grup musik Foredoom yang sebelumnya mengusung aliran musik deathcore yang memadukan musik death metal denga hardcore, ternyata mengubah haluan kearah musik progressive metal. Menurut Rio (drumer Foredoom), musik progressive metal memiliki kokposisi musik yang sangat kompleks, hingga menimbulkan rasa keingin tahuan mereka untuk memainkan musik seperti ini. Hal ini ternyata banyak menarik perhatian ’metal head’ kota Medan.

Hingga tahun 2004, mulai muncul band-band baru mencoba memainkan musik progressive metal seperti Kumal, Unbroken dan lain-lain. Band-band tersebut kebanyakan mencontoh gaya musik progressive metal pada band-band Hingga tahun 2004, mulai muncul band-band baru mencoba memainkan musik progressive metal seperti Kumal, Unbroken dan lain-lain. Band-band tersebut kebanyakan mencontoh gaya musik progressive metal pada band-band

Perkembangan musik progressive metal juga ditandai dengan adanya pertunjukan-pertunjukan musik underground, dimana pada acara tersebut tampil pula band-band yang beraliran progressive metal seperti Foredoom, Kumal, Unbroken dan lain-lain. Walaupun masih sedikit, band-band progressive metal tersebut cukup ’mewarnai’ acara. Menurut Roy Romero, seorang musisi, pengamat musik sekaligus wartawan tabloid musik Brontak Zine Medan yang kebetulan sedang meliput acara tersebut berargumen bahwa musik progressive metal sangat unik, rumit dan inovatif. Acara yang sering kali di adakan di gedung Aek Mual di jalan Setia Budi Medan ini yang selalu ramai dengan anak-anak muda yang menyukai musik metal. Sehingga penulis beranggapan bahwa dari sini bisa dijadikan barometer perkembangan musik-musik metal di Medan.

Menurut hasil wawancara dengan Zoel yang merupakan gitaris dari kelompok musik Kumal, ia mengatakan masih sedikit sekali band prograssive metal di Medan, kemungkinan disebabkan sangatlah sulit untuk membuat sebuah komposisi musik progressive metal. Perlu pendalaman teori dan teknik bermusik untuk bisa mengerjakan atau memainkan sebuah komposisi musik progressive metal ujarnya.

Salah satu yang menjadi faktor dalam perkembangan musik underground khususnya progressive metal di Medan adalah studio musik, baik itu studio latihan ataupun studio rekaman. Ada beberapa studio musik di kota Medan yang menjadi ’sarang’ band-band metal kota Medan, diataranya seperti Progressive

music studio yang berada dijalan Kampung Susuk, Dagan music studio yang berada dijalan Skip Medan, dan studio Loury dijalan Dr. Mansyur Medan. Tidak hanya menawarkan alat-alat musik, beberapa studio di Medan menurut pengamatan penulis, juga menyediakan jasa rekaman musik. Mereka menerima produksi rekaman secara indie lable. Bisa dikatakan 80% yang mengisi studio musik itu adalah band-band dengan aliran musik metal, diantaranya adalah band- band beraliran progressive metal. Disanalah mereka mewujudkan keinginan bermusik mereka bersama kelompok musiknya. Ada beberapa band-band progressive metal Medan yang sudah memproduksi album untuk musik mereka seperti Kumal, Foredoom dan Cranium. Mereka mendistribusikan kaset ataupun CD album mereka dengan sistem titip jual di studio-studio musik, toko kaset sampai ke distro-distro seperti distro fateful, sparky, poison ivy dan lain sebagainya.

Perkembanga Musik Metal